Mediatani – Sistem Bule atau tumpang sari Tebu-Kedelai merupakan suatu usaha untuk meningkatkan produksi kedelai. Sistem pertanian ini baru mulai diaplikasikan oleh BUMN perkebunan yaitu Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaanya mulai Kamis (14/7/2022).
Langkah tersebut dilakukan PTPN III (persero) sebagai komitmen untuk turut memberikan kontribusi dalam bentuk luasan areal yang berguna dalam meningkatkan hasil produksi kedelai Indonesia dan produksi tebu untuk memenuhi kebutuhan gula nasional.
Dalam menjaga kesuksesan pengembangan ini, PTPN Group melakukan kerjasama dengan beberapa instansi perguruan tinggi, di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Project sistem tumpang sari Bule ini akan dilaksanakan di areal PTPN Group dengan luasan area sebesar 50 Ha di empat titik lokasi, yaitu di PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI.
Penanaman pertama sistem Bule ini dilakukan oleh Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi pada Plant Cane (PC) MT 2022/2023 di lahan HGU PTPN IX, Unit Kebun Merbuh, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah pada hari Senin (11/7/2022).
Penanaman pertama ini juga sekaligus menjadi penanda dimulainya pilot project sistem tumpang sari Bule. Kemudian penanaman selanjutnya akan dilakukan di PTPN X pada hari Kamis (14/7/2022) mendatang.
“Total areal yang dikerjasamakan seluas 50 Ha, yaitu antara UGM dan PTPN IX, X dan XI selanjutnya kami akan bekerjasama dengan IPB untuk mengawal pilot project Bule di PTPN VII,” sebut Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi, dilansir dari Tribunnews, Kamis (14/7)
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari tersebut, di mana potensi tahun depan seluas 15.000 ha di lahan HGU PTPN Group lainnya.
Sementara itu, Direktur PTPN IX Dodik Ristiawan menambahkan, sebelum dilaksanakannya Pilot Project Bule, sistem tumpang sari kedelai juga telah dilakukan PTPN IX di lahan karet.
“Sebelumnya kami sudah melakukan sistem tumpang sari karet-kedelai, bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 ha,” ucap Dodik
Pada sistem tumpang sari Bule tersebut dilakukan penanaman dengan cara konvensional atau larikan dan ring-pit, di mana masing-masing ditanami seluas 5 ha. Dengan sistem tersebut, diharapkan produktivitas pada kedua tanaman tersebut dapat mengalami peningkatan.
Keunggulan menggunakan sistem Bule
Salah satu peneliti Universitas Gadjah Mada, Prof Irham menjelaskan bahwa keunggulan dalam penerapan sistem Bule yaitu mampu meningkatkan kesehatan tanah karena ada penambahan biomassa ke dalam tanah oleh kedelai dan juga meningkatkan ketersediaan nitrogen dalam tanah.
Pada waktu yang lama akan dapat memperbaiki kualitas tanah agar lahannya menjadi subur. Sehingga, produksi tebu nasional akan mengalami peningkatan. Masuknya tanaman kedelai di lahan tebu juga menambah luas areal penenaman kedelai nasional dan juga akan menambah produksi kedelai nasional.
“Harapannya tentu meningkatkan minat petani untuk menanam tebu, karena nilai keuntungan per unit lebih baik,” tutur Irham.