Mediatani – Gurame merupakan jenis ikan konsumsi yang banyak disukai orang karena rasanya yang gurih. Ikan gurame banyak dijual di warung makan dan restoran yang mengolahnya menjadi banyak sajian lezat. Mulai dari gurame saus asam manis, gurame goreng tepung, dan semuanya yang menggoda.
Banyaknya permintaan gurame membuat ikan ini cukup laris di pasaran. Mungkin jika Sobat Mediatani berminat untuk membudidayakannya di rumah dengan kolam seadanya, berikut ini beberapa tips yang bisa diikuti.
Tips Memilih Kolam untuk Budidaya Ikan Gurame
Membudidayakan gurame hampir sama dengan jenis ikan kolam air tawar pada umumnya. Namun, untuk beberapa hal seperti pemilihan kolam dan sebagainya ada beberapa tips yang bisa digunakan agar lebih sukses dalam menghasilkan ikan yang berkualitas.
Gurame tergolong ikan air tawar yang ukurannya besar dan lebar. Untuk itu, perlu diakali jika ingin membudidayakannya di kolam kecil. Ada beberapa jenis kolam yang bisa dipilih untuk membudidayakan gurame di rumah, seperti yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Kolam Semen
Kolam semen termasuk ke dalam jenis kolam non alami yang perlu pengolahan sebelum digunakan untuk membudidayakan ikan. Sebelum ikan dilepas ke kolam untuk bertumbuh besar, kolam semen terlebih dahulu harus digosok dengan daun pepaya agar terasa alami.
Selain itu, di awal sebelum ikan dilepas, kolam juga perlu diisi dengan air yang ditaburi garam kemudian dibiarkan selama dua minggu untuk menghilangkan bau semen. Pemberian garam dan pendiaman selama dua minggu ini juga ditujukan agar lumut cepat tumbuh.
2. Kolam Terpal
Jika rumah Sobat Mediatani terlalu sempit untuk dibuat kolam semen atau karena sifatnya hanya sementara, maka kolam terpal bisa digunakan. Kolam terpal ini tergolong murah dan juga praktis dibandingkan dengan kolam jenis yang lainnya.
Sama seperti kolam semen, kolam terpal juga harus didiamkan dulu selama beberapa minggu dengan air dan garam agar bisa terasa alami bagi ikan. Jika sudah tidak digunakan, kolam terpal bisa dibongkar dengan mudah untuk keperluan lainnya.
3. Kolam Tanah
Berbeda dengan kolam semen, kolam tanah ini tidak menggunakan taburan garam untuk mempercepat pertumbuhan lumut. Tanah umumnya merupakan tempat tinggal bagi banyak organisme, seperti cacing dan teman-temannya.
Untuk menjadikan kolam tanah sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi ikan gurame, maka harus dilakukan pembunuhan terhadap organisme yang bisa mengganggu atau menimbulkan penyakit. Cara membunuhnya adalah dengan cara menaburkan kapur ke dalam kolam yang sudah digali.
Kemudian, kolam dialiri dengan air dan didiamkan selama kurang lebih tiga hari sebelum benih mulai bisa dimasukkan ke dalamnya.
Apa pun jenis kolamnya, pendiaman selama beberapa hari tergantung jenisnya perlu dilakukan. Untuk itu, jangan pernah memasukkan ikan secara langsung sebelum kolam didiamkan setelah dialiri air. Selain itu, air kolam setelah proses pendiaman juga harus diganti.
Memilih Jenis Gurame Untuk Budidaya
Gurame menjadi ikan air tawar favorit orang Indonesia karena rasanya gurih. Dari beberapa hidangan gurame yang sudah pernah Sobat Mediatani cicipi, mungkin jenis gurame ini merupakan salah satu atau beberapa di antaranya, yaitu:
1. Gurame Soang
Gurame soang ukurannya sedang dan merupakan jenis gurame yang paling banyak dijual di pasaran. Berat gurame soang untuk umur 12 bulan bisa mencapai 700 gram hingga 1,2 kilogram. Cirinya adalah warna tubuh hitam cerah dengan bentuk tubuh memanjang.
2. Gurame Porselen
Berbeda dengan gurame soang, gurame porselen warna tubuhnya agak merah muda keperakan. Berat gurame porselen hampir sama dengan gurame soang, yakni berkisar antara 1,5 – 2 kilogram untuk usia siap panen.
3. Gurame Jepang
Dinamakan gurame Jepang bukan karena asalnya dari Jepang, melainkan karena ukurannya yang besar dibandingkan gurame jenis lainnya. Ikan gurame jenis ini sangat terkenal di Jawa Tengah dengan ciri fisik yang hampir sama dengan gurame soang dengan bobot mencapai 3 – 4 kg per ekor.
4. Gurame Kapas
Jenis gurame yang paling unik adalah gurame kapas yang bisa Sobat Mediatani temui di restoran yang menyediakan hidangan laut. Tidak seperti gurame jenis lainnya, gurame kapas berwarna putih dengan sisik keras. Adapun bobotnya tidak terlalu berat, yakni maksimal hanya 1,5 kilogram saja.
5. Gurame Blue Safir
Dibandingkan dengan jenis gurame lainnya, gurame blue safir tampaknya banyak dibudidaya untuk ikan hias. Hal ini karena keunikan karakteristiknya, yakni warna tubuh hitam kebiruan dengan bagian pinggir sirip dan ekornya berwarna merah atau oranye dengan bobot tubuh maksimal 2 kilogram.
6. Gurame Bastar
Jika ingin memelihara gurame dengan jumlah yang sedikit tapi ukurannya besar, gurame bastar bisa dipilih. Bobot tubuhnya bisa mencapai 6 – 9 kilogram per ekor untuk yang siap panen.
Sayangnya, tubuh besarnya menjadikan produktivitas telur tidak terlalu tinggi, sehingga sukar untuk dibudidayakan.
7. Gurame Paris
Pecinta gurame goreng krispi mungkin memakan jenis gurame yang satu ini. Gurame Paris merupakan jenis gurame yang berwarna cerah, khususnya warna merah muda yang berpadu dengan aksen keemasan.
Rasa dagingnya sangat enak jika digoreng. Oleh karena itu, ada banyak restoran yang memilih gurame jenis ini untuk diolah. Adapun bobot tubuhnya termasuk sedang, yakni hanya sekitar 1,5 kilogram saja per ekor untuk ikan dengan usia siap panen.
**
Memelihara atau membudidayakan ikan gurame di rumah bisa menjadi cadangan pangan bagi Sobat Mediatani. Daripada membeli di restoran atau rumah makan dengan harga yang mahal, lebih baik mengambil dari kolam belakang rumah dengan kondisi ikan yang tentunya masih fresh.