Mediatani – Sebuah tugu yang telah berusia 35 tahun ini menjadi saksi bisu keberhasilan Presiden Soeharto dalam memajukan sektor pertanian kala itu. Tugu yang terletak di pekarangan Mesjid Syuhada, Nagan Raya ini sebagai bukti bahwa Presiden Soeharto dan Ibu Negara Tien pernah berkunjung ke Nagan Raya dan meresmikan tugu tersebut pada tanggal 26 Maret 1986 silam.
Dilansir dari tribunnews.com, Nagan Raya pada saat itu masih menjadi bagian dari Aceh Barat yang baru mekar di tahun 2002 silam. Terlebih lagi zona pertanian yang tertera di tugu sangat tepat dengan kondisi Nagan Raya yang dikenal dengan daerah lumbung pangan atau sebagai salah satu daerah penghasil beras di Aceh.
Pada bagian depan belakang tugu tertera tulisan ‘di halaman mesjid syuhada inilah Bapak Presiden RI dan Ibu Tien Soeharto meresmikan keberhasilan pertanian Aceh Barat 26 Maret 1986’. Sedangkan pada bagian kanan dan kiri dari tugu tersebut tertulis ‘operasi khusus gelora petani makmue nanggroe, gerakan makmue beusaree, geuma beusaree’ serta operasi khusus gelora petani makmue nanggroe zona pertanian.
Tugu yang terlihat unik dengan cat yang sederhana tersebut selalu menjadi perhatian warga terkhusus para jamaah yang akan melaksanakan shalat di Mesjid Syuhada tersebut. Pada bagian atas dari tugu tersebut terdapat replika kupiah Teuku Umar yang merupakan pahlawan nasional dari Aceh.
Dilansir dari Serambiwiki.com, Drs Teuku Raja Idrus selaku Camat Suka Makmue menyampaikan bahwa tugu ini menjadi bukti sejarah saat Presiden Soeharto mampu menjadikan Indonesia melakukan swasembada pangan.
“Tugu ini dibangun sudah sangat lama sekali ketika datang Presiden Soeharto ke daerah kami,” ungkap Camat Drs Teuku Raja Idrus pada Minggu (7/3/2021).
Saat itu, Presiden Soeharto mendarat di Bandara Cut Nyak Dhien lalu melanjutkan ke lokasi tersebut untuk bertemu dengan para petani yang didampingi oleh sejumlah pejabat Provinsi dan juga Kabupaten waktu itu.
Selain menjadi perhatian warga, keberadaan tugu pertanian menjadi tempat warga mengambil foto sebagai kenangan terutama warga dari luar kabupaten. Hamdi, salah seorang warga dari luar Kabupaten mengungkapkan bahwa sebaiknya tugu tersebut perlu dilakukan pembaruan kembali.
Keberadaan tugu pertanian atau keberhasilan pertanian tersebut dalam tahun ini mulai mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Nagan Raya yang diusulkan pemugaran melalui Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrenbang kecamatan belum lama ini.
“untuk rencana pembaruan, Kami sudah mengajukan usulan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Diharapkan keberadaan tugu pertanian ini bisa segera diperbarui kembali,” kata Camat Suka Makmue, Teuku Raja Idrus.
Dikatakan, tugu tani tersebut merupakan tanda sejarah bahwa di Nagan Raya hingga kini masih menjadi daerah zona pertanian yang menjadi andalan di Nagan Raya yang saat masuk usia sembilan belas tahun.
“Kami harapkan ke depannya selain tugu sebagai penanda bahwa Nagan Raya ini merupakan zona pertanian, agar terus menjadi daerah penghasil beras di Aceh,” harapnya.
Beberapa warga juga menyampaikan harapan serupa sehingga keberadaan tugu pertanian dapat dilestarikan atau diperbarui kembali oleh pemerintah sehingga menjadi sebuah kebanggaan dan motivasi untuk petani di Nagan Raya.
“Dengan pembaruan kembali maka menjadi sebuah dorongan untuk mempertahankan sebagai daerah pertanian,” harap Lukman, seorang warga Nagan Raya.
Sekadar informasi, bagi warga luar kabupaten Nagan Raya yang ingin mendatangi lokasi tugu tepatnya di jalan nasional Simpang Peut-Beutong Nagan Raya atau di depan masjid Syuhada Desa Lueng Baro Kecamatan Suka Makmue.