Pembahasan mengenai hortikultura dan definisinya.
Hortikultura adalah metode atau cara menanam yang dapat dilakukan di pekarangan atau di kebun. Istilah hortikultura sendiri berasal dari hortus yang berarti kebun, dan cultura yang berarti cocok tanam.
Asal muasal hortikultura berawal dari transisi manusia, yang bermula dari pemburu-pengumpul yang berpindah, menjadi tinggal menetap di suatu tempat. Perpindahan cara hidup ini juga membuat manusia mulai melakukan manipulasi terhadap alam, dan mulai menanam sendiri tanaman yang biasa mereka konsumsi, alih-alih selalu mencarinya.
Aktivitas hortikultura sendiri diawali dari skala kecil dan hanya berlokasi di sekitar tempat bermukim. Kemudian aktivitas ini berpindah ke bercocok tanam di tanah yang dirasa subur. Sementara, suku-suku kuno di Amazon menggunakan bekas-bekas tanaman yang membusuk untuk menyuburkan tanah.
Lalu, apa bedanya hortikultura dengan agronomi atau agrikultur?
Hortikultura sendiri adalah cabang dari ilmu agronomi. Namun yang membedakan adalah hortikultura lebih khusus pada budidaya tanaman yang dimanfaatkan manusia.
Para hortikulturis menggunakan teknologi, pengetahuan, dan kecakapan mereka untuk mengembangkan tanaman hortikultur, baik untuk konsumsi maupun non konsumsi, untuk kebutuhan personal maupun sosial.
Bidang kerja hortikulturis sendiri melibatkan modifikasi tanaman dan pembiakan untuk meningkatkan kualitas tanaman, nilai nutrisi, ketahanan hama, ketahanan terhadap penyakit, dan juga kemampuan beradaptasi dengan kondisi alam tertentu.
Pada prinsipnya, tanaman hortikultura memberikan manfaat bagi si penanam atau pemiliknya, baik itu untuk kebutuhan konsumsi sendiri, sosial, maupun untuk dijual. Tanaman hortikultura sendiri umumnya memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
- Lebih mudah mengalami pembusukan
- Memerlukan tempat yang luas bercocok tanam
- Area tanamnya khusus, menonjol menghasilkan suatu produk tanaman tertentu
- Dipanen musiman
- Harganya tidak stabil, tergantung jumlah hasil panen
Adapun fokus yang ada adalah budidaya tanaman buah , bunga, sayuran, obat-obatan, dan taman.
1. Tanaman sayur (olerikultura)
Cabang pertama dari hortikultura adalah olerikultura, atau pengembangan tanaman sayur. Sayuran ini sendiri dibagi menjadi dua: sayuran musiman dan tahunan.
- Sayuran musiman tumbuh pada musimnya saja. Contoh sayuran musiman adalah wortel, bawang putih, bawang daun, kembang kol, bawang merah, kentang, sawi, cabe merah, cabe rawit, kacang merah, lobak, cabe besar, kacang panjang, paprika, buncis, terong, tomat, jamur, tomat, labu siam dan ketimun.
- Sayuran tahunan tumbuh dan dapat dipanen sepanjang tahun. Beberapa di antaranya adalah melinjo, petai, dan jengkol.
- ada yang diambil daunnya sebagai pelengkap (daun bawang, seledri, peterseli, kubis)
- Beberapa jenis tanaman hortikultura ada yang diambil umbi akarnya (kentang, lobak, wortel, ubi jalar, singkong, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain),
- Tanaman yang diambil daunnya sebagai makanan utama (bayam, kangkung, katuk, dan lain-lain);
2. Tanaman buah (frutikultur/pomologi)
Pomologi atau frutikultur kebanyakan berfokus pada pengembangan, pembiakan, dan penelitian mendalam mengenai tanaman buah. Tujuan dari pengembangan ini adalah peningkatan kualitas buah, mengatur periode produksi, dan mengurangi ongkos produksi buah. Orang yang terlibat dalam ilmu pomologi disebut pomologis.
Buah adalah penyegar, karena memiliki rasa dan aroma yang enak, dan juga sebagai makanan yang bernutrisi.
Termasuk dalam tanaman hortikultura buah adalah apel, pir, aprikot, persik, stroberi, bluberi, anggur, alpukat, dan buah-buahan lainnya.
3. Tanaman Hias (florikultura)
Florikultura adalah cabang ilmu dari hortikultura yang fokus pada pengembangan bunga dan tanaman hias untuk taman dan untuk kebutuhan lainnya yang memerlukan bunga sebagai ornamen.
Pengembangan florikultur dimaksudkan untuk menciptakan varietas baru dari tanaman yang sudah ada, baik itu modifikasi ukuran, warna, maupun menghilangkan bagian tertentu dari bunga yang tidak diinginkan.
4. Tanaman obat (biofarmaka)
Tanaman obat adalah jenis tanaman yang berfungsi untuk menyembuhkan maupun mencegah penyakit.
Tanaman obat ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu non rimpang dan rimpang.
- Biofarmaka non rimpang adalah tanaman yang hampir seluruh bagiannya dimanfaatkan sebagai bahan obat, kesehatan maupun bahan kosmetik. Pemanfaatannya bisa berasal dari bunga, daun, buah, akar hingga batang.Contoh biofarmaka non rimpang adalah kumis kucing, mahkota dewa, lidah buaya, sambiloto, mengkudu, mahoni, kayu manis, kejibeling, kulit manggis, jeruk nipis, seledri, brotowali, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berbagai contoh biofarmaka dapat Anda lihat di sini.
- Biofarmaka rimpang pemanfaatan umi (rimpang) sebagai bahan obat, baik untuk kesehatan maupun untuk kosmetik. Termasuk dalam bermacam-macam tanaman hortikultura biofarmaka rimpang ialah jahe, lengkuas, temu ireng, kencur, kunyit, dlingo, temulawak, lempuyang, dan temu kunci.
Selain dari empat cabang di atas, masih ada lagi beberapa cabang hortikultura yang tersedia. Di antaranya:
- Turf management atau pengelolaan rumput, mempelajari semua aspek tentang produksi dan perawatan rumput yang biasa digunakan untuk lapangan olahraga, dan keperluan dekorasi.
- Postharvest physiology atau fisiologi pascapanen, yang melibatkan pengelolaan kualitas tanaman pascapanen dan pencegahan tanaman menjadi tidak terpakai setelah panen.
- Viticulture atau vitikultur, membicarakan mengenai produksi, pengelolaan, dan pemasaran anggur.
- Oenology atau oenologi adalah pengelolaan semua aspek mengenai pembiakan anggur dan pengolahannya menjadi minuman.
Selain dari pemanfaatan hasil akhir dari hortikultura, kini pengembangan modern dari hortikultura menggunakan bercocok tanam sebagai terapi. Ini disebut dengan terapi hortikultur.
Terapi hortikultura adalah metode terapi yang melibatkan seseorang dalam aktivitas berkebun yang difasilitasi oleh terapis, untuk mencapai tujuan terapi tertentu.
Keindahan tanaman akan memberikan perasaan damai, dan membangkitkan emosi positif terhadap makna hidup. Kontak langsung dengan tanaman akan membimbing klien dalam mengalihkan fokus dari stres yang dialami. Namun ini hanya dapat dilakukan bersama bimbingan terapis.
Meski demikian, aktivitas hortikultura sederhana dapat memberikan perasaan senang dan damai pada pelakunya.
Di Indonesia berkembang sejumlah organisasi profesional di bidang hortikultura, yaitu :
- Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN),
- Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI)
- Asosiasi pemasar hortikultura (ASPERTI)
- Asosiasi ekspor sayur dan buah Indonesia (ASEBSI)
- Asosiasi ekspor hortikultura Indonesia (AEKI)
- Asosiasi produsen perbenihan hortikultura Indonesia (Hortindo)
- Asosiasi pengusaha hortikultura Indonesia (APHI)