Mediatani – Pengelolaan Hijauan untuk Pakan Ternak (HPT) dalam pengembangan Sapi Limosin oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang Barat (Tubaba), menarik minat Pemkab Sarolangun Provinsi Jambi untuk melakukan kunjungan kerjanya di Tubaba.
Di sana Pemkab Sarolangun pun ‘belajar’ dengan Pemkab Tulangbawang perihal dalam rangka peningkatan sektor peternakan.
Kunjungan kerja itu dipimpin langsung Wakil Bupati Sarolangun Hilalatil Badri pun disambut hangat oleh Bupati Tubaba Umar Ahmad, dan sejumlah pejabat yang berlangsung di Caffe Uluan Nughik, Rabu, 20 Januari 2021, lalu.
Dilansir Senin (1/2/2021) dari situs berita Lampost.co, Umar Ahmad pun menghaturkan ucapan terima kasihnya atas kedatangan Wakil Bupati Sarolangun beserta rombongan yang dilanjutkan dengan penyampaian sekilas tentang pembangunan yang ada di Tubaba dan pengembangan sapi limosin.
Semenntara itu, Hilalatil Badri menuturkan bahwa dirinya sangat mengagumi pembangunan sektor peternakan yang ada di Tubaba.
Pihaknya juga berharap dapat menjalin hubungan yang baik antar pemkab Sarolangun dan pemkab Tubaba agar bersama-sama memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat.
Usai pemaparan, seluruh komponen rombongan pun meninjau langsung lokasi peternakan sapi limosin, dan beberapa ikon destinasi wisata yang ada di Tubaba.
Sebelumnya, di Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa, sebagaimana diberitakan mediatani.co, Kementan bakal menyuplai sebanyak 500 sapi indukan, dalam rangka untuk menyukseskan program 1.000 desa sapi yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan).
Dilansir dari situs berita Sindonews, Direktur Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian RI, Syamsul Ma’arif mengatakan bahwa Gowa ditunjuk menjadi salah satu kabupaten, dan progam itu pun direncanakan dan dijadwalkan akan dilaunching pada Februari 2021 mendatang.
“Jadi nanti ada sebanyak 500 ekor sapi indukan dan bakalan,” ungkap dia usai bertemu dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Ruang Rapat Bupati Gowa, Kamis, (28/1/2021), dikutip Minggu (31/1/2021).
Dirinya menjelaskan bahwa selain program 1.000 desa sapi, pula akan dibahas rencana renovasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) modern di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Ke depannya, lanjut Syamsul, RPH itu menjadi berbeda di Kelurahan Tamarunang, semua peralatan juga akan diperbaiki dan akan menggunakan teknologi sehingga kualitas daging yang dihasilkan juga terjamin.
“RPH modern ini untuk kita memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa nantinya daging-daging yang beredar itu kita betul-betul potong di rumah yang modern dan terjamin keamanan produknya,” jelas dia.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Gowa siap dalam mendukung dan menyukseskan program Kementan ini.
Apalagi lanjut Bupati Adnan, tentu hal itu akan berdampak baik bagi Kabupaten Gowa sendiri.
Pihaknya pun akan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
“Intinya kami akan mempersiapkan ini dalam rangka menyukseskan program nya agar berjalan dengan baik termasuk protokol kesehatan agar tidak ada masalah di kemudian hari,” terangnya.
Jabar Andalkan Sapi dalam Negeri, Pasok 1.000 Bakalan dari NTB
Sementara itu, Jawa Barat melalui Gubernurnya, Ridwan Kamil menuturkan bahwa pihaknya mendapatkan pasokan sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Suplai kebutuhan daging sapi di Jawa Barat mudah-mudahan tak selalu mengandalkan impor dari Australia, tapi bisa mandiri melalui pasar dan suplai dalam negeri, khususnya NTB yang diproklamirkan sebagai provinsi sejuta sapi,” kata dia, dalam konferensi pers daring, di Garut, Rabu, 27 Januari 2021 dilansir Jumat (29/1/2021) dari situs berita Tempo.co.
Ridwan Kamil pun menyaksikan penandatanganan kerja sama antar BUMD di Jawa Barat, yakni PT Agro Jabar, dengan BUMD milik provinsi NTB yakni PT Gerbang NTB Emas terkait pembelian sapi hari Rabu, 27 Januari 2021 di Wanaraja, Garut.
Pada tahap pertama ini, PT Agro Jabar akan menerima 1.000 ekor sapi. (*)