Mediatani – Fransisca Natalia dikenal sebagai perempuan pekerja keras dan memiliki passion yang menjadi modal awal membuat usaha madu lokal menembus pasar global.
Melalui produk BeeMa Honey-nya, dia juga berhasil memberdayakan peternak lebah Indonesia untuk memproduksi madu organik yang disukai konsumen luar negeri.
Fransisca diketahui mulai merintis usaha produk madunya itu melalui produksi rumahan sejak 2017 lalu.
Kecintaannya pada madu membawanya agar dapat menciptakan satu brand produk makanan sehat Indonesia yang bisa tembus pasar global.
“Kayaknya produk Indonesia tuh masih belum banyak terlalu dikenal di luar. Jadi saya pingin sekali kalau saya menciptakan satu produk sendiri. Itu nantinya tidak hanya untuk pasar Indonesia, tapi bisa masuk ke pasar global,” kata Fransisca saat berkisah kepada Liputan6.com perihal awal usahanya, Sabtu (27/3/2021), dikutip mediatani.co, Selasa (30/3/2021).
Bersama rekan-rekannya dari komunitas organik, Fransisca lalu mencoba mengikuti berbagai coaching program seperti yang diadakan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan, hingga masuk ke dalam pameran semisal Trade Expo Indonesia 2019.
Perjuangan itu pun tidak sia-sia, produknya sangat diterima pasar.
“Dari banyak pelatihan, kita banyak business matching, kemudian ada juga pameran kami menemukan buyer dari luar. Kita masuk ke e-commerce yang mereka juga ada jual keluar. Jadi kami mulai juga menembus pasar luar negeri,” kata Fransisca, bercerita.
Di dalam negeri, BeeMa Honey pun mulai menembus pasar ritel modern, seperti Rancu Market, Pepito Supermarket, Papaya Fresh Gallery, Kem Chicks, hingga toko organik dan e-commerce lainnya.
“Kami juga mulai banyak permintaan dari hotel-hotel bintang 5, seperti Shangrila, Sheraton,” sambungnya.
Berbekal pengalaman itu, Fransisca beserta rekan mendirikan PT BeeMa Boga Arta guna mewadahi produk madu BeeMa Honey.
Mereka juga bermitra dengan peternak lebah lokal untuk bantu memproduksi madu dalam jumlah besar.
“Jadi kami ada eksklusif dengan beberapa peternak lebah, yang kami bina juga. Kemudian kami juga sekarang sudah mulai bekerjasama juga dengan beberapa perkebunan organik yang bersertifikat organik untuk membuat peternakan lebah sendiri,” tuturnya.
Terus Menambah Produksi Madu
Fransisca dan tim kini terus membuka peluang dan kesempatan untuk bekerjasama dengan peternak madu dari berbagai daerah di Indonesia.
BeeMa Boga Arta kini tengah persiapan untuk membuat suatu apiary di kawasan Bogor, Jawa Barat.
“Jadi ada yang mulai produksi sendiri madunya, dan ada juga yang kami bekerjasama dengan peternak lebah. Ada juga yang kami dengan kelompok pemburu madu di beberapa. Kami saat ini bekerjasama dengan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, kemudian baru akan mulai kerjasama dengan kelompok pencari madu di NTT,” urainya.
Pemberdayaan peternak lebah tersebut pula secara tak langsung bantu BeeMa Honey mengembangkan pasarnya ke sejumlah negara di kawasan Asia.
Ke depan, Fransisca dan PT BeeMa Boga Arta juga menyasar pasar baru di kawasan Eropa dan Oseania.
“Kalau untuk ekspor belum banyak. Kami waktu itu sudah masuk ke Abu Dhabi, kebetulan memang ada perusahaan Indonesia yang membuka coffee shop di sana.
Kalau di e-commerce kita sudah masuk di Malaysia, Singapura, dan rencananya mau masuk di e-commerce Korea Selatan. Saat ini juga sedang penjajakan masuk ke pasar Belanda sama Australia,” tandasnya.
Beternak atau budidaya madu ternyata caranya sangat mudah diterapkan dan biayanya juga murah. Nah, kalau kamu tertarik, pahami dan terapkan cara budidaya berikut ini!
1. Modal Awal
Modal awal yang kamu butuhkan untuk budidaya lebah madu di rumah tidaklah banyak, kecuali kamu ingin meningkatkan sekala budidayanya.
Sebagai seorang pemula, kamu cukup menyiapkan modal Rp600.000 yang digunakan untuk merawat 4 kotak sarang lebah.
Kalau ingin budidaya skala besar, minimal kotak yang diperlukan adalah 40 kotak. Sedangkan idealnya adalah 100 kotak yang untuk dihuni 1 koloni lebah madu.
2. Persiapan Perlengkapan dan Lingkungan
Budidaya lebah bisa memberikan sedikit risiko jika kamu tidak menyiapkan peralatan dan lingkungan yang memadai bagi para lebah. Kamu bisa baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)