Tempe Benguk, Kuliner Legendaris yang Menjadi Warisan Budaya

  • Bagikan
Tempe Benguk Kulon Progo

Mediatani – Sedang mencari kuliner tradisional yang legendaris dan unik untuk dinikmati atau oleh-oleh? Jika iya, maka Sobat Mediatani berada di artikel yang tepat. Pada artikel ini, akan penulis ulas informasi seputar tempe benguk, makanan legendaris khas Yogyakarta.

Saking legendarisnya, makanan ini bisa menjadi warisan budaya yang terkenal, lho. Pastinya banyak yang penasaran apa alasannya. Yuk, baca artikel ini sampai dengan akhir.

Mengenal Tempe Benguk

Jenis tempe ini merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Tempe ini berwarna putih dan memiliki tekstur yang lunak.

Tempe ini menjadi hidangan favorit masyarakat Kulon Progo dan biasanya disajikan untuk tamu yang berkunjung atau untuk oleh-oleh.

Dilansir dari situs Warisan Budaya Kemdikbud, tempe benguk dinobatkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2020. Makanan ini masuk ke domain “Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional” dengan nomor registrasi 202001168.

Perbedaannya dengan Tempe Biasa

Tempe benguk dan tempe biasa sama-sama dibuat melalui proses fermentasi ragi. Perbedaannya, terletak pada bahan utama yang digunakannya. Tempe biasa berbahan dasar kacang kedelai, sedangkan tempe yang berasal dari Yogyakarta ini berbahan dasar kacang koro benguk.

Kacang koro benguk berbentuk lonjong, sedikit keras, dan ukurannya 2-3 kali lipat lebih besar jika dibandingkan kacang kedelai. Kacang ini sangat populer di kawasan Kulon Progo karena menjadi sumber protein nabati pengganti kedelai.

Walaupun menjadi makanan yang digemari masyarakat Kulon Progo, rasa dari tempe ini mungkin agak sedikit aneh bagi yang belum terbiasa. Hal tersebut disebabkan terdapat sedikit rasa lengur serta ukuran bijinya yang tebal dan besar membuat terasa ‘kres-kres’ ketika digigit.

Proses pembuatan tempe benguk juga lebih membutuhkan kehati-hatian daripada tempe biasa, yaitu:

  • Pertama-tama, kacang koro benguk direndam terlebih dahulu selama kurang lebih 2 hari agar bau apek pada kacang hilang dan tekstur kacang menjadi lebih lunak.
  • Selain itu, perendaman kacang selama 2 hari juga bertujuan untuk menghilangkan kandungan HCl (Hydrochloric acid) yang ada di dalam biji kacang. Apabila terdapat kesalahan dalam pengolahan, maka kacang koro benguk dapat menyebabkan keracunan.
  • Setelah perendaman selesai, rebus kacang koro benguk hingga matang lalu dinginkan. Selanjutnya, campur rebusan kacang koro benguk tadi dengan ragi. Terakhir, bungkus tempe menggunakan daun pisang.

Olahan

1. Dimasak Besengek

Masak besengek merupakan ciri khas dari pengolahan tempe benguk. Besengek adalah proses perebusan tempe beserta santan kanil dari kelapa yang agak tua. Penggunaan santan kanil bertujuan untuk mendapatkan tekstur yang kental dan rasa yang gurih.

Pertama, tempe ini direbus hingga empuk lalu buang airnya. Setelah itu, masak tempe beserta santannya. Kemudian beri daun salam, garam, dan bumbu-bumbu lainnya.

Proses perebusan dilakukan hingga bumbu meresap sempurna dan mengental. Tempe besengek biasanya dikemas menggunakan daun pisang dan biasanya dinikmati sebagai teman makan geblek.

2. Digoreng

Terdapat dua pilihan jika Sobat Mediatani ingin menggoreng tempe ini, yakni membumbuinya lalu langsung digoreng atau memberi tepung terlebih dahulu seperti mendoan. Tinggal sesuaikan saja dengan selera.

3. Menjadi Bacem

Olahan yang terakhir yaitu diolah menjadi bacem. Proses pembaceman dilakukan dengan merebus tempe dengan kecap, gula merah, ketumbar, dan bumbu-bumbu lainnya hingga meresap dan matang.

**

Kini pastinya sudah tidak bingung lagi dengan tempe benguk, makanan tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Tempe ini mampu menjadi opsi bagi Sobat Mediatani yang ingin mencicipi hidangan legendaris nan unik.

  • Bagikan