Mediatani – Tidak hanya perisitiwa lembu yang menjadi mangsa Harimau Sumatera di Langkat Sumatera Utara, kali ini Harimau dengan nama latin (Panthera tigris sumatrae) itu kembali menyerang ternak babi dan memangsa kambing warga Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Toba Samosir pada Rabu, (13/1/2021) malam.
Informasi awalnya beredar melalui jejaring media sosial instagram yang diunggah akun Instagram @salamsumutofficial pada Jumat (15/01/2021).
Dijelaskan dalam unggahan itu bahwa; “Diduga Korban Satwa Harimau Sumatera ( HS)Terjadi Pada Malam Tanggal 13 Januari 2021 Sekitar Pukul 21.00 Wib Di Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Tidak Jauh Dari Wilayah Konservasi Harimau Sumatera Dan Tapir Yaitu Hutan Margasatwa Dolok Surungan. Menurut Warga Setempat Pak Sinaga ( Kepala Dusun) Sekaligus Pemilik Ternak Yang menjadi Korban HS, Kejadian Seperti Ini Tidak Hanya Terjadi Hanya Sekali Saja Di Wilayahnya. Beliau Berharap Pihak BBKSDA-Su Segera Menindaklanjuti Kejadian Tersebut.”
Lukman Siagian yang mengunggah video di akun itu menuturkan dirinya mengambil video tersebut setelah mendapatkan informasi dari warga lainnya.
“Karena pas kebetulan lagi di kampung, dapat informasi tersebut, makanya langsung ke lokasi dan melihat kambing itu,” ujar dia ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Jumat pagi, dikutip dari Kompas.com, Jumat, (15/1/2021).
Kepala Dusun Sigalapang Sinaga, dari sumber yang sama, mengungkapkan, awalnya dirinya mendengar keributan di belakang rumahnya setelah mendengar suara ribut di kandang babinya.
Meski mulanya dia tidak begitu menghiraukan namun karena istrinya berulang kali meminta untuk dicek maka dirinya pun ke belakang dan melihat babinya di kandang.
Sontak, dia pun kaget ketika melihat ada hewan lain dengan kulit loreng hitam dan coklat kekuningan di dalam kandang babi.
Untuk memastikan penglihatannya, Sinaga kemudian mengambil handphone ke dalam rumah dan menyalakan senter. Dengan pencahayaan terbatas, dalam jarak hanya 1 meter dia melihat harimau tersebut sedang menyerang babinya.
“Namanya kandang di belakang rumah kan, gelap. Jadi dengan senter HP itu lah saya lihat harimau itu di kandang. Kemudian dari jarak 3 meter saya bentak dia tiga kali, baru harimau itu melompat keluar dari kandang. Saya waktu itu tidak ada rasa takut, jadi saya bentak dia lah waktu itu,” katanya.
Setelah si belang itu pergi, dia lalu menginfokan masuknya harimau ke kandang babi kepada tetangganya.
Pada saat itu, kondisinya pun tidak memungkinkan untuk melihat secara jelas karena di belakang rumahnya tidak ada lampu penerangan. Saat itu pula hujan sedang melanda dengan lebat.
Dia melanjutkan, pada keesokan harinya, Kamis, (14/1/2021), dirinya juga kaget sekaligus tak mengira sekira pada pukul 06.30 WIB karena menemukan kambing milik adik iparnya mati dengan keadaan bagian belakang tubuhnya habis.
Tampak tulang punggung kambing tersebut yang isi dalam perutnya juga sudah dimakan harimau. Yang tersisa pada bagian dada hingga kepala.
Di kaki sebelah kiri belakang tak terlihat dan sebelah kanan tinggal tulangnya. Sedangkan dua kaki depannya masih utuh.
Dijelaskannya, pada Rabu malam sebelumnya, kambing itu tak dikandangkan seperti halnya kambing-kambing lainnya.
“Itu kambing kan masih baru. Jadi masih agak liar. Biasanya dia kaluar dan masuk kandang sendiri. Nah, malam itu kan ujan deras, jadi tidak terkontrol. Kami kira sudah masuk ke dalam kandang,” katanya.
Sinaga menjelaskan, kejadian harimau memangsa ternak pernah terjadi sekitar 2 tahun yang lalu di dusunnya. Ternak yang dimangsa pun ialah ternak lembu atau sapi.
“Memang kemarin saya tidak melaporkan ke pihak lain. Hanya saja kemarin ada yang datang, itu tadi yang Lukman Siagian, mungkin dari dia lah yang melaporkannya ke atas,” katanya.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Handoko membenarkan kejadian ternak kambing yang dimangsa harimau di Dusun Sigalapang itu.
“Infonya ada. Tapi ini tim masih turun (ke lokasi). Belum bisa kita kasih detailnya ya. Kita lihat dulu perkembangannya, ya,” katanya. (*)