Mediatani – Siapa sih yang tidak kenal cacing darah? Bagi para pencinta ikan, apalagi ikan hias semisal Cupang, mereka pasti sudah sangat akrab dengan jenis cacing satu ini. Yes, cacing darah atau blood worm begitu lazim digunakan para feeder atau pembudidaya ikan hias sebagai pakan alaminya.
Seperti diketahui, Cacing darah merupakan larva dari nyamuk Chironomus, yang tidak lain ialah jenis nyamuk yang hanya menghisap nektar bunga atau nyamuk yang tidak menggigit. Larva ini memiliki warna merah pekat sebagaimana darah sehingga sering terbiasa disebut bloodworm. Cacing ini pun sering disalah-artikan sebagai cacing sutera karena memiliki warna yang sama-sama merah saat masih larva.
Larva cacing darah biasanya hidup hingga 1-2 pekan lalu kemudian berubah menjadi pupa. Sebelum masa menjadi pupa inilah, blood worm akan dipanen sebagai pakan alami ikan.
Cacing darah ini terdiri atas 90% air dan selebihnya ialah kandungan padat yang kaya protein. Menurut beberapa sumber, dari 10% persen kandungan padat yang terdapat pada cacing darah, lebih dari 62% nya mengandung protein, 10% lemak dan kandungan lainnya.
Karena kandungan protein tinggi inilah cacing darah sering digunakan sebagai bahan amkanan ikan untuk membantu mencapai pertumbuhan optimal pada ikan hias. Umumnya, cacing darah dijual dalam bentuk cacing beku agar dapat disimpan lebih lama (konon katanya dapat disimpan dalam freezer hingga lima bulan).
Beberapa manfaat cacing darah sebagai pakan ikan;
- Kandungan protein yang tinggi,
- Dapat disimpan lebih lama dalam freezer
- Potensi penyakit bawaan lebih kecil
- Lebih higienis
- Lebih mudah menyimpan
- Lebih mudah didapat di kios ikan
- Lebih sedikit kotorannya
Ada banyak keuntungan lainnya, dari pakan cacing darah ini, cacing darah tidak berbau, walaupun disimpan dalam freezer dalam waktu yang lama. Tidak seperti cacing sutera atau jentik karena cacing ini tergolong wangi. semua jenis ikan air tawar maupun air laut sangat menyukai karena protein yang banyak namun kandungan lemaknya sedikit jadi tidak membuat ikan gemuk dan tidak gampang sakit. membuat ikan lincah dan warnanya cerah.
Langkah memulai budidaya Cacing Darah, dikutip dari akun Youtube CincinVincet-Aquatic
Pertama-tama yang dilakukan ialah mencari sumber air. Misalnya air pada taman yang tidak terurus, upayakan ambil dari genangan air yang tidak terlalu kotor tapi tidak terurus. Bisa juga mencari beberpa sumber air lainnya, seperti genangan air di saluran-saluran air yang tidak terurus lainnya.
Kedua, jika telah mendapatkan beberapa sumber air dari sumber itu, kemudian disimpan di wadah atau gelas dan diberi label. Disimpan di sekitar rumah atau teras rumah selama satu pekan tanpa terkena sinar matahari secara langsung.
Ketiga, buat wadah ternaknya atau budidayanya
Sambil menunggu selama sepekan, ambil wadah yang lebih besar seperti baskom lalu diisikan beberapa gayung air jangan sampai penuh. Jika teman-teman memiliki filter mekanisnya silakan masukkan, ke dalam wadah biar hasilnya lebih banyak dan cacing darah yang dihasilkan gemuk-gemuk. Bisa dibuat atau dibeli untuk fiter mekanisnya. Pada lain kesempatan bisa kita membahasnya. Untuk teman-teman yang menggunakan air pam jangan lupa campurkan conditioner satu sampai dua tetes untuk meghilangkan kaporit dan racun lainnya.
Ada baiknya juga ditambahkan ikan kecil, karena sisa pelet dan pup mereka akan jadi makanan bagi blood worm atau cacing darah. Bisa juga gunakan ikan Guppy, atau Platy, jangan gunakan ikan lainnya karena bisa memakan cacing darahnya.
Dalam wadah itu kemudian tambahkan daun kering dan beri makan setiap hari.
Keempat, setelah sepekan, kita menuju ke wadah sumber air tadi dan perhatikan apa ada kepompong yang hidup di sana. Jika melihat adanya kepompong coba aduk dan lihat lebih jauh dengan menggunakan pipet.
Kelima, tuangkan wadah yang diketahui berisi benih cacing darah itu ke dalam wadah yang lebih besar yang sudah disiapkan. Jangan lupa tambahkan tanah agak tebal ke bagian dasar wadah. Lalu biarkan selama seminggu lagi.
Keenam, di sana sudah pasti akan nampak beberapa cacing darah yang terlihat. Biarkan tiga minggu lagi, dan lihat apa yang terjadi. Benih cacing darah semakin banyak. Biarkan lagi hingga genap dua bulan, dan saatnya panen cacing darah. Dari sini teman-teman jangan panen semua, sisakan 10 persen untuk keberlangsungan dan kesenambungan.
Sebagian orang biasa mungkin akan geli, tapi para penghobi ikan tidak akan seeperti itu karena tanggung jawab kita memberikan pakan terbaik bagi ikan-ikan kesayangan kita. Jadi sudah mau mulai membudidayakan cacing darah? Kuy!