Mediatani – Dalam rangka meninjau lokasi yang terdampak bencana akibat badai tropis seroja, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian RI berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peninjauan ini sekaligus untuk menyerahkan bantuan sembako sebanyak dua puluh truk dan juga sarana penunjang pertanian.
Kunjungan ini merupakan respon cepat dari Kementerian Pertanian dalam upaya memastikan terjaganya kebutuhan pangan masyarakat dan sebagai langkah strategis untuk menangani dampak yang terjadi dari bencana alam, utamanya dalam mengembalikan produksi jagung, padi dan peternakan.
“Berdasarkan perintah langsung dari Bapak Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertanian hadir di sini untuk bangsa dan negara. Oleh karena itu, hari ini Kami akan memberikan bantuan darurat yaitu berupa sembako. Tidak hanya itu, melihat pertanian yang juga terdampak ada jagung, padi dan peternakan yang habis terkena bencana alam untuk segera dilakukan upaya pemulihan,” ujar Mentan.
Gubenur Sulawesi Selatan yang pernah menjabat selama dua periode ini didampingi oleh Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Gubernur NTT pada saat menyerahkan bantuan sembako. Penyerahan sembako ini berlangsung pada hari Sabtu (10/04/2021) di Posko Bencana Alam NTT Kantor Gubernuran. Sebelum itu, Mentan Syahrul didampingi oleh Bupati Kupang meninjau lahan pertanian dan juga peternakan yang terdampak bencana alam di Oesao, Kupang.
Lebih lanjut, Mentan Syahrul menyampaikan bahwa penanganan dampak dari bencana alam di NTT sekarang ini sebagai salah satu perhatian utama dari Kementerian Pertanian. Sehingga, Mentan Syahrul memerintahkan kepada jajarannya bersama pemerintah daerah untuk menyusun rumusan program yang tepat guna pemulihan produksi padi, jagung dan peternakan mengingat NTT merupakan sentra produksi jagung dan sapi.
“Masalah yang terjadi terkait komoditi jagung, padi dan ternak akibat bencana alam ini saya akan hitung dan saya juga akan perintahkan dirjen untuk turun cepat menyusun agenda dan program nyata,” tambahnya.
Mentan Syahrul juga menambahkan bahwa pihaknya bukan cuma membantu pemulihan terhadap budidaya jagung, padi dan peternakan, tetapi juga bantuan program yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Rencananya pada setiap rumah yang terkena dampak bencana alam akan diberikan bantuan berupa bibit pisang dengan varietas baru yang dihasilkan oleh Badan Litbang Kementerian Pertanian hingga difasilitasi aspek hilirnya.
“Kita akan siapkan bibit pisang sebanyak seratus ribu pohon, dan akan ditanam disetiap rumah, hasilnya sangat bagus dan beda dengan pisang pada umumnya. Tetapi yang saya inginkan bukan soal makan pisangnya, tapi hasilnya dikelola dengan home industri. Seperti membuat keripik dan mengemasnya dengan bagus sehingga nilai jualnya tinggi,” jelasnya.
Merespon hal tersebut, Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Gubernur NTT mempertegas bahwa kunjungan dari Mentan Syahrul pastinya bukan cuma sekedar menyerahkan bantuan sembako. Tetapi yang paling penting ialah untuk memberikan bantuan dan program pemulihan dan peningkatan hasil pertanian utama padi, jagung dan peternakan.
“Jadi tidak cuma memberikan bantuan sembako saja. Yang jelas kalau Pak Menteri Pertanian yang turun, itu berarti bantuan utamanya adalah untuk perbaikan sektor pertanian,” ujar Viktor.
Sekadar informasi, Badai tropis seroja yang melanda NTT terjadi pada Minggu, 4 April 2021 dini hari. Sehingga menyebabkan angin kencang, banjir bandang dan juga tanah longsor dan berdampak di beberapa wilayah NTT menjadi porak-poranda. Selain terjadinya kerusakan bangunan dan juga korban jiwa, pada sektor pertanian juga ikut terkena dampak dari bencana tersebut. Hingga saat ini, proses pemulihan serta penanganan pasca bencana masih akan terus digencarkan oleh beberapa pihak yang terkait.