Mediatani – Ditengah pandemi saat ini, beberapa perusahaan swasta bahkan negeri mengalami penurunan pemasukan. Sehingga harus menutup sementara usahanya. Perusahaan yang tidak mendapatkan pemasukan selama musim pandemi ini terpaksa harus memPHK para pekerjanya. Pegawai – pegawai yang terkena PHK ini ada yang memilih bertani menjadi kegiatan barunya.
Menurut Heria Prisni selaku Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan menyebut kegiatan pertanian di Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur tidak terpengaruh pandemi Covid-19 atau Corona. Hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah petani terutama petani hidroponik yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk bertani.
Diketahui bahwa adanya peningkatan jumlah petani di Balikpapan dikarenakan dampak dari pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi berlangsung. Mereka yang tadinya bukan dari latar belakang petani, sekarang beralih kepertanian. Bidang yang digeluti juga berbeda – beda, contohnya budidaya lele. Pihak dari Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan akan memfasilitasi hal tersebut.
Terdapat sekitar tiga ratusan kelompok tani dengan jumlah sepuluh sampai dua puluh-an orang per kelompok tani. Sehingga totalnya bisa mencapai lebih dari tiga ribuan orang petani. Diantara jumlah tersebut, terdapat juga kelompok tani nelayan. Beberapa alasan yang mendasari orang memilih pertanian sebagai usaha barunya karena aktivitas bertani dinilai bisa menyehatkan terlebih karena beraktivitas diluar ruangan.
Tahun 2021 ini pihak Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan melalui program Pagar Mantep akan memperluas area tanam pertaniannya dan jumlah petani. Perluasan yang dimaksud adalah termasuk pertanian sayuran, peternakan maupun perikanan. Heria juga menjelaskan masyarakat bisa bertani dengan memanfaatkan lahan pertanian pekarangan rumah meskipun tak luas. Namun bisa dimodifikasi dengan tanam hidroponik dan lainnya.
Tahun lalu terdapat 480 Kepala Keluarga atau 16 kelompok tani bertani melalui program Pagar Mantep. Ditargetkan tahun ini ada penambahan delapan ratus KK di 34 Kelurahan di Balikpapan.
“Karena potensi untuk penambahan masih ada. Bahkan masyarakat yang ingin bertani, DP3 menyediakan bibit budidaya lele,” pungkasnya.
Sebelumnya, Isran Noor selaku Gubernur Kalimantan Timur mengikuti penanaman padi di lahan kelompok tani, Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Kabputen Paser, Rabu (27/01/2021). Kegiatan tersebut dimulai, dengan melakukan penanaman pertama di lahan satu petak sawah kelompok tani. Dalam gerakan tanam padi tersebut dihadiri juga oleh Kaharuddin selaku Wakil Bupati Paser, unsur Forkopimda, Sekda Paser Katsul Wijaya, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ina Rosana serta sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Paser.
Selain itu, juga dihadiri Camat Tanah Grogot HM Guntur dan Kades Sungai Tuak Ashar. Gubernur Kaltim Isran Noor berharap, agar para petani di Kabupaten Paser lebih giat mengembangkan pola tanam padi sehingga krisis pangan tidak sampai terjadi.
“Peran pertumbuhan ekonomi di tengah Covid -19 ini paling besar salah satunya sektor pertanian. Karena itu kita harus terus berjuang mengembangkan potensi pertanian,” pesannya.
Menurutnya, baik pemerintah maupun masyarakat harus semangat dengan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi, dengan mengembangkan potensi-potensi pertanian. Pandemi virus Covid -19 yang masih berlangsung diberbagai wilayah di Kalimantan Timur, namun tak menyurutkan langkah petani sebagai salah satu garda terdepan penyediaan kebutuhan pangan.
Sesuai arahan Presiden lanjut Gubernur Kaltim, kabupaten/kota dituntut melakukan langkah konkret untuk menjamin ketersediaan pangan terutama di masa pandemi ini. Salah satu langkah konkrit Pemkab Paser yakni Dinas Pertanian dengan dukungan Dinas Pertanian Kaltim adalah melakukan gerakan tanam padi secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten Paser.