Merawat aquascape untuk pemula sangat memerlukan kehati-hatian. Agar Aquascape tetap terjaga keindahannya, pelajari cara mudah merawat aquascape di artikel ini
Mediatani – Bagi pecinta aquascape yang sudah berpengalaman, membuat maupun merawat aquascape yang dimilikinya bukanlah merupakan hal yang menyulitkan. Namun bagi seorang pemula, pada saat melakukan perawatan aquascape yang dimilikinya tanpa disertai pemahaman maupun keterampilan yang memadai , dapat mendatangkan resiko merusak keindahannya. Untuk itu Mediatani menghadirkan cara mudah yang dapat digunakan oleh penggemar aquascape tanpa memerlukan keterampilan khusus.
Peminat aquascape pada saat ini semakin berkembang, melalui berbagai event yang diselenggarakan oleh komunitas pecinta aquascape, semakin banyak masyarakat di Indonesia yang tertarik untuk memilikinya. Terlepas dari fungsinya sebagai dekorasi penghias ruangan, aquscape juga dapat memberikan efek relaksasi bagi penikmat keindahannya, sehingga tidak heran menarik banyak minat orang untuk memilikinya.
Namun dibalik keindahannya yang memukau dan efek nyaman dan damai yang dihadirkannya, dibutuhkan keterampilan tersendiri dan jiwa seni, untuk dapat membuat sebuah aquascape yang berkualitas. Selain itu, agar keindahan maupun nilai seninya tetap dapat terjaga, sebuah aquascape memerlukan perawatan dengan benar secara teratur.
Walaupun merawat sebuah aquascape tidak serumit seperti pada saat pembuatannya, dalam kegiatan ini juga diperlukan keterampilan dan kesabaran. Berikut ini cara merawat aquascape secara sederhana yang dapat dilakukan oleh banyak orang tanpa memerlukan suatu keterampilan khusus.
1. Menjaga Kejernihan Air
Kejernihan air merupakan kondisi utama yang harus dijaga dalam sebuah aquascape. Aquascape dengan air yang kurang jernih akan menghalangi orang dalam menikmati keindahan yang ada di dalamnya. Agar air dalam sebuah aquascape dapat tetap terjaga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat merawat aquascape milik Anda.
a, Frekuensi Penggantian Air
Substrat (bahan dasar media tanam) yang digunakan dalam aquascape biasanya kaya akan nitrogen dan nutrisi organik. Senyawa ini akhirnya diuraikan oleh bakteri menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tumbuhan air. Namun, pada aquascape yang baru dibuat, ketika bakteri menguntungkan belum tersedia secara memadai, sejumlah besar nitrogen dan senyawa organik larut ke dalam air akuarium dan dapat menyebabkan masalah termasuk air keruh dan berwarna.
Untuk mengatasinya, sekitar sepertiga dari air akuarium harus diganti setiap hari pada minggu pertama dan setiap dua hingga tiga hari mulai minggu kedua dan seterusnya. Selanjutnya, setelah satu bulan berlalu, kira-kira sepertiga dari air akuarium perlu diganti seminggu sekali. Pada intinya kurangi frekuensi penggantian air seiring dengan stabilnya kualitas air, karena terlalu sering mengganti air pada aquascape beresiko membuat penghuni aquascape menjadi stres.
Apabila seumber air di rumah Anda menggunakan air yang sudah diolah, perlu diwaspadai jika pengolahannya menggunakan kaporit, karena sisa klorin dapat meracuni mahkluk hidup penghuni aquascape Anda. Untuk itu Anda dapat menggunakan aditif yang dapat menetralisir klorin atau mendatangkan air dari sumber lain yang bebas dari kandungan klorin.
b. Mengendalikan Pertumbuhan Alga
Alga yang dalam pandangan umum dikenal sebagai lumut, apabila berkembang dalam jumlah besar (terjadi blooming) dapat menjadi musuh terburuk dari keindahan aquascape Anda. Selain dapat mempengaruhi kejernihan air dalam aquascape milik Anda, alga juga dapat mengotori dinding aquarium maupun permukaan substrat pada aquascape. Sehingga dalam merawat aquascape, mengendalikan pertumbuhan alga merupakan salah satu bagian penting yang perlu diperhatikan.
Untuk mengatasinya Anda perlu menyikat secara manual permukaan yang ditumbuhi alga, dan memberikan larutan pembunuh alga ke dalam aquarium. Namun pembersihan secara manual tidak dapat dilakukan terlalu sering, karena selain beresiko mendatangkan stres bagi makhluk hidup penghuni aquascape, juga membutuhkan ketelitian pada saat menyusun kembali substrat maupun material yang sudah dibersihkan. Hal tersebut hampir sama dengan membangun ulang sebuah aquascape, di mana bila peletakan tumbuhan maupun material lainnya kurang tepat, malah akan menghilangkan keindahan dari aquscape tadi.
Selain membersihkan alga secara manual, Anda dapat mengendalikan pertumbuhannya dengan mengisi aquascape Anda dengan hewan air yang memakan alga, merekalah yang akan melakukan sebagian kecil dari kegiatan merawat aquascape Anda secara alami. Pilih jenis hewan air yang selaras dengan setting aquascape yang digunakan, berikut ini beberapa jenis hewan air pemakan alga yang umum digunakan.
1) Udang Amano (Caridina multidentata)
Merupakan perwakilan dari jenis crustasea pemakan tanaman yang banyak dijual di toko – toko aquarium. Udang ini dapat hidup sampai dengan 3 tahun, dengan panjang 2 – 5 cm. Mereka sangat aktif bergerak dan makan sehingga perlu diperhatikan ukuran aquarium yang Anda gunakan dengan jumlah udang yang akan dipelihara di dalamnya. Karena mereka tidak hanya memakan alga tetapi juga tanaman air lain yang mereka sukai, menempatkan jenis udang ini secara berlebihan malah dapat beresiko merusak tanaman air yang ada dalam aquascape Anda.
2) Ikan Oto (Otocinclus sp.)
Ikan ini masih berkerabat dengan ikan lele, namun berukuran kecil (3 – 5 cm) dan tergolong dalam ikan herbivora, sehingga tidak akan memakan atau menyerang ikan lain yang berada dalam aquascape Anda. Selain memakan tanaman, ikan otto juga memakan serpihan makanan yang berada pada dasar aquarium. Dengan karateristik yang dimilikinya tersebut, membuat ikan ini menjadi andalan yang sering digunakan untuk menjaga kebersihan aquascape.
3) Ikan Siamese Algae Eater – SAE (Crossocheilus siamensis)
Ikan yang masih kerabat dari ikan mas ini juga sering digunakan sebagai pemakan alga dalam aquascape. Sifatnya yang ramah terhadap jenis ikan lain membuatnya pilihan yang tepat untuk aquascape yang berisi banyak jenis hewan air. Namun yang perlu diperhatikan adalah ukurannya yang dapat tumbuh sampai dengan 16 cm.
4. Ikan Molly (Poecilia sp.)
Ikan yang banyak digunakan sebagai ikan hias ini, juga berfungsi sebagai pemakan alga dan lendir yang berasal dari sisa getah kayu yang diletakkan dalam aquascape. Ada beberapa jenis molly yang banyak dijual di pasaran, namun yang perlu diperhatikan adalah ada jenis molly yang bersifat agresif, sehingga suka menyerang hewan air lain yang berada dalam lingkungannya.
2. Melakukan Pemangkasan Tanaman Air
Dalam merawat aquascape selain perlu menjaga kualitas air juga perlu menjaga kerapian tanaman air yang digunakan. Karena jika tanaman air yang tumbuh terlalu banyak dibiarkan tidak dipangkas, mereka akan menggantung di sepanjang garis air dan dapat membuat aquascape menjadi terlihat tidak rapi.
Selain itu, tanaman air dengan daun yang menjorok dapat menghalangi cahaya dan membuat sisi bawah tanaman menjadi lemah. Untuk memelihara tanaman dalam aquascape tetap dalam kondisi sehat, Anda perlu memangkas tanaman yang ujung tunasnya sudah tumbuk mencapai garis air.
Teknik pemangkasan tumbuhan air pada aquascape, dapat menggunakan cara :
- Pada pemangkasan pertama, potong tanaman pada posisi serendah mungkin.
- Pemangkasan kedua dan seterusnya, posisi potong dapat digeser ke sisi atas.
Memotong tanaman dengan menggunakan teknik seperti di atas, dapat mendorong tanaman untuk membuat percabangan seperti sapu dan merangsang tanaman untuk menghasilkan daun yang lebat, yang pada akhirnya membantu membentuk rumpun tanaman air yang menarik.
3. Membuat Foto Kondisi Aquascape
Pada saat merawat aquascape, ada kemungkinan letak tanaman maupun material lain yang berada di dalamnya akan bergeser, dan apabila tidak disusun ulang, akan merusak keindahan maupun nilai seni dari aquascape tersebut.
Bagi seorang yang sudah terbiasa berkebun dan berjiwa seni hal tersebut bukanlah sebuah masalah, namun bagi seorang pemula, hal tersebut dapat menimbulkan masalah. Karena pada saat penyusunan ulang, penempatan media maupun tanaman air yang tidak tepat malah akan membuat kesan yang tidak rapi pada aquascape tersebut.
Untuk mengatasi masalah tata letak pada saat menyusun ulang sebuah aquascape, bila Anda ragu akan hal tersebut, Anda dapat mengambil gambar detail aquascape tersebut sebelum melakukan perawatannya. Dengan demikian apabila pada saat menyusun ulang, hasil yang didapat kurang memuaskan, Anda dapat menyusun ulang dengan mengikuti gambar atau foto yang sudah dipersiapkan tadi.