Mediatani – Misteri matinya puluhan hewan ternak secara tiba-tiba yang menghebohkan warga pada akhir Juni lalu di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara mulai terkuak.
Kamera jebak yang dipasang di sekitar lokasi kejadian ‘menangkap’ sosok yang diduga sebagai ‘pelaku’.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan mengatakan, kamera jebak itu dipasang oleh tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Taput, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) dan lainnya.
“Ada terekam. Bentuknya seperti musang,” katanya dikutip dari kompas. com, Kamis (23/7/2020) sore.
Dua video yang dikirim oleh Nikson menunjukkan sosok tersebut. Di video hitam putih tersebut, terlihat kursor mengarah pada sesuatu yang bergerak.
Diduga bagian matanya menyala terang (sebagaimana halnya mata kucing terkena sorot lampu). Sosok “pelaku” itu bergerak di semak-semak.
Sosok “pelaku” yang terlihat samar-samar itu tampak berkaki empat dan memiliki ekor panjang dengan bagian kepala yang runcing.
Kedua video yang direkam pada 12 Juli 2020 pukul 03.06 WIB dan pukul 04.29 WIB masing-masing berdurasi 1 menit 30 detik. Sosok itu kemudian menghilang di semak-semak.
Nikson mengatakan pada Kamis siang dia memimpin rapat untuk penanganannya di lokasi. Pihaknya tetap akan membuat jebakan dan memasang lampu para semua kandang ternak warga.
“Jumat, rencana gotong royong membersihkan aliran sungai yang diduga tempat diamnya binatang tersebut,” katanya.
Nikson juga menambahkan, dugaan ke arah binatang lain masih ada karena keterangan warga yang melapor kepadanya, binatang tersebut lebih besar, tidak seperti musang.
Puluhan hewan ternak mati misterius, ditemukan jejak cakar
Pada akhir Juni lalu diberitakan, hewan ternak warga seperti ayam, itik dan babi mati secara misterius. Kematian hewan ternak itu meresahkan warga karena luka-luka yang dideritanya. Selain itu, juga ditemukan jejak cakar di sekitar lokasi, baik di batang pohon dan tanah.
Nikson Nababan bahkan membuat sayembara senilai Rp 10 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap ‘pelakunya’. Pasalnya, kejadian seperti ini baru sekali ini terjadi. Masyarakat tidak memiliki pengalaman menghadapi penyebab kematian misterius hewan ternaknya.
Darah dari hewan ternak diisap dan diambil sedikit isi perutnya
Sebelumnya, memang ada gangguan dari hewan lainnya, namun hanya sebatas monyet dan meninggalkan jejak. Begitu juga dengan harimau, pasti ada jejak dan tidak hanya mengambil sedikit isi perut dan mengisap darahnya seperti yang terjadi saat ini.
Bulan lalu, Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA Sumut, Teguh Setiawan ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (25/6/2020), ia menjelaskan, dugaan kuat hewan yang dimaksud adalah musang atau linsang berdasarkan pengalaman selama ini mengenai karakter musang seperti itu.
“Dia berburu, hanya digigit di leher lalu ditinggal,” katanya.
Namun perlu penyelidikan lebih lanjut mengenai dugaan darah hewan ternak tersebut diisap, apakah memang benar ada pengisapan darah atau hanya sekedar melukai.
Pasalnya, jika hewan digigit kemudian mengeluarkan darah, maka bisa saja darahnya kemudian habis. Teguh menduga satwa ini masih keluarga musang atau linsang karena keduanya punya karakter berburu.
sumber: kompas. com