Mediatani – Lovebird termasuk jenis burung beo yang bertubuh mungil dan memiliki dekoratif bulu yang sangat indah. Belakangan ini burung ini kian digemari oleh para peternak pemula karena perawatannya cukup mudah dan cepat berkembang biak.
Burung yang dikenal aktif dan ceria ini memiliki paruh besar, ekor bulat atau persegi. Tubuhnya berukuran antara 13-17 sentimeter, dengan lebar sayap mencapai 24 cm. Lovebird memiliki masa hidup sekitar 10 hingga 12 tahun dan bahkan bisa lebih lama lagi.
Dialam bebas, lovebird hidup secara berkelompok dengan jumlah terdiri sekitar 5-20 ekor. Love bir juga dikenal sebagai burung sosial dan bersifat agresif serta sangat teritorial terhadap burung asing.
Lovebird betina biasanya mampu menghasilkan 3-6 telur setiap kali bertelur. Lama pengeraman telur-telur tersebut biasanya kurang lebih 22 hari. Burung ini bisa bertelur dengan atau tanpa kawin, saat berumur sekitar 9-12 bulan. Namun, telur yang ditetaskan tidak akan berhasil jika tidak dikawini oleh jantan.
Oleh karena itu, pemula yang beternak lovebird sebaiknya membeli dua betina dan dua jantan. Sebab, terkadang telur yang dihasilkan ada yang subur dan ada yang tidak subur.
Beternak lovebird bisa menjadi hobi yang mengasyikkan sekaligus usaha yang menguntungkan. Sebab, burung ini cukup dicari di Tanah Air dan memiliki kemampuan bertelur yang cepat.
Berikut tips dan cara ternak lovebird yang perlu diketahui agar menjadi bisnis yang sukses di masa pandemi Covid-19.
Kandang Biakan
Dalam pembuatan kandang biakan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan alat pembuatan kandang pembiakan, kayu alami untuk bertengger, pencahayaan spectrum penuh, kotak sarang, serutan kayu, suplemen kalsium, timer atau stopwatch pengingat waktu.
Kandang biakan setiap pasangan burung membutuhkan 2 kotak sarang untuk tidur dan bersarang. Kayu untuk bertengger ditempatkan di sekitar kandang yang membuat lovebird bisa bermain dan terbang.
Menyiapkan dan memasang pencahayaan spektrum penuh, dengan cara memposisikan lampu tidak lebih dari 1 kaki di atas kandang pembiakan.
Kemudian mengatur jadwal cahaya burung lovebird. Pengaturan waktu pencahayaan ini dilakukan agar pasangan memiliki minimal sepuluh jam kegelapan setiap malam. Cara ini dapat meningkatkan perilaku berkembang biak.
Kotak sarang dipasang ke kandang lalu ditempatkan di area yang mudah Anda jangkau saat memantau telur yang diletakkan.
Serutan kayu yang bersih dimasukkan ke dalam kotak sarang dengan telab lapisan sekitar 1 inci. Nantinya, lovebird akan menendang keluar beberapa serutan serta mengaturnya sesuai keinginannya saat bersarang.
Sebaiknya jangan menempatkan sepasang lovebird yang ingin dikawinkan dalam satu ruangan dengan pasangan lovebird lainnya. Untuk mencegah perkelahian antar pasangan, sebaiknya kotak sarang memiliki jenis dan ukuran sama, serta ditempatkan pada ketinggian yang sama.
Suplemen kalsium yang ditambahkan ke dalam pakan burung biakan juga bisa membantu menjaga kesehatan betina. Hal ini penting mengingat waktu bertelur akan menguras kalsium betina.
Sangkar atau Kandang Lovebird
Karena sangat aktif, sebaiknya sangkar atau kandang burung yang digunakan memiliki banyak ruang. Dilansir dari merdeka.com, berikut tips untuk sangkar burung lovebird:
- Sepasang burung direkomendasikan minimal 81 x 50 x 50 sentimeter per pasang burung,dengan sekitar empat tempat bertengger, piring makan dan air serta area untuk mandi.
- Membiarkan lovebird keluar setiap hari jika menggunakan kandang kecil. Setiap pasangan lovebird membutuhkan ruang sekitar 35 kaki kubik.
- Sebaiknya memelihara satu spesies lovebird saja, sebab apabila spesies dicampur dapat menyebabkan perkelahian. Untuk mencegah perkelahia dengan membuat rumah sepasang.
- Tempat bertengger, satu atau dua dan piring tergantung di samping untuk pakan, air, dan pasir. Usahakan untuk menjauhkan wadah makan dari kotoran burung.
- Pasangan kekasih menyukai tempat peristirahatan khusus. Kotak sarang ditempatkan sama tinggi antar pasangan
Hal lain yang mesti diperhatikan
Untuk dapat berkembang biak, lovebird membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Karena itu, lepas kotak sarang untuk membiarkannya beristirahat dan pulih kembali sebelum siap berkembang biak lagi.
Baik burung jantan dan betina, ketika bertelur beberapa kali dalam satu waktu akan membuat mereka mengalami gangguan kesehatan. Lovebird sangat pemilih dalam hal bertelur. Jika lovebird lebih muda, butuh waktu yang lebih lama untuk menunjukkan perilaku berkembang biak yang benar.
Menjadi tantangan tersendiri jika membiakkan burung lovebird dan mendorongnya untuk bertelur. Sebab, pertama kali bertelur akan merusak telurnya dan tingkat keberhasilan terlihat pada telur keduanya.
Beberapa hal yang menjadi kunci sukses dalam proses pengembangbiakan lovebird, yakni memberi burung lingkungan yang tepat, termasuk pencahayaan, jenis kandang, makanan, tempat bertengger dan kotak sarang.
Makanan
Di alam liar, burung lovebird memakan biji-bijian, beri, buah-buahan, rerumputan, tunas daun, dan tanaman pertanian jagung, dan buah ara. Wadah yang paling baik untuk makanan dan air mereka adalah gerabah atau porselen.
Makanan khusus lovebird termasuk diet yang diformulasikan, baik pelet atau ekstrusi. Diet yang diformulasikan memberikan basis nutrisi yang baik, sehingga tidak memerlukan penambahan vitamin. Tapi tidak mengandung fitonutrien (pigmen antioksidan) yang ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Fitonutrien dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri, dan mencegah beberapa penyakit. Apalagi burung lovebird bisa bosan dengan makanan yang diformulasikan karena kurangnya variasi.
Diet Benih
Pola makan hanya biji menawarkan lebih banyak variasi tetapi membutuhkan suplemen vitamin dan kalsium tambahan. Lovebird tidak hanya membutuhkan kebutuhan nutrisi yang terpenuhi, tapi juga variasi untuk pengayaan psikologis. Makanan burung lovebird terdiri dari 1 1/2 sampai 2 ons (45-60 gram) pakan setiap hari untuk seekornya.
Suplemen
Suplemen untuk lovebird termasuk sayuran segar, sayur hijau, cabang pohon untuk kulit kayu, beberapa buah-buahan, dan semprotan millet. Beberapa suplemen buah termasuk beri, apel, anggur, pir, pisang, dan kiwi. Jangan memberi makan alpukat karena bisa beracun bagi burung.
Beberapa sayuran untuk suplemen termasuk bayam, endive, selada air, chickweed, lobak, peterseli, dandelion, atasan wortel, jagung rebus, kacang polong, endive, dan selada.
Protein tambahan bisa ditawarkan seperti kacang-kacangan. Cobalah kacang yang tidak dikupas serta hazelnut, kenari, kacang Brazil, dan chestnut.
Burung lovebird minum banyak air sehingg perlu perlu penyediaan air minum segar setiap hari. Anda juga dapat menambahkan vitamin pada makanan atau air minumnya.
Terdapat tiga spesies lovebird yang umum menjadi peliharaan, diantaranya yaitu Lovebirds berwajah persik, Lovebirds bertopeng, dan Lovebirds Fischer. Jika ingin mengenalinya, perhatikan warna dan corak yang dimilikinya.
Burung ini sangat bervariasi dalam pewarnaan dan setiap spesies dapat dilihat dari kombinasi uniknya. Lovebird muda memiliki warna lebih kusam dan paruh mereka berwarna hitam. Pewarnaan semakin meningkat saat mereka dewasa.