Mediatani – Populasi ikan zebra yang melimpah di Danau Buyan dan Danau Tamblingan di Buleleng, Bali telah mengakibatkan ekosistem di perairan tersebut menjadi tidak stabil atau bisa dibilang mengalami kerusakan.
Dominasi ikan zebra di Danau Buyan dan Danau Tamblingan ini telah mengakibatkan ikan air tawar konsumsi, seperti ikan mujair yang selama ini menjadi populasi utama di danau tersebut semakin berkurang.
Selama ini populasi ikan zebra memang telah menguasai Danau Buyan dan Danau Tamblangan. Meski dikenal sebagai ikan hias yang cantik, namun ikan ini juga termasuk ikan predator yang agresif ketika bertambah besar.
Ikan hias air tawar yang aslinya berasal dari benua Afrika ini bisa mencapai ukuran maksimal hingga 25 cm bahkan 30 cm lebih. Jika populasi ikan ini sudah sangat tinggi di perairan, maka kelangsungan hidup ikan yang berukuran kecil akan terancam.
Seperti kasus yang terjadi di Danau Buyan dan Danau Tamblingan di Buleleng, dimana banyak larva ikan mujair yang tidak bisa berkembang karena dimakan ikan zebra.
Hal tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan populasi ikan mujair semakin lambat. Padahal, banyak nelayan setempat yang menjadikan ikan mujair sebagai salah satu target tangkapan untuk kebutuhan ekonomi dan konsumsi. Sedangkan ikan zebra tidak begitu diminati pasar, karena tidak memiliki nilai ekonomi.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana membenarkan hal tersebut. Selama ini masyarakat tidak lagi merasakan manfaat dari kedua danau tersebut, utamanya di bidang perikanan.
“Persoalannya di sini eksositemnya tidak berjalan dengan baik. Karena predator tiba-tiba ada di sini. Larva ikan dimangsa predator, yang indukan dipanen nelayanan. Sehingga tidak ada kelanjutan lagi,” ungkap Agus.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng untuk memulihkan kondisi hayati di Danau Buyan maupun Danau Tamblingan dengan melakukan pelepasan ikan secara reguler.
Sementara itu, Kepala DKPP Buleleng I Gede Putra Aryana mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah menggenjot produksi ikan di balai benih, utamanya untuk dilepaskan ke Danau Buyan dan Danau Tamblingan.
Targetnya tiap bulan dapat dilepas sebanyak 20 ribu ekor ikan nila di kedua danau tersebut. Masing-masing danau tersebut akan ditebar 10 ribu ekor ikan nila.
“Nanti yang kami lepas itu yang panjangnya 7-9 centimeter. Karena kalau di bawah itu, masih bisa dimangsa predator. Mudah-mudahan ini bisa menjaga keberlanjutan ekosistem di danau ini,” ungkap Putra.
DKPP Buleleng juga telah meminta kelompok nelayan di Desa Pancasari maupun Desa Munduk, agar mengamati populasi ikan zebra di kedua danau.
Apabila ada ikan zebra yang terlihat, warga diminta memindahkannya ke tepi danau. Sehingga populasi ikan zebra bisa dikurangi secara bertahap.
Di samping itu, DKPP Buleleng, pada Jumat (13/8) juga telah melakukan penebaran ikan nila sebanyak 5.000 ekor di Danau Buyan. Sementara di Danau Tamblingan, ada sebanyak 10.000 ekor ikan nila dan 3.000 ikan kaper yang dilepaskan.