Mediatani – Kementerian Pertanian kembali menyerahkan bantuan benih pisang di Jeneponto. Melalui Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian RI menyerahkan bantuan sebanyak dua puluh ribu benih pohon pisang. Tidak hanya itu, ada juga bantuan yaitu bibit ternak, sarana dan prasarana pertanian, alat mesin pengolahan lontar menjadi cuka dan beberapa program pertaniannya lainnya serta bimbingan teknis kepada para penyuluh dan petani.
Dilansir dari merdeka.com, Bantuan ini bersifat sebagai uji coba yang tujuannya untuk menciptakan sumber penghasilan masyarakat agar perekonomian pedesaan mereka bisa tetap tangguh dalam menghadapi kondisi Covid 19.
“Saya ingin agar budidaya pisang ini hingga pada industri pengolahannya dan kita bisa lakukan ekspor. Oleh sebab itu, jika ini berhasil bantuan kedepannya bisa ditambah menjadi seratus ribu pohon. Saya berharap bantuan pisang dua puluh ribu ini diklasterkan,” kata Mentan SYL pada saat menyerahkan bantuan di Jeneponto, Rabu (7/7/2021).
Mentan SYL juga menjelaskan bahwa pisang ini bisa ditanam dimana saja, termasuk pematang bahkan di pekarangan rumah. Pisang memiliki masa tanam selama tujuh bulan bisa mendapatkan hasil tujuh ratus ribu rupiah per pohon. Mentan SYL berharap pisang ini bisa tembus ekspor.
“Sebab permintaan pisang dan sejumlah buah di seluruh dunia sangat besar, termasuk di Indonesia sendiri. Oleh sebab itu Pak Wakil Bupati saya ingin melihat keseriusan kita dan setelah itu kita masuk ke produk olahan. Termasuk juga bantuan ternak kuda yang diberikan, saya ingin lihat dulu hasilnya,” ujar Mentan SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL mengajak para petani agar bisa memanfaatkan bantuan pemerintah yaitu berupa dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam upaya meningkatkan skala budidaya pertaniannya. Di tahun 2021 ini, pemerintah kembali mengalokasikan dana KUR yaitu sebanyak tujuh puluh triliun rupiah dan saat ini baru Rp 36 triliun yang terserap.
Menurutnya, membangun usaha pada sektor pertanian jelas tidak ada ruginya dan tidak ada matinya. Pasalnya, Kita ketahui bersama bahwa bahan makanan ini pastilah selalu dibutuhkan oleh manusia.
Melihat potensi yang ada, Mentan SYL juga memberikan bantuan berupa mesin pengolahan lontar menjadi cuka. Selama ini, masyarakat Jeneponto menjadikan air buah lontar sebagai minuman Ballo sehingga dinilai hanya memberikan dampak negatif pada masyarakat.
“Harapan Saya, jangan lagi minum Ballo, tapi lebih baik dijadikan uang. Ketiga mesin pengolahan ini kita kasih, nanti Kita juga akan melakukan bimbingan. Jeneponto ini memiliki seribu pohon lontar, kita bisa mengembangkannya menjadi produk gula,” sebut Mentan SYL.
Terkait hal ini, Paris Yasir selaku Wakil Bupati Jeneponto juga menyampaikan bahwa kunjungan Mentan SYL kali ini menjadi berkah khususnya untuk masyarakat Jeneponto. Menurutnya, sudah dua bulan di Kabupaten Jeneponto ini tidak hujan dan hari ini terbukti saat Pak Menteri SYL hadir di Jeneponto langsung turun hujan.
Sementara itu, Fadjry Djufry selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian juga menambahkan penyerahan bibit pisang diharapkan menjadi stimulus dalam memperkuat swasembada dan ekspor buah tropika. Hal ini juga agar buah pisang ini bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Permintaan konsumen terhadap buah tropis ini termasuk pisang di pasar luar negeri dan ekspor saat ini semakin meningkat. Indonesia ini seperti yang Kita ketahui memiliki potensi yang sangat besar sebagai penghasil pisang di dunia. Hal ini lah yang tentunya harus kita terus dorong,” pungkas Fadjry.