Mediatani – Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh pihak Universitas Padjajaran (Unpad) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung pada bulan Juli yang lalu.
Dilansir dari laman medcom,id, isi dari penandatanganan tersebut adalah kedua belah pihak berencana untuk mengadakan program terkait pendidikan vokasi di bidang pertanian.
Hal tersebut didiskusikan oleh Rektor Unpad Rina Indiastuti bersama Bupati Bandung Dadang Supriatna saat menerima kunjungan Bupati di Kampusnya, Bandung, (27/9/21).
Acara ini juga dihadiri oleh para wakil rektor yang berada di lingkungan Unpad beserta beberapa pejabat yang ada di lingkungan Pemkab Bandung.
Rina menambahkan bahwa saat ini Unpad juga sedang membuka pendidikan Sarjana Terapan Agroteknopreneur. Hadirnya program tersebut dapat menjadi basis kerja sama pendidikan yang dilakukan bersama Pemkab Bandung.
Nantinya, dalam program pendidikan ini akan memanfaatkan lahan SPLPP Unpad yang terletak di Kecamatan Arjasari, Bandung.
“Lokasi pendidikannya akan dilakukan kombinasi, bisa di Arjasari bisa di tempat pertaniannya, ataupun di program Pemkab yang dikembangkan untuk meningkatkan pertanian. Dengan kata lain, program ini mengadopsi program Merdeka Belajar,” jelas Rina.
Terkait hal ini, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S. Kartasasmita menyampaikan bahwa program pendidikan ini rencananya akan memadukan metode pembelajaran hybrid.
Artinya, hadirnya kurikulum pendidikan yang telah dirancang ini memungkinkan para mahasiswa untuk tidak perlu lagi datang ke kampus Jatinangor.
Tentang program pendidikan ini, tambah Arief, dapat diikuti oleh mahasiswa lulusan SMK pertanian, mereka yang telah menempuh pendidikan melalui KKNI yang setara dengan program Diploma-1 dan Diploma-2, bahkan bagi mereka yang telah bekerja di bidang pertanian. Sementara lama pendidikan terapan ini yaitu empat tahun.
“Mahasiswa dapat meninggalkan pendidikan di tengah-tengah, nanti bisa dilanjutkan lagi,” ungkap Arief.
Dirinya menambahkan bahwa pihaknya juga telah mengembangkan Lembaga Sertifikasi. Sehingga meskipun lulusnya dua tahun, nanti akan tetap bisa disertifikasi.
Rencananya, tambah Arief, hasil kolaborasi ini akan dibuka di Semester Ganjil tahun akademik 2022/2023. Sehingga, proses penyeleksian dapat dilakukan antara bulan Januari dan Februari tahun 2022. Seleksi dilakukan bersama dinas terkait, sehingga masing-masing memiliki standar yang ditetapkan.
Sementara itu, Bupati Dadang menyampaikan harapannya agar kampus Unpad mampu berkontribusi dalam meningkatkan angka lama sekolah di Kabupaten Bandung. Diketahui hingga saat ini, angka lama sekolah yang ada di Kabupaten Bandung tercatat masih 8,79 tahun.
Melihat dari hasil survei, mayoritas pelajar yang ada di Bandung ingin kuliah, dengan kata lain keinginan untuk kuliah masih cukup tinggi.
Selain kerja sama pendidikan vokasional tersebut, kolaborasi dalam bentuk lain yang akan dibangun yaitu pemanfaatan lulusan Unpad untuk kebutuhan rumah sakit di Kabupaten Bandung melalui program Academic Health System, hingga penyelesaian masalah tanah di kampus Arjasari.