Mediatani – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendarai mesin traktor saat melakukan penanaman jagung di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Penanaman jagung itu dilakukan bersama para petani setempat.
Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada Kementan yang telah memiliki sarana dan prasarana pertanian yang dapat memudahkan pekerjaan petani.
Meski baru pertama kali membawa traktor, Jokowi mengaku tak merasa kesulitan mengendarainya. Padahal, Dia hanya diajari sebentar membawa traktor oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Tadi, saya juga kan baru. Hari ini saya bisa pegang traktor dan sangat mudah sekali, tadi diajari sebentar oleh Pak Menteri Pertanian,” ungkap Jokowi di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/11).
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pada proses penanaman jagung perlu diperluas dan dikenalkan kepada para petani di seluruh Indonesia. Apalagi traktor planrer jagung sangat mudah digunakan, dimana cukup hanya dengan mengoprasikan tombol teknologi yang ada.
“Saya kira mekanisasi seperti ini perlu dikenalkan kepada seluruh petani agar penggunaan alat-alat semiberat seperti ini bisa juga dilakukan,” ujar Presiden Jokowi, Selasa, 23 November 2021.
Traktor berwarna hijau pun melaju perlahan di area pertanaman jagung. Bersama Menteri Pertanian, Jokowi berkeliling satu putaran lahan. Dia pun terlihat juga mengendarai traktor seorang diri.
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Presiden juga didampingi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.
Presiden menjelaskan, mesin traktor terbukti mampu memangkas waktu penanaman jagung menjadi lebih cepat. Penggunaan teknologi ini bahkan disarankan untuk model penanaman di areal yang lebih luas.
“Tadi kan kita melakukan penanaman dengan planter untuk khusus jagung tapi tadi juga saya mencoba untuk penanaman dengan traktor yang dibelakang nya ada planternya,” katanya.
Lebih lanjut, Jokowi mengaku dua-duanya baik untuk digunakan. Untuk hamparan yang sangat luas, teknologi yang paling cepat adalah penggunaan traktor.
Presiden berharap, penanaman jagung dengan mesin traktor ini mampu mendorong Provinsi Sulawesi Selatan menjadi wilayah pemasok komoditas jagung nasional dengan hasil produksi mencapai 7 ton perhektar. Sehingga, kata dia, Sulawesi Selatan bisa memenuhi produksi jagung sebanyak 1,8 juta ton.
“Jadi kita harapkan dengan semakin banyaknya petani yang menanam jagung, makan kekurangan stok jagung secara nasional dapat segera kita tutup,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa saat ini Kementan telah melaksanakan program peningkatan indeks pertanaman yang mampu menanam tiga kali per tahun.
Perlu diketahui, indeks pertanaman jagung di Kabupaten Jeneponto saat ini mencapai 200 atau dua kali tanam dalam setahun. Kementan pun terus mendorong sehingga pertanaman bisa menjadi 3 kali setahun.
Jeneponto memiliki luas lahan jagung eksisting sebesar 70.052 hektare dengan produktivitas 6 sampai 7 ton per hektare sehingga diperoleh produksi jagung 280.000 ton.
“Upaya konkret yang kita dilakukan untuk tercapainya peningkatan indeks pertanaman ini yakni penambahan alat mesin pertanian untuk percepatan olah tanah dan tanam, penggunaan bibit unggul, penyediaan sumur bor dan terjaminya aliran air irigasi dari bendungan Karalloe, bahkan penyediaan fasilitas dana kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani,” tutupnya.