Mediatani – Tanaman tabebuya saat ini menjadi ikon baru di Kota Surabaya. Tanaman yang termasuk dalam kelompok pohon peneduh ini tengah memasuki masa mekarnya dan mulai menghiasi jalan-jalan protokol kota Surabaya dengan keindahan warna-warni bunganya.
Setiap pohon memiliki beraneka ragam warna bunga yang berbeda-beda. Ada yang berwarna kuning, putih, pink, dan magenta. Seketika suasana Kota Surabaya pun nampak seperti di Negeri Samurai, Jepang, karena tampak seperti ada bunga sakura.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan bahwa pada umumnya tanaman yang bernama latin Handroanthus chrysotrichus ini mekar saat musim kemarau.
“Mekarnya memang di musim panas. Sedangkan ketika musim hujan, bunganya mulai berkurang (gugur) dan berganti daun,” kata Anna dilansir dari Kompas, Rabu (6/10/2021).
Bunga Tabebuya sebenarnya mampu bermekaran sepanjang tahun. Hal ini disebabkan karena pada prinsipnya pohon tersebut mampu beradaptasi di segala kondisi cuaca. Namun, puncak mekarnya bunga tabebuya ini memang berlangsung pada saat musim kemarau.
Anna menjelaskan bahwa pohon yang berasal dari Amerika Selatan, Brasil, ini mempunyai ketahanan hidup yang tinggi. Bunga tabebuya ini juga memiliki kemampuan untuk tumbuh pada berbagai jenis tanah dan tahan pada kondisi kering.
Bukan tanpa alasan mengapa tabebuya ini dipilih untuk ditanam di Surabaya. Tabebuya memiliki akar yang tidak merusak, sehingga tanaman tabebuya ini dinilai sangat cocok untuk dijadikan sebagai tanaman peneduh jalan yang rindang tanpa merusak perumahan atau pertokoan.
Dengan adanya tabebuya, justru kawasan pada jalur pedestrian dan perkotaan pun menjadi terlihat semakin cantik dan indah. Bahkan oleh beberapa warga dijadikan sebagai spot foto untuk menambah koleksi fotonya.
Selain akar yang tidak mengganggu jalan, tanaman tabebuya juga tidak memerlukan perawatan khusus. Cukup dengan menyiramnya dan memberikan pupuk secara reguler.
Pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk organik yang berasal dari proses pengomposan sampah. Tanaman-tanaman yang ada di taman, penggunaan pupuknya kimianya perlahan-lahan mulai dikurangi dan dialihkan ke penggunaan pupuk organik.
Ditahun 2021 ini, puncak bunga tabebuya bermekaran setidaknya terjadi berkali-kali. Salah satunya pada bulan Mei 2021 yang lalu, lebih tepatnya sebelum dan saat Lebaran.
Ketika itu, bunga tabebuya yang bermekaran didominasi dengan bunga yang warna kuning, meskipun masih banyak spesies lain seperti bunga berwarna merah muda, putih dan magenta.
Meski demikian, di awal bulan September hingga bulan Oktober 2021, bunga tabebuya yang bermekaran di jalur pedestrian Surabaya ini menjadi lebih merata. Jika terempas oleh angin, bunga tabebuya tersebut akan rontok dan kemudian akan mekar lagi.
Seringkali ranting atau bunga ponon ini mengalami rontok atau berguguran, kemudian bagian tanaman tersebut akan dimanfaatkan sebagai kompos dan digunakan kembali untuk memupuk tanaman tabebuya.