Mediatani – Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak (TPHT), Politeknik Indonesia Venezuela (POLIVEN) menandatangani kerjasama MoU dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri, Aceh Besar, Selasa (16/2/2021) di Kampus Poliven, Aceh Besar, lalu.
Kerja sama itu pun akan mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung di Kampus Poliven itu dihadiri Direktur Poliven Reza Salima SP MP, Pimpinan BPTU-HPT Indrapuri drh Vierman dan Ketua Prodi TPHT Masyitah SPt MSi.
Dikutip Senin (22/2/2021) dari situs serambinews.com, Ketua Prodi TPHT Masyitah menuturkan bahwa kerjasama itu dalam rangka membantu melahirkan kader-kader peternakan yang handal dan kompeten dalam penguasaan teknologi.
Di samping itu, juga diharapkan mampu menghadapi dan mengatasi permasalahan-permasalahan peternakan yang ada di kehidupan masyarakat.
Direktur Poliven, Reza Salima mengatakan harapannya melalui kerja sama tersebut, Poliven mampu mengambil bagian dalam pengembangan serta pembibitan sapi Aceh dan hijauan pakan ternak. Pun ikut serta dalam peningkatan kapasitas pendidikan vokasi.
“Pendidikan vokasi tak hanya menghasilkan paper atau artikel ilmiah. Lebih dari itu juga adanya riset-riset terapan yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam dunia industri,” jelas Reza Salima.
Sementara itu Pimpinan BPTU-HPT Indrapuri, drh Vierman menjelaskan bahwa saat ini keberadaan sapi Aceh belum dikenal secara luas di masyarakat. Oleh karena, Poliven diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan sapi Aceh dan hijauan pakan ternak.
“Mahasiswa bisa melakukan kegiatan di bidang pendidikan melalui perkuliahan, praktek lapangan dan juga magang. Mareka akan didampingi oleh ahli-ahli yang berkompeten di bidangnya yang berada di BPTU-HPT Indrapuri,” ujar Vierman.
Sementara itu di berita yang lain, sebagaimana diberitakan mediatani.co sebelumnya, Bupati Kabupaten Takalar, Syamsari Kitta membidik Kecamatan Polombangkeng Utara (Polut) sebagai pusat pengembangbiakan sapi.
Dikutip Sabtu (20/2/2021) dari situs makassar.sindonews.com, Syamsari mengatakan, Kecamatan Polut dipilih karena mengingat kondisi geografis dan sumber daya alam di wilayah tersebut yang baik.
“Salah satu desa yang akan mendapatkan kuota pengembangbiakan yakni Desa Massamaturu yang lokasinya dikelilingi oleh perkebunan tebu milik PTPN,” ujar Syamsari usai memeberikan bantuan kandang sapi sehat di Dusun Bontorannu, Desa Massamaturu, Kecamatan Polut, Kamis (18/2/2021) yang dikutip Sabtu (20/2/2021).
Desa pengembangbiakan itu lanjut dia, nantinya akan bekerja sama dengan lembaga perguruan tinggi untuk membuat bank pakan dan mengelola pakan dari sumber daya di sekitar, sebelum diberikan kepada sapi.
Sekaligus nantinya bakal mengelola limbah sapi menjadi produk biogas yang dapat menghemat pengeluaran gas elpiji rumah tangga.
“Kita akan distribusikan sapi ini ke Desa Massamaturu, kita akan bikin nota kesepahaman untuk merawat sapi ini. Dan nanti anaknya akan menjadi hak yang kelompok memelihara, sedangkan indukannya akan dikembalikan ke pemerintah untuk kemudian digulirkan lagi ke kelompok petani ternak lain yang belum mendapatkan bantuan,” ujar Syamsari.
Mantan anggota DPRD Sulsel dua periode itu juga menuturkan bahwa untuk tahun 2020 Pemkab Takalar sudah mengembangbiakkan sekira 250 ekor sapi di kandang milik pemerintah Desa Pa’rapunganta, Polut.
“Oleh karena itu kita butuh kerja sama masyarakat untuk memelihara dan mengembangbiakkan sapi kita,” tuturnya.
Pengembangbiakkan sapi yang selanjutnya dikelola bersama dengan warga, Sambung Syamsari, sangat penting dilakukan. Sebab, program itu akan menguntungkan bagi masyarakat.
Polombangkeng Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Kabupaten Takalar adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Ibu kotanya terletak di Pattallassang. Kab. Takalar terdiri dari sembilan kecamatan, yaitu Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, Galesong, Galesong Selatan, Galesong Utara, Sanrobone, Mappakasunggu dan Manggarabombang. (*)