Mediatani – Dalam upaya mensejahterakan sektor pertanian, beberapa pihak mencoba mengambil peran. Seperti yang dilakukan oleh PT Bank Mestika Dharma Tbk. Seiring dengan mulai adanya permintaan kredit sejak mulai awal tahun 2021 ini, PT Bank Mestika mengungkapkan rasa optimistis untuk mampu mencatatkan pertumbuhan kredit pada kuartal I/2020. Tidak hanya itu, rencananya target pertumbuhan kredit sektor pertanian akan dipasang lebih besar di tahun ini. Hal tersebut selaras dengan hasil survei permintaan dan juga penawaran pembiayaan pada bulan Januari 2021 oleh Bank Indonesia. Tercatat bahwa kebutuhan dan juga penyaluran pembiayaan korporasi diperkirakan akan meningkat di tiga bulan mendatang.
Terdapat peningkatan terhadap kebutuhan pembiayaan khususnya yang terjadi di sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, kehutanan dan perikanan, informasi dan komunikasi, dan juga real estate. Kredit dari Bank Mestika didominasi oleh segmen korporasi dan komersial. Tercatat pada segmen tersebut mencapai sebesar 60,56 persen dari total kredit perseroan terhadap portofolio kredit. Di kuartal III/2020, pihak Bank Mestika mencatat total kredit yang telah diberikan sebesar Rp 7,21 triliun. Realisasi tersebut ternyata turun sebesar 4,76 persen terhadap periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 7,57 triliun.
Merespon hal tersebut, Suharto selaku Corporate Secretary PT Bank Mestika Dharma Tbk. mengatakan bahwa perseroan sudah bersiap diri dalam menyosong tahun ini dengan mematok target-target yang akan dicapai. Bank Mestika juga telah membuat target terhadap penyaluran kredit dapat tumbuh sebesar 6,5 persenĀ secara yoy. Sejak akhir tahun 2020, pihak perseroan telah menyiapkan rencana ekspansi kredit untuk dapat mengisi pertumbuhan di tahun ini dengan baik. Hingga akhir kuartal I/2021, perseroan menargetkan kredit tumbuh sekitar satu persen hingga dua persen.
“Permintaan kredit sudah ada sejak awal tahun 2021. Dan kami sangat yakin bahwa pertumbuhan positif mulai bisa terlihat di bulan Februari ini,” katanya, Senin (22/2/2021). Ekspansi kredit dilakukan terutama di sektor pertanian.
Hal ini disebabkan karena pihak perseroan telah memperkirakan adanya tren pertumbuhan positif pada sektor pertanian tersebut. Oleh sebab itu, di tahun 2021 ini, perseroan memberikan target pertumbuhan yang lebih besar pada sektor pertanian. Kredit di sektor pertanian ditargetkan dapat tumbuh sebesar tiga persen secara yoy pada tahun ini.
Suharto mengatakan di tahun 2020 yang lalu terjadi pertumbuhan kredit pada sektor pertanian yang tidak terlalu besar atau tidak lebih dari tiga persen. Kredit pada sektor pertanian tersebut tercatat memiliki kontribusi sebesar 13,55 persen terhadap total kredit perseroan. Kualitas dari kreditnya pun juga baik tercermin dari non performing loan (NPL) berada di level nol persen. Dalam kesempatan yang sama, Suharto juga menyampaikan tentang permintaan kredit yang ada pada sektor pertanian masih belum signifikan pada Bulan Januari kemarin. Namun demikian, terdapat adanya permintaan kredit yang juga masih dalam pipeline dan juga sementara dalam proses.
“Kami melihat bahwa di sektor pertanian ini menjadi salah satu sektor usaha yang lebih dapat bertahan baik pada masa pandemi ini. Pertumbuhan sektor pertanian pada tahun lalu secara nasional pun terlihat baik dan survive karena seluruh masyarakat pasti selalu membutuhkan bahan pangan,” imbuh Suharto.
Diharapkan lebih banyak lagi perusahaan baik negeri maupun swasta yang memberikan kontribusinya terhadap sektor pertanian di Indonesia. Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan di sektor pertanian yang dinilai mampu bertahan di masa pandemi dan menstabilkan serta memulihkan perekonomian dalam negeri khususnya.