Mediatani – Buah-buahan impor seperti anggur, apel, pir dan lainnya sering kita jumpai di pasar modern maupun tradisional dengan kondisi kulit yang terlapisi lilin. Lapisan ini diberikan agar buah menjadi tetap segar, bagus dan licin.
Sebelum dikonsumsi, sebagian orang mencoba untuk menghilangkan lapisan lilin tersebut. Ada yang menghilangkannya dengan cara mencuci buah dengan menggosok-gosoknya di air dan ada juga yang mengulitinya sebelum dikonsumsi.
Pertanyaannya, bagaimana jika lapisan lilin tersebut ikut termakan? Apakah buah-buahan yang memiliki lapisan lilin aman untuk dikonsumsi? Berikut penjelasannya dilansir dari laman health.detik.com.
Sejatinya, secara alami buah mengeluarkan lapisan lilin atau wax untuk melapisi permukaan kulitnya. Lilin atau wax pada buah ini berfungsi untuk melindungi dan menjaga kesegaran dari buah itu sendiri.
Namun, ketika buah dipanen dan dicuci oleh petani, lapisan lilin alami ini akan hilang. Agar buah tetap terlindungi dan terjaga kesegarannya, para pengusaha buah biasanya menambahkan kembali lapisan buah dengan lilin buatan atau wax.
Wax memiliki struktur yang serupa dengan lilin yang dikeluarkan secara alami oleh tanaman. Lapisan buah akan mencegah penguapan air sehingga buah akan tetap segar dan terjaga. Lapisan lilin juga melindungi buah dari parasit dan jamur yang bisa mempercepat pembusukan buah.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika, seperti dikutip dari Go Ask Alice, Senin (8/2/2010), wax atau lapisan lilin yang sering dipakai pada buah-buahan berasal dari bahan alami (non petroleum-based) dan termasuk aman untuk semua jenis makanan.
Lapisan lilin ditujukan untuk membuat buah tetap terlindungi selama masa transportasi, penyimpanan, penjualan, memperbaiki penampilan dan meningkatkan selera, menjaga kelembaban buah, mencegah tumbuhnya jamur serta menjaga buah tersebut dari benturan fisik.
Satu pon lilin dapat digunakan untuk melapisi sekitar 160 ribu buah. Tidak perlu khawatir, lapisan lilin tersebut bisa dihilangkan dengan cara dicuci dengan air mengalir sebelum dikonsumsi atau dimasak.
Buah atau bahan makanan yang mengandung wax bisa diketahui melalui tulisan yang tertera di kemasan, yaitu ‘Coated with food-grade vegetable-, petroleum-, beeswax-, atau shellac- based wax atau resin to maintain freshness’.
Wax yang digunakan untuk melapisi buah dan sayur adalah wax jenis food grade (khusus untuk makanan). Wax ini terbuat dari madu atau yang terbuat dari tanaman.
Wax bersifat ‘indegistible’, sehingga wax tidak bisa dihancurkan oleh enzim pencernaan dan tidak mampu diserap oleh tubuh. Meski demikian, zat ini akan tetap aman bagi tubuh jika termakan oleh manusia.
Jika masih merasa khawatir dengan keberadaan wax ini, kamu bisa mencuci buah terlebih dahulu ketika akan dikonsumsi. Namun, jangan dicuci jika masih ingin disimpan karena akan cepat rusak.
Wax adalah lemak, maka cucilah dengan menggunakan air hangat agar wax dapat cepat larut dalam air atau gunakan cairan khusus untuk mencuci sayur dan buah. Namun jika kamu masih tetap ragu, kupas saja kulitnya karena wax tidak mampu menembus hingga ke daging buah.