Mediatani – Beras basmati termasuk salah satu jenis sembako premium yang ada di Indonesia. Biasanya beras ini sering ditemukan dalam olahan kuliner Timur Tengah, salah satunya olahan Nasi Briyani.
Berikut kandungan nutrisi dalam satu cangkir atau 163 gram beras basmati:
Kalori: 210
Protein: 4,4 gram
Lemak: 0,5 gram
Karbohidrat: 45,6 gram
Serat: 0,7 gram
Natrium: 399 mg
Folat: 24% dari Nilai Harian (DV)
Tiamin: 22% dari DV
Selenium: 22% dari DV
Niasin: 15% dari DV
Tembaga: 12% dari DV
Besi: 11% dari DV
Vitamin B6: 9% dari DV
Seng: 7% dari DV
Fosfor: 6% dari DV
Magnesium: 5% dari DV
Beras basmati bukan hanya dikenal dengan harganya yang lebih mahal dibandingkan beras lokal, tapi juga karena beberapa manfaatnya untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat yang terkandung dalam beras basmati:
Rendah Arsenik
Menurut Journal of Preventive Medicine and Public Health, basmati mengandung lebih rendah arsenik jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya. Arsenik merupakan jenis logam berat yang dapat membahayakan kesehatan dan berpotensi meningkatkan risiko diabetes, masalah jantung, dan kanker.
Beberapa penelitian juga menemukan jika beras basmati dari California, India, atau Pakistan mengandung arsenik dengan tingkat yang paling rendah, dibandingkan dengan varietas beras lainnya.
Mengurangi Risiko Diabetes
Jenis beras pada umumnya mengandung indeks glikemik tinggi, terutama nasi putih. Namun berbeda dengan beras basmati yang memiliki indeks glikemik yang jauh lebih rendah.
Hal ini sangat berguna untuk para penderita penyakit diabetes yang dapat menambahkan nasi basmati dengan porsi kecil dalam menu dietnya.
Kaya Serat
Bukan hanya mengandung indeks glikemik yang lebih rendah, beras basmati juga mengandung banyak serat. Hal ini sangat baik untuk kesehatan, sebab asupan serat makanan yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Serat dalam nasi basmati memiliki sifat larut, artinya dapat menambah curah dan membantu memindahkan limbah di sepanjang saluran pencernaan.
Menyehatkan Jantung
Dengan memakan biji-bijian seperti nasi basmati coklat dipercaya dapat membuat risiko penyakit jantung dan kolesterol menjadi lebih rendah. Selain itu, mengonsumsi nasi basmati secara teratur juga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Mengurangi Risiko Kanker
Menurut sebuah penelitian dari Journal of Chiropractic Medicine, beras basmati coklat memiliki kandungan serat yang lebih banyak dibanding beras versi putih, dan sekitar 20% lebih banyak dari jenis beras merah lainnya.
Dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker jenis tertentu terutama kanker kolorektal sekitar 17% jika mengonsumsinya sebanyak 3 ons per hari.
Menyehatkan Otak
Nasi basmati mengandung vitamin B yang tinggi, termasuk B1 (tiamin) dan memenuhi 22% asupan harian. Tiamin berperan sangat penting untuk kesehatan otak. Sebaliknya, kekurangan tiamin dapat menyebabkan kondisi yang disebut Ensefalopati Wernicke (WE).
Kondisi ini merupakan kondisi neurologis akut yang ditandai dengan trias klinis oftalmoparesis dengan nistagmus, ataksia, dan kebingungan. WE termasuk jenis penyakit yang dapat mengancam jiwa dan disebabkan oleh defisiensi tiamin.
Mengurangi Risiko Kematian Dini
Menurut sebuah penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition, nasi basmati coklat dianggap sebagai biji-bijian utuh, artinya mengandung ketiga bagian inti yakni kuman, dedak, dan endosperma. Biji-bijian utuh dipercaya dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.
Analisis dari 45 penelitian pun menyatakan dengan mengonsumsi biji-bijian, maka dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan kematian dini.
***
Itulah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi beras basmati. Tertarik untuk mecobanya?