Mediatani – Peternakan kerbau di Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadi destinasi baru bagi masyarakat sekitar yang ingin melepas rasa penat di alam terbuka. Lahan rumput hijau berbukit dengan pemandangan yang indah itu menjadi viral untuk dikunjungi serta dijadikan tempat berjemur hingga berkemah.
Pengunjung biasanya sudah tiba di lokasi sejak pukul 7 pagi, bahkan beberapa sengaja mendirikan tenda sejak malam hari untuk berkemah.
Tidak kurang dari 150 orang yang datang berkunjung ke lokasi tersebut tampak melakukan berbagai aktivitas, mulai dari berfoto, sekadar berjalan, berjemur bahkan ada pula yang mendirikan tenda untuk berkemah di atas lahan yang luasnya mencapai sembilan hektare ini.
Sebagai informasi, Bukit Kebo berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta KM 8 Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. Lokasi tersebut dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit dari pusat kota.
Pihak pengelola memungut biaya sukarela dari pengunjung yang masuk ke lokasi. Untuk menuju lokasi, pengunjung harus melalui akses jalan berbatu dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Pemilik kawasan Bukit Kebo yang viral di Balikpapan ini adalah Seber Kombong, yaitu Pria yang beprofesi sebagai aparat di Polda Kaltim. Seber mengaku telah menjadi pemilik tempat ini sejak tahun 2003, dimana saat itu dirinya dipindah tugaskan dari Makassar.
Awalnya, Seber dan keluarga sering menghabiskan waktu di akhir pekan untuk berlibur di lokasi tersebut, dimana anak-anaknya bisa menjaga kerbau, ikan dan bermain di kebun. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghilangkan stres dan kejenuhan.
“Apalagi situasi ini kan pandemi, di kantor sudah capek apalagi di rumah terus,” tambah Seber, dikutip dari Kalimantan.bisnis.com, pada 10 Agustus 2021.
Di lahan yang luas tersebut, ia memiliki kerbau sebanyak 60 ekor yang dikelola bersama warga sekitar melalui sistem bagi hasil. Sedangkan, ikan yang dipelihara tidak diperjualbelikan melainkan hanya untuk dimakan bersama sanak saudara di tengah-tengah liburan.
“Ini secara spontanitas saja situasi ramai ya barangkali karena dampak pandemi itu pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pemerintah. Sehingga ya ini terdampar semua di sini,” pungkasnya.
Menerima Pengunjung dan Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan
Pihak pengelola maupun Seber Kombong telah menyampaikan kepada pengunjung untuk tetap menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan. Selain itu, ia juga meminta para pengunjung untuk membuang sampah masing-masing di tempat yang sudah disediakan.
Seber Kombong mewanti-wanti kalau ada teguran dari pemerintah. Akan tetapi, pengunjung umumnya hanya datang untuk foto-foto dan berjemur, tidak ada tempat yang dapat digunakan untuk berkerumun.
Dia mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menolak masyarakat yang ingin berkunjung ke peternakannya. Seber hanya mengingatkan mereka untuk menjaga lingkungan tersebut.
“Saya memang tidak menyangka dan kaget akan seramai ini. Saya beritahu ini kalian jaga jangan sampai bakar-bakar, jaga diri sama sama kan biasa muda mudi nya jangan sampai ada masalah. Silahkan beraktivitas yang penting jaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan,” ungkapnya.
Adapun kendala yang dihadapi akibat masuknya pengunjung yaitu menurunnya kualitas rumput yang didapatkan sehingga khawatir ternaknya akan kesulitan mencari makan. Meski demikian, ia tetap membiarkan pengunjung untuk datang berjemur karena bisa menyehatkan tubuh.
Hiburan Berbau Alam Viral di Media Sosial Instagram
Salah seorang pengunjung, Ratih, bahkan tidak ragu untuk mengajak keluarga dan melakukan persiapan sejak malam sebelumnya. Alasan berkunjung ke lokasi tersebut karena butuh tempat hiburan yang berbau alam.
Ia juga mengaku bisa mengetahui tempat tersebut karena telah viral dari media sosial Instagram dan mendapat postingan ulang dari sejumlah warganet.
“Kalau aku lihat sih memang orang-orang Balikpapan itu memang haus tempat hiburan yang berbau alam gitu. Ini tuh di alam terbuka jadi berjemur sekalian menambah imun,” pungkasnya.
Dia menambahkan, sebelumnya peternakan ini sempat diviralkan oleh sejumlah warganet, sehingga membuat masyarakat khususnya anak muda tertarik untuk datang berkunjung.
“Kalau untuk namanya sendiri itu memang dari teman-teman yang memviralkan. Malah mereka minta masukan supaya kira-kira nama tempatnya Bukit Kebo atau mungkin masih ada nama-nama lain yang keren gitu, tapi sampai sekarang belum ada ini tetap Bukit Kebo,” katanya.