Mediatani – Semakin Populernya dan meningkatnya kebutuhan jamur, menjadi peluang tersendiri bagi seseorang yang bisa memanfaatkan peluang tersebut. Budidaya jamur tiram bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang sederhana.
Dilansir dari gramedia.com berikut cara sederhana dalam budidaya jamur tiram.
1.Pemilihan bibit yang baik
Banyak petani yang tidak memperhatikan langkah ini sehingga miselium tidak dapat tumbuh sebagaimana mestinya.
Cara mendapatkan bibit yang baik ada dua cara, yaitu mengembangbiakkan sendiri bibit murni, agar mendapatkan hasil EF1 atau membelinya di penjual terpercaya.
Namun untuk pemula, ada baiknya membeli bibit yang sudah jadi. Pilih bibit jamur yang BER sekitar 75%, pastikan miselium berwarna putih dan tumbuh dengan merata di media. Pastikan bibit jamur tidak kadaluwarsa.
2. Persiapan media
Jamur tiram biasanya tumbuh di dalam baglog . Bahannya adalah dedak padi, serbuk gergaji dan kapur. Campuran ketiga bahan tersebut pada akhirnya akan menghasilkan jamur tiram.
Bahan-bahan tersebut harus mengikuti takaran yang benar, yaitu 100 kg serbuk gergaji dan 10 kg dedak padi serta 1-2 kg kalsium dan kapur. Setelah itu campur semua bahan lalu tambahkan air hingga kurang lebih 60% dari berat bahan.
Tutup adonan, bisa pakai terpal atau plastik. Gunakan plastik berukuran 17 x 30 atau 15 x 30 dan isi dengan adonan. Pastikan konsistensinya padat. Wadah berisi bahan bisa memiliki berat hingga 1,8 kg.
3. Fermentasi Media
Hal ini juga penting untuk diperhatikan sebelum penanaman. Dengan adanya fermentasi, hasil budidaya bisa lebih memuaskan.
Fungsi lain dari proses ini adalah untuk memusnahkan jamur liar lain yang akan menghambat pertumbuhan jamur tiram. Tanah juga mengalami proses pelapukan atau pengomposan di media.
Caranya cukup sederhana, biarkan media selama 5-10 hari. Tujuannya adalah untuk pengomposan atau pelapukan tanah.
Proses ini juga meningkatkan suhu di sekitar material hingga 70°C. Pemerataan tanah dapat dilakukan dengan memutar material dari segala sisi. Media pertumbuhan jamur siap digunakan apabila warnanya sudah cukup hitam.
4. Proses inokulasi baglog
Baglog dapat segera dipindahkan ke tempat inokulasi dan dibiarkan selama 1 x 24 jam agar kembali ke suhu normal. Pastikan ada sirkulasi udara sekitar yang baik untuk menghindari spora patogen.
Setelah itu tutup mulut botol dengan api spiritus hingga sebagian kapasnya gosong, lalu matikan api, buka tutup kapas penyumbat pada botol.
Campur dengan benda yang sudah disterilkan di atas api. Pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog hingga mencapai leher botol. Tutup kembali baglog dengan kapas.
Kebersihan ruangan harus terjamin. Untuk mensterilkan, petani bisa memilih alkohol yang bisa disemprotkan menggunakan spray.
Selain ruangan yang akan disterilkan, tangan yang digunakan untuk implantasi juga harus disterilkan dengan alkohol. Gunakan sendok kecil yang lebih ringan dan praktis untuk menggemburkan media atau mengambil bibit.
5. Masa Inkubasi
Pada tahap ini mikroorganisme di inkubasi kan ke dalam media yang telah disediakan sehingga penanam dapat mengontrol pertumbuhannya. ruangan inkubasi harus mematuhi aturan tertentu agar miselium dapat tumbuh dengan cepat.
Jamur tiram sebaiknya disimpan pada suhu ruangan antara 22 dan 28 °C. Kelembaban udara yang dibutuhkan adalah 60-70%. Para petani biasanya menggunakan termometer dan higrometer untuk memantau suhu dan kelembapan dalam ruangan.
Inkubasi berlangsung beberapa minggu hingga miselium dapat tumbuh sempurna. Tanda-tanda keberhasilan dapat terlihat setelah dua minggu ketika miselium tumbuh menjalar ke bawah.
Di atas ruang inkubasi, baglog dapat diletakkan dalam posisi berdiri dan ditumpuk menjadi tiga bagian. Jika miselium muncul, buang penutup medianya.
Jangan lupa untuk menyemprot jamur setiap hari untuk menjaga kelembapannya. Setelah itu, jamur terus tumbuh hingga bisa dipanen.
Proses ini dapat dikatakan gagal jika tumbuh miselium yang membusuk. Jika hal ini terjadi, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengganti media.
Baglog dapat dicuci atau disterilkan kembali, kemudian melalui proses selama 20 hari sebelum dipindahkan ke kumbung.