Mediatani – Hadi Wiintoro (51) seorang petani asal Banyuwangi, tepatnya daerah Wringinagung, Gambiran sukses budidaya ginseng merah di lahan yang cukup luas, yakni sekitar 15 hektar dengan nilai penjualan yang tinggi.
Tanaman ginseng merah ini memang masih tergolong jarang dibudidayakan dalam negeri. Karena itu, Hadi bersyukur tanamannya bisa tumbuh dengan subur dan dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini, dia bisa mendapatkan keuntungan ratusan juta dari ginseng merah yang diproduksinya.
Dilansir dari Detik, Rabu (19/1), Hadi mengungkap jika awal dirinya menanam ginseng merah, dia tidak berniat membudidayakan tanaman khas korea tersebut. Dia mengaku hanya meminta benih dari saudaranya yang bekerja di Korea Selatan.
“Saya meminta ke saudara untuk dikirimi bibit ginseng. Itu sudah sekitar tahun 2019 lalu,” ungkap Hadi saat bercerita.
Riset Sendiri dan Menanam Otodidak
Setelah mendapatkan benih dari saudara dengan jumlah sekitar 2500 benih, Hadi mencoba untuk menanamnya. Namun dari semua benih tersebut, yang hidup hanya 9 benih saja. Dimana, 9 benih tersebut keluar tunas dan berbuah.
Meski demikian, Hadi tidak menyerah begitu saja. Ia melakukan riset bagaimana cara menumbuhkan tanaman ginseng merah selama tiga bulan. Setelah itu, dirinya terus belajar secara otodidak dan akhirnya dia berhasil menumbuhkan sekitar 1000 pohon.
Dari 1000 pohon ginseng anakan tersebut, Hadi terus mengembangkannya lebih banyak lagi. Dirinya mengaku jika menanam ginseng merah relatif mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun yang mau mencoba dan berusaha. Dirinya meyakini hal tersebut.
Setelah terus belajar dari kesalahan dan otodidak, Hadi berhasil menumbuhkan ginseng dengan sangat subur. Ia mengaku saat ini bisa menghasilkan uang sekitar Rp 200 juta. Hal tersebut disebabkan karena seluruh tanaman ginseng merah ini bisa laris dijualnya.
Buah ginseng yang berbentuk kecil hingga akar bisa dijual. Sebab, pada tanaman tersebut bisa diperoleh banyak manfaat dalam hal kesehatan. Sehingga, ginseng merah yang ia tanam benar-benar memberikan hasil yang sangat memuaskan.
Ginseng yang ditanam oleh Hadi bisa dipanen sekitar 3 bulan lamanya. Karena dia menanam pada lahan yang cukup luas, dia bisa panen setiap bulannya. Sehingga tidak heran jika dia bisa sangat untung dengan menanam tumbuhan yang satu ini.
Harga Ginseng yang Lumayan Tinggi
Penghasilan Hadi yang terbilang fantastik tidak lepas dari harga ginseng yang mahal pula. Untuk buahnya, per kilogram dihargai Rp 10 ribu. Sedangkan daun ginseng dihargai Rp 20 ribu per kilo. Sementara untuk umbinya, rata-rata bisa dihargai Rp 300 ribu hingga 1 juta rupiah.
Selain sukses budidaya ginseng merah, Hadi juga sukses menggaet pelanggan dan mencapai pasar yang ditargetnya. Karena itu, penanaman hingga penjualan benar-benar tertarget dengan baik. Tidak heran jika dia mendapatkan keuntungan hingga Rp 200 juta per bulan.