Mediatani – Tanaman hias jika dipadukan dengan pot yang tepat pasti akan menambah nilai estetikanya. Ada banyak manfaat jika tanaman dirawat dalam pot beberapa diantaranya bisa menghemat tempat dan bisa membantu para pemula saat ingin merawat tanaman di dalam atau luar ruangan.
Pemilihan elemen dalam pot pun harus diperhatikan. Beberapa elemen yang direkomendasikan untuk dimasukkan kedalam pot adalah vermikulit, lumut, perlit atau batu kerikil. Lantas apa fungsi dari batu kerikil yang dimasukkan dalam pot tanaman hias?
Dilansir dari laman kompas.com, Ini penjelasan tentang fungsi batu atau kerikil yang ada pada pot tanaman hias:
1. Bisa menambah keindahan dari tanaman
Stephanie adalah seorang penulis, seorang ahli kebun, dan perancang permakultur ini mengatakan bahwa pemilihan batu adalah ide yang bagus untuk digunakan agar menambah keindahan tanaman.
“Batu atau kerikil, kulit kayu, dan pasir bagus digunakan sebagai aksen dekoratif di bagian atas tanah dalam pot taman,” kata Stephanie Rose seorang ahli herbal sekaligus pendiri Garden Therapy.
Selain itu, batu atau kerikil juga mampu menciptakan hasil akhir yang lebih segar dan bersih untuk pot tanaman.
Untuk pemilihan jenis batunya, menurut Rose, batu jenis apapun bisa digunakan asal sebelumnya harus dicuci bersih dan terbebas dari penyakit atau hama yang bisa menular ke tanaman.
Untuk mengatasi hama atau penyakit, sebaiknya memilih batu yang lebih besar yang sudah disemprotkan di kebun, sementara untuk batu kecil Kamu bisa cuci di ember atau diwastafel dengan menggunakan sabun cuci piring yang gampang terurai.
2. Mencegah lalat untuk hinggap
Untuk mengendalikan ataupun mengusir lalat yang terus hinggap di tanamanmu, Rose merekomendasikan untuk memilih batu sebagai elemen yang dimasukkan dalam pot.
“Taburkan tanah dengan campuran pasir halus dan batu hias untuk mencegah agas jamur (yang menyerupai lalat buah kecil) bertelur di tanah,” kata Rose.
Sementara itu, untuk tanaman pot yang di letakkan di luar ruangan, batu ini bisa berfungsi sebagai mulsa untuk menarik panas pada bagian atas tanah.
Oleh karena itu, tanaman yang senang tinggal di lingkungan yang panas contohnya seperti kaktus dan sukulen sangat tepat untuk diletakkan bebatuan.
3. Meningkatkan retensi air
Batu atau kerikil yang Kamu letakkan di dalam pot tanaman pun juga mampu untuk menghentikan penguapan air dari dalam tanah. Cara ini sangat tepat untuk menyerap kelebihan air yang ada di dalam pot.
Selain itu, fungsi batu juga bisa melepaskan air ketika pot mengering. Perpaduan ini merupakan cara alami untuk membantu konsumsi air terhadap tanaman Kamu.
4. Perhatikan drainase pada pot tanaman
Jessica Walliser seorang ahli hortikultura dan juga penulis Container gardening complete mengatakan bahwa beberapa orang sering meletakkan batu, kerikil dan pecahan pot pada bagian bawah pot. Tetapi justru Kamu harus berhati-hati sebab hal tersebut akan membatasi drainase untuk air keluar.
Menurutnya, air menjadi tidak mudah bergerak melalui bahan yang memiliki tekstur berbeda. Sehingga saat Kamu meletakkan air pada bagian atas pot setiap melewati bahan yang berbeda, maka air tersebut akan tertahan.
“Saat meletakkan air di bagian atas pot dan menyaring melalui tanah pot bertekstur halus dan mengenai kerikil bertekstur kasar, kebutuhan untuk beralih dari satu tekstur ke tekstur lain berfungsi sebagai penghalang bagi pergerakan air,” jelas Jessica.
Untuk itu cara yang tepat adalah pilihlah pot dengan lubang drainase atau bisa membuatnya sendiri.