Mediatani – Dalam upaya meningkatkan produktifitas hasil pertanian, Pemerintah Daerah Parigi Moutong berinisiatif untuk kembangkan sektor pertanian ini melalui sentuhan teknologi. Melalui keterangannya, Zulfinasran selaku Sekertaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang memimpin pertemuan di Ruang Sekertaris Daerah Parigi Moutong. Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada Hari Rabu, (03/03/2021) ini membahas terkait mencari solusi untuk program Smart Farming atau Pertanian Pintar di Kabupaten tersebut.
Sekda Zulfinasran mengimbau kepada OPD terkait yang hadir seperti Bappelitbangda, untuk mematangkan perencanaan program, Dinas TPHP sosialisasi atau melatih petani.
“Kita harus bisa mematangkan tentang rencana program Smart Farming ini, agar bisa mewujudkan petani modern yang cerdas dan berbasis teknologi, Kami akan coba kembangkan sistem pertanian berbasis teknologi,” ujar Sekda Zulfinasran.
Menurut Zulfinasran, Program Smart Farming menjadi program yang sangat penting untuk direalisasikan dengan mengikuti kemajuan teknologi saat ini. Oleh sebab itu, petani ke depanya akan lebih terbantu dalam mengelola lahan pertanian mereka lewat sistem Smart Farming. Petani tidak hanya dihimbau untuk meningkatkan hasil produksi saja, tetapi bahkan lebih dari itu. Makanya, Parigi Moutong ke depannya akan kembangkan pertanian dengan menghadirkan satu program yang digagas melalui metode pertanian cerdas.
Contoh penerapan teknologi terhadap sektor pertanian misalnya pada sistem penyemaian bibit, pengairan, dan juga proses panen. Bahkan hingga pengelolaan data pertanian yang memanfaatkan sentuhan teknologi.
Tujuan dari Parigi Moutong dalam mengembangkan sektor pertanian adalah salah satu upaya untuk mendukung mitra pemerintah tersebut agar mampu meningkatkan ketersediaan produksi bahan pangan sebagai konsumsi masyarakat. Selain itu, program Smart Farming juga dinilai mampu menjadi solusi untuk bisa mengatasi kendala – kendala yang ada di sektor pertanian khususnya di Parigi Moutong.
“Program ini juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi persoalan pada sektor pertanian di Parimo,” sebut Zulfinasran.
Lanjut Zulfinasran, sebelum program itu benar-benar diterapkan, sebaiknya perlu dilaksanakan sejumlah kajian terkait teknis dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parimo, Sulawesi Tengah. Agar adanya sinergitas antar instansi lain bahkan dengan melibatkan akademisi sehingga pemanfaatan program tersebut bisa berjalan lebih efisien dan efektif.
Program pertanian cerdas ini, katanya, sejalan dengan program yang direncanakan oleh pemerintah pusat yaitu melalui Kementerian Pertanian RI yang dikenal dengan program “Agriculture War Room” (AWR) dalam upaya mendukung pemetaan dan sekaligus mengetahui data sektor pertanian hingga pada tingkat desa.
“Saya ingin agar tim yang ikut serta dalam program smart farming di Parigi Moutong ini, betul-betul mempertimbangkan dan merencanakannya dengan matang dan juga terukur. Sehingga nantinya pada tahap pelaksanaannya bisa berjalan sesuai dengan rencana dan memperoleh hasil yang jelas,” harapnya.
Ia juga menegaskan bahwa pertanian menjadi salah satu sektor unggulan di Parigi Moutong selain sektor kelautan dan perikanan. Sehingga, Parigi Moutong dinilai mampu kembangkan pertanian dengan pengembangan berbasis teknologi yang sudah harus diterapkan.
Ia kemudian menambahkan, di sektor pertanian Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, khususnya subsektor tanaman pangan pada komoditas padi sawah yang setiap tahunnya mengalami surplus beras hingga 125 ribu ton. Di mana target produksi pada 2020 sekitar 344.456 ton dengan produktivitas 55,24 kwintal per hektare di lahan seluas kurang lebih 64.590 hektare.
Sementara itu, Diskominfo mengambil bagian dengan memperkuat jaringan-jaringan yang ada. Sedangkan Dinas PUPRP akan menyiapkan ketersediaan infrastruktur dan Dinas PMD akan mengelola Desa dengan program Smart Farming agar tetap berjalan dengan baik.