Mediatani – Program makmur resmi diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sejak bulan Agustus 2021, bertempat di Subang Jawa Barat. Misi program makmur BUMN bangun ekosistem pertanian dicanangkan memberi banyak keuntungan bagi petani Indonesia.
Program makmur merupakan singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat. Sudah mulai diimplementasikan ke berbagai wilayah di Indonesia. Program ini menjadi bagian dari proses tranformasi bisnis untuk memperkuat ekonomi nasional.
Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan seluruh BUMN yang terlibat harus dapat menjadi sebuah ekosistem yang baik agar pelaksanaan program Makmur bisa sesuai dengan tujuannya. Sebab, program diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian serta penghasilan petani.
“Saya minta seluruh direksi BUMN yang hadir harus menjadi ekosistem itu karena kita sudah mempunyai produk yang bagus yaitu program Makmur, yang tadi dilaporkan targetnya 50 ribu hektare,” kata Erick usai menyaksikan penandatangan nota kesepahaman pelaksanaan Program Makmur di acara Launching Holding Pangan di kawasan kota tua, Jakarta, Rabu (12/1/2022) lalu.
Program Makmur Gandeng Beberapa BUMN
Tujuan utama dari program makmur adalah seperti yang dikatakan Bakir Pasaman, Direktur Utama Pupuk Indonesia yaitu meningkatkan produktivitas dan penghasilan para petani. Oleh karena itu, program makmur BUMN bangun ekosistem pertanian tidak bisa berjalan sendiri.
Kementerian BUMN menggandeng beberapa stakeholder seperti Jasindo, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pupuk Indonesia, PT Perkebunan Nusantara III, PT Asuransi Kredit Indonesia, Perusahaan Umum Kehutanan Negara, dan PT Bank Rakyat Indonesia.
Program Makmur menjadi ekosistem yang menjembatani hubungan para petani dengan project leader, asuransi, lembaga keuangan, agro input, off taker, pemerintah daerah, dan teknologi pertanian, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
Arya Sinulingga sebagai Staff Khusus III Menteri BUMN mengharapkan, dengan program yang diberikan para petani mendapatkan bantuan dana, bibit dan pupuk terbaik, pestisida dengan kualitas bagus, juga penjaminan dalam sewa alat.
Bukan hanya itu, beliau juga menjelaskan terdapat asuransi yang berputar juga off taker, pendanaan tersebut didapatkan dari perbankan. Seorang petani dari kelompok Sidomukti memaparkan selama mengikuti program sejak 2020 terdapat peningkatan dalam produksi.
Petani yang bernama Tatang ini menjelaskan perbandingan dari pemakain pupuk program Makmur, dengan menggunakan pupuk program Makmur dapat mencapai produktivitas hingga 9,3 ton per hektar padahal sebelumnya hanya 8,4 ton per hektar.
Dalam mengikuti program Makmur para petani akan mendapatkan beberapa pendampingan, diantaranya jaminan input pertanian yang berkualitas, kawalan budidaya, pengembangan tekonologi pertanian, dukungan pemodalan, hingga asuransi untuk menangani gagal panen.
Adapun manfaat yang diharapkan tercapai dari program makmur yaitu, meningkatkan keuntungan dan penghasilan petani, meningkatkan produktivitas hasil petanian, mengadopsi praktik pertanian unggul, memakai pupuk komersil.
Pelaksanaan program makmur BUMN bangun ekosistem pertanian sampai pada Desember 2021 sudah terealisasi dalam lahan seluas 71.612 hektar, dan target yang dicanangkan sebesar 50.000 hektare, ini merupakan pertanda positif yang diharapkan terus berlanjut.
Dari pihak petani yang mengikuti program makmur BUMN bangun ekosistem pertanian sampai pada Desember 2021 terdata sebanyak 50.054 orang. Komoditas yang sudah berjalan antara lain holtikultura, perkebunan rakyat, sawit, jagung, tebu, dan padi.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Cahyo Adi mempercayai dengan mendorong digitalisasi, integrasi, dan otomatisasi data, akan memudahkan setiap petani lebih banyak lagi untuk bergabung pada program makmur BUMN bangun ekosistem pertanian.