Ratusan Peternak Ikuti Bimtek untuk Persiapkan Aceh Tenggara Swasembada Daging 2024  

  • Bagikan
Ilustrasi. Aktivitas peternak sapi/IST

Mediatani – Sejumlah ratusan peternak dan pengurus kelompok ternak di Aceh Tenggara, mengikuti kegiatan bimbingan dan teknis (Bimtek) pengembangan usaha ternak kambing di Aula Kantor Golkar Aceh Tenggara, Kamis (24/6/2021), lalu.

Melansir dari situs serambinews.com, Ketua DPRK Aceh Tenggara Denny Febrian Roza SSTP MSi yang juga Sekretaris DPD Golkar, mengatakan, bahwa kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pembinaan dan edukasi perihal bagaimana mengelola ternak kambing di Aceh Tenggara.

Karena, ujar Denny F Roza yang juga memiliki hobi memelihara ternak kambing itu, menuturkan, posisi Aceh Tenggara memiliki luas lahan yang cukup bisa dalam pengembangan menjadi kawasan peternakan.

Di samping itu, Anggota Komisi IV DPR RI, M Salim Fakhri SE MM,  mengungkapkan, kegiatan bimtek ini adalah program aspirasinya di Kementerian Pertanian Jakarta.

Bimtek ini dilaksanakan selama 3 hari dengan jumlah peserta 300 orang. Setiap harinya, peserta gelombang pertama 50 orang dan gelombang kedua 50 orang untuk mengikuti Protkes Covid-19.

Dia melanjutkan, peserta yang hadir ini merupakan para kader Golkar yang berprofesi sebagai peternak dan juga ada dari peternak kambing dan sapi.

Mereka diberikan bagaimana mekanisme memelihara dan mengembang biakan ternak kambing, memberikan makan, dan  mengobati ternak kambing ketika sakit.

Menurut M Salim Fakhri SE MM yang juga Ketua DPD Golkar Aceh Tenggara itu, menyebutkan bahwa kawasan Aceh Tenggara sangat cocok menjadi sentral peternakan kambing, lembu, dan ternak bebek petelur.

Hal itu lantaran, karena luas lahan yang bisa diolah menjadi pakanan ternak.

Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Aceh I ini berharap Aceh Tenggara dapat menjadi sentral peternakan khususnya ternak kambing dan sapi karena dengan potensi dan SDM yang ada ini, pun agar mampu bangkit mewujudkan diri seabagai daerah swasembada daging tahun 2024 mendatang.

Kegiatan ini pun berlangsung hingga Kamis (26/6/2021) yang langsung dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI, H M Salim Fakhri SE MM yang juga Putra terbaik Aceh Tenggara.

Sebagai pemateri hadir Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denny Febrian Rosa SSTP MSi, DPRK Aceh Tenggara,  Anggota Komisi IV DPR RI, M Salim Fakhri SE MM dan Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Riskan SP.

Swasembada Sapi Dinilai Gagal, Pakar Dorong Peternak Fokus pada Penggemukan

Sementara itu, sebelumnya sebagaimana diberitakan, upaya swasembada sapi yang diupayakan pemerintah sejak lama hingga kini belum membuahkan hasil.

Sementara, kemampuan pertumbuhan produksi semakin kalah cepat dibanding peningkatan konsumsi. Pada akhirnya fokus pemerintah dalam pengembangan sapi nasional dipertanyakan.

Dikutip, Selasa (23/3/2021) dari situs republika.co.id, Pakar Peternakan dari Universitas Padjajaran, Rocahdi Tawaf, mengatakan bahwa pertumbuhan konsumsi dan produksi daging sapi berdasarkan tren data Badan Pusat Statistik dan Qasa menunjukkan kesenjangan.

Konsumsi mengalami peertumbuhan hingga 6,4 persen sementara produksi hanya mampu tumbuh 1,30 persen.

Di samping itu, upaya swasembada sudah dimulai pemerintah sejak 1995 silam namun tak pernah membuahkan hasil.

“Kebijakan swasembada tidak pernah terealisasi, jadi mau ke mana? Kalau saya teliti ya itu inkonsistensi kebijakan dengan keinginan pemerintah yang ingin dicapai,” kata Rochadi dalam webinar Meat & Livestock Australia, Senin (22/3), Dikutip, Selasa (23/3/2021) dari situs republika.co.id.

Untuk memenuhi kebutuhan, importasi menjadi pilihan pemerintah. Salah satunya lewat impor sapi bakalan Australia. Kerja sama antara Indonesia dan Australia sudah terjadi sejak 30 tahun lalu.

Rochadi menjelaskan bahwa Indonesia dan Australia memiliki keunggulan komparatif. Di mana, usaha pembiakan sapi di Australia sangat efisien tetapi mahal dalam hal penggemukan…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan