Mediatani – PT Timah Tbk bersama kelompok nelayan melakukan rapat lanjutan pembahasan operasional penambangan lepas pantai di Kantor PT Timah Tbk, Kamis, 15 April 2021. Rapat kali ini bersama dengan nelayan Kabupaten Bangka Selatan dan nelayan Kabupaten Bangka Barat.
Sebelumnya, nelayan Matras dan Tanjung Kelabat, Kabupaten Bangka juga telah menyatakan penolakannya atas kehadiran Kapal Isap Produksi (KIP) di daerah tersebut.
Hal serupa juga dituntut oleh nelayan Tanjung Ketapang serta Batu Perahu Kabupaten Bangka Selatan, bahkan ditambah dengan penghentian pengoperasian Ponton Isap Produksi (PIP) di wilayahnya.
Abdullah, salah satu perwakilan nelayan menyampaikan bahwa banyak nelayan yang mengalami kerugian atas adanya aktivitas tersebut yang berdampak mengurangi hasil tangkapan nelayan.
“Di samping itu, penghentian aktivitas tersebut agar tidak menimbulkan konflik sosial di daerahnya antara nelayan dan para penambang,” ujarnya.
Sementara Presiden Mahasiswa Babel, Yusuf Saputra berharap dapat dikeluarkan kebijakan baru meskipun IUP sudah terbit hingga 2025, karena masyarakat telah satu suata menolak aktivitas KIP. Ketika KIP beroperasi, pengaruhnya akan berdampak pada hasil tangkapan nelayan tradisional.
“Selain itu, jangan intimidasi nelayan dari pihak manapun terkait penolakan mereka terhadap KIP,” tegasnya.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan bahwa meskipun Babel dikaruniai potensi timah, akan tetapi hal tersebut harus dilihat dari sisi lain dari akibat penambangannya, seperti efek sosial, kelautan, pariwisata yang hancur.
Pertemuan dengan PT Timah ini kemudian dilanjutkan dengan nelayan Belo Laut yang resah dengan adanya isu tentang PT Timah yang akan memasukkan Ponton Isap Produksi (PIP) ke wilayahnya.
Perwakilan nelayan Belo, Alfian menyatakan bahwa pihaknya menolak keras kehadiran PIP di kawasan Belo Laut yang wilayah beroperasinya berada 1 mil di pinggir pantai.
“Karena kegiatan itu kurang lebih satu mil dari pesisir, kemudian di situlah tempat kami mencari ikan,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasi Produksi (Dirops) PT Timah, Agung Pratama menjelaskan bahwa ada rangkaian mekanisme untuk mengoperasikan PIP, diantaranya Standar Operasional Pekerjaan (SOP) dan pemberitahuan. Menurutnya, pihaknya sendiri hingga kini tidak pernah mewacanakan hal itu.
“Kabar PIP yang masuk ke Batu Perahu dan Belo Laut, sampai sejauh ini belum ada,” ujarnya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman selaku fasilitator pertemuan tersbut menekankan kepada PT Timah agar tidak melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat.
Terkait terjadinya misskomunikasi ini, Gubernur menyarankan agar PT Timah untuk sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait segala aktivitasnya.
“Saya sarankan kepada PT Timah untuk menambah direksi yang khusus untuk mengadakan komunikasi dengan masyarakat,” katanya.
Gubernur Erzaldi juga meminta atensi khusus dari PT Timah jika ada aktivitas penambangan di kawasan Desa Rias, Bangka Selatan. Karena, pihaknya tengah memfokuskan sektor pertanian dengan investasi yang besar di wilayah tersebut.
“Perjuangan nelayan yang terganggu karena aktivitas pertambangan ini sudah didengar PT Timah, saya yakin PT Timah akan mengakomodir keinginan para nelayan,” ujarnya
Gubernur Babel juga menjelaskan dia tidak memiliki wewenang untuk membatalkan IUP. Karenanya, semua pihak yang berkeberatan dengan aktivitas penambangan untuk mengirimkan surat penolakan ke Pemerintah Pusat.
Erzaldi menyadari bahwa para nelayan berharap kedepan aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Timah Tbk dilaksanakan secara advance teknologi, sehingga bisa meminimalisir kerusakan lingkungan.
“Saya juga menyampaikan PT Timah menjalankan tugas negara, dimana aset negara ini harus betul-betul dieksploitasi dengan sebaik-baiknya,” tutur Erzaldi.
Erzaldi tak memungkiri jika keberadaan PT Timah Tbk selama ini sangat menunjang perekonomian masyarakat Bangka Belitung. Namun, ia juga berharap para pelaku penambangan ini khususnya PT Timah dapat lebih profesional, lebih baik sehingga hasilnya pun lebih bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kita doakan saja PT TImah terus maju dan dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat Bangka Belitung,” tukasnya.