Mediatani – Kanguru adalah salah satu hewan mamalia asli yang berasal dari Benua Australia. Hewan marsupial ini dikenal dengan keunikan kantong besar pada tubuhnya yang disebut dengan marsupium.
Marsupium diambil dari bahasa Latin yang artinya ‘kantong’. Marsupium ini ternyata tidak hanya dimiliki oleh kanguru saja, tetapi juga dimiliki oleh beberapa hewan marsupial lainnya, seperti koala, possum, quokka, walabi, wallaroo dan wombat.
Hewan marsupial ini menaruh atau menyimpan anaknya di dalam kantong selama beberapa bulan pertama dalam kehidupan mereka. Seringkali kantong kanguru ini dianggap hanya berguna sebagai tempat untuk menggendong bayi kanguru saja, padahal kantong tersebut juga memiliki fungsi lain.
Dilansir dari laman Lucky Kangaroos, edisi Selasa (21/12/21), fungsi kantong kanguru ini lebih kompleks dari yang kita ketahui. Hewan yang tingginya hampir tiga belas meter ini juga membutuhkan kantongnya untuk bereproduksi.
Meskipun bayi kanguru tidak dilahirkan melalui kantong yang ada di perut induknya itu, namun induk kanguru tetap membutuhkannya untuk menjaga bayi-bayi mereka. Hal ini karena kanguru hanya mengandung janin bayinya selama 33 hari saja.
Perkembangbiakan kanguru dilakukan dengan metode vivipar, yang berarti mereka tidak memiliki tali pusar. Oleh sebab itulah, bayi kanguru yang terlahir dari dalam kantong induknya memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan hanya sepanjang 2,5 cm saja.
Bayi kanguru akan terus berada di dalam kantong induknya setidaknya hingga bayi mereka sudah mampu untuk berdiri dengan kedua kakinya sendiri.
Kantong kanguru juga berfungsi sebagai tempat untuk makan dan tidur siang bagi bayi-bayi mereka. Bayi kanguru akan tinggal di dalam kantong induknya hingga memasuki usia sebelas bulan, dan akan terus menyusui hingga pada usia delapan belas bulan.
Selain itu, bayi yang baru terlahir juga belum memiliki kemampuan untuk melihat maupun mendengar. Pada kondisi yang rentan ini, induk kanguru harus membawa bayinya dengan meletakkan mereka di dalam kantongnya untuk sementara waktu.
Ketika masih kecil, anak kanguru memiliki cakar yang digunakannya untuk masuk ke dalam kantong induk setelah dilahirkan. Uniknya, kulit pada kantong kanguru mampu mengeluarkan zat antimikroba yang fungsinya bisa melindungi anak mereka dari risiko terinfeksi dari bakteri, virus maupun parasit.
Ukuran kantong kanguru ini dilapisi oleh otot-otot ligamen dan akan terus menyesuaikan dengan ukuran bayi mereka yang terus mengalami pertumbuhan, karena terdapat empat puting susu di balik kantong kanguru betina untuk menyusui anaknya.
Fakta lain dari hewan endemik milik Australia ini, meskipun kanguru termasuk dalam kategori hewan yang berbulu, tetapi kantong bagian dalam mereka justru tidak memiliki bulu. Hal ini memungkinkan sang bayi kanguru untuk bersentuhan langsung dengan induknya agar tetap merasa hangat.