Mediatani – Sejumlah sektor perekonomian menjadi lemah akibat dampak dari pandemi Covid-19, salah satu yang paling merasakannya adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perikanan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Muba melalui Dinas Perikanan menyalurkan bantuan kepada kelompok nelayan di beberapa desa pada dua kecamatan yang ada di Muba. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian pada masa pandemi.
Kepala Dinas Perikanan Bapak Hendra Tris Tomy menuturkan, bantuan ini adalah salah satu upaya dalam menanggulangi dampak pandemi yang turut dirasakan UMKM di sektor perikanan. Dampak pandemi yang dirasakan pelaku UMKM di Kabupaten Muba yakni menurunnya daya beli masyarakat.
“Ya, ini merupakan instruksi Bupati Muba Dodi Reza dalam memperhatikan UMKM yang ada di Kabupaten Muba. Oleh karena itu, kita bertanggung jawab terhadap UMKM dengan mempercepat bantuan. Termasuk menambah penghasilan kelompak perikanan yang ada di dua desa tersebut,” tutur Tomi, Rabu (30/6/21).
Adapun beberapa bantuan yang disalurkan yakni berupa Chest Freezer, Cool Box, keranjang ikan, dan Hand sealer. Bantuan tersebut disalurkan kepada kelompok nelayan di Desa Epil di Kecamatan Lais, Desa Terusan dan Desa Ngulak Kecamatan Sanga Desa.
“Satu kelompak terdiri atas 10 orang, dan ada 6 kelompok di dua kecamatan. Jadi, setiap orang itu mendapatkan bantuan. Kita berharap semua fasilitas tersebut dapat menunjang aktivitas masyarakat dan nelayan yang saat ini terus beraktivitas dalam kelompok dan pengelola hasil perikanan,”terang Kadis Tomy.
Menurutnya, penyaluran bantuan ini sudah sangat tepat dilakukan kepada pelaku UMKM di Kabupaten Muba. Selain itu, pihaknya juga melaksanakan sosialiasi izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan akan dikumpulkan dan diteruskan ke Dinas Kesehatan Muba.
“Prosesnya tidak ada biaya. Ini salah satu syarat dari dinkes, agar hasil dari nelayan benar-benar terjamin dan layak untuk dikonsumsi,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan dari Pemkab Muba, Sudarmansah menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diperolehnya. Menurutnya, bantuan tersebut sangat bermanfaat, khusunya dalam menyimpan ikan, karena sebelum menerima bantuan ia memang sangat membutuhkan mesin pembeku.
“Memang saya mau beli mesin Cool Box pak tapi harganya mahal mana saat pandemi penjualan sepi, Alhamdulillah adanya bantun Dinas Perikanan Muba dapat sedikit meringankan beban kami selaku pelaku UMKM kecil,” tandas Sudarmansyah.
Sebelumnya, Pemkab Muba juga telah mengusulkan adanya bantuan perahu kepada nelayan untuk mendorong peningkatan produktivitas sektor perikanan di daerah tersebut. Usulan tersebut sudah disampaikan ke Komisi II DPRD Sumatra Selatan agar selanjutnya dapat ditindaklanjuti dalam program tingkat daerah hingga nasional.
Adanya bantuan perahu tersebut diharapkan dapat mendorong nelayan untuk lebih jauh melakukan penangkapan ikan. Selain itu, Pemkab juga mengusulkan penambahan sumber daya manusia (SDM) penyuluh perikanan lantaran masih terbatasnya jumlah yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan 15 kecamatan saat ini.
Dinas Perikanan Musi Banyuasin juga mengharapkan pemerintah tingkat daerah maupun pusat untuk dapat mendirikan pabrik pakan di daerah itu karena pembudidaya kerap kesulitan mendapatkan komponen budidaya yang penting tersebut.
“Lantaran kesulitan pakan ini membuat di Muba (Musi Banyuasin) lebih banyak nelayan dari perikanan tangkap,” kata Tomy, dilansir dari Antara.
Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi menambahkan hasil perikanan dari nelayan asal daerah setempat sudah sejak lama menopang kebutuhan ikan penduduk Sumatra Selatan bahkan hingga provinsi tetangga.
Dengan sungai yang memiliki panjang alur mencapai 1.500 km, membuat beragam jenis ikan hidup di sungai tersebut. Bahkan, di Musi Banyuasin terdapat 900 anak Sungai Musi yang menjadi objek lelang lebak lebung.
“Sektor perikanan tangkap ini bisa ditingkatkan lagi, kami mengharapkan ada bantuan langsung ke nelayan karena diakui sulit bagi mereka untuk membeli yang baru,” ujar Tomy.