Mediatani – Jiwa entrepreneurship sudah melekat kuat pada diri H. Urip sejak dulu. Sebelumnya, Ia mengembangkan varietas baru mangga Agrimania yang ditemukannya secara tidak sengaja sekitar tahun 1992 silam.
Urip adalah salah satu mitra binaan program corporate social responsibility (CSR) Pertamina VI Balongan di Indramayu. Ia juga sudah memegang hak paten mangga Agrimania yang tersertifikasi sebagai varietas unggul baru asli Indramayu.
Tidak puas sampai disitu, Urip mencoba mengekspansi usahanya di bidang peternakan. Hewan ternak yang coba dipeliharanya adalah kambing dan domba.
“Melihat adanya potensi usaha lain yang masih berhubungan dengan agrowisata mangga yang saya miliki, saya mencoba untuk menekuni bidang usaha peternakan kambing dan domba,” tuturnya dikutip dari laman gatra.com, (19/10).
Untuk mengembangkan usaha peternakannya itu, ia memanfaatkan pinjaman modal yang didapat dari Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) Pertamina. Modal tersebut digunakan untuk menambah domba dan kambing di peternakannya.
Di kandang miliknya yang seluas 400 meter itu, kini terdapat 25 ekor kambing dewasa dan 7 ekor anakan. Sedangkan untuk domba ada sebanyak 112 ekor dewasa dan 22 ekor anakan.
Untuk bisa mengembangkan usaha peternakannya tersebut, Urip dibantu beberapa tenaga orang lain untuk mengurus hewan ternaknya. Dia memberdayakan 2 orang karyawan dari masyarakat sekitar untuk membantunya setiap hari mengurus ternak domba dan kambing miliknya.
Urip mengatakan, kedua usaha yang dijalaninya itu memiliki keterkaitan kuat. Pasalnya, untuk bisa membesarkan tanaman mangganya itu, ia membutuhkan banyak pupuk organik dari hewan atau ternak yang dapat menyuburkan tanah.
Kotoran dan urin kambing maupun domba yang dihasilkan dari peternakannya itu menjadi jalan keluar. Kotoran dari hewan ternak tersebut dijadikan sumber pupuk gratis untuk tanaman mangganya.
Sebaliknya, daun-daun mangga setelah proses pruning atau pemangkasan juga dimanfaatkan untuk peternakannya. Daun tersebut dijadikan pakan tambahan untuk kambing dan domba peliharaannya.
“Dengan demikian, adanya integrasi antara agrowisata manga Agrimania dengan peternakan kambing dan domba. Hal ini banyak menghemat pengeluaran, baik untuk pupuk tanaman ataupun pakan ternak,” tuturnya.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengapresiasi langkah ekspansi usaha yang dilakukan Urip. Hal itu karena busaha H. Urip yang bertambah itu berpotensi membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar lagi.
“Hal ini sejalan dengan program Pertamina, dimana mendorong agar para pelaku usaha mikro kecil dapat menerapkan usaha berbasis sociopreneur untuk membantu masyarakat sekitar,” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi itu menjadi bahan bakar dan menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Selain itu, Pertamina terus berupaya mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Internasional serta tangguh dan mandiri dalam mengembangkan bisnisnya.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui implementasi program-program berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya.
Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.