Upaya Ilmuwan Inggris untuk Selamatkan Spesies Tiram Datar dari Kepunahan

  • Bagikan
Ilustrasi: Spesies tiram di perairan

Mediatani – Tim ilmuwan kelautan di Inggris berhasil melakukan upaya penangkaran untuk menyelamatkan spesies tiram darat dari ancaman kepunahan. Pasalnya, populasi spesies tiram itu semakin menipis akibat penangkapan ikan yang berlebihan dan pencemaran perairan.

Lokasi tempat penetasan spesies tiram datar itu berada di Kota Pelabuhan Channel, Portsmouth. Sementara di Institut Ilmu Kelautan Universitas Portsmouth, terdapat banyak cangkang tiram kosong yang siap untuk dimasuki larva tiram muda.

Luke Helmer, Ilmuwan di Blue Marine Foundation yang juga terlibat dalam proyek Universitas Portsmouth pada tahun 2015 lalu menjelaskan bahwa tiram yang hidup di lingkungan liar akan berkembang biak sekitar bulan Mei hingga September.

“Dan kami berharap hal itu akan ditiru di sini di tempat penetasan,” ujar Luke Helmer.

Lokasi tersebut merupakan tempat penetasan tiram yang pertama di Inggris. Upaya penetasan itu juga hanya berfokus pada penyelamatan spesies tiram, tanpa ada tujuan komersial apa pun.

Tujuan besar dari proyek ini yaitu untuk memperkenalkan kembali spesies tiram datar Eropa (ostrea edulis), salah satu spesies yang hampir punah di wilayah ini.

Di tengah pusat penelitian ini terdapat sebuah ruangan kecil yang dipenuhi dengan tangki air asin yang menampung tiram yang sudah dewasa. Selama pemeliharaan, tim ilmuwan memberi mereka makan, menjaga kondisi tiram agar tetap sehat dan berkembang baik.

Tim yang terdiri dari delapan peneliti ini secara perlahan akan segera menaikkan suhu air agar sesuai dengan suhu air laut di lingkungan sekitarnya. Hal tersebutlah yang akan memicu tiram untuk bisa melepaskan larvanya.

Tiram jantan akan mengeluarkan sperma ke dalam air dan membuahi sel telur yang dilepaskan oleh tiram betina. Larva pertama-tama melayang di air tetapi kemudian berusaha mencari cangkang tiram untuk menempel dan menjadi rumahnya.

Di tempat penetasan, peneliti akan menjaga larva di inkubator sebelum akhirnya dilepaskan pada bulan Juni ke Solent, selat dangkal yang berada di sebelah laboratorium.

Seluruh negara Eropa nantinya akan menduplikasi tempat penetasan tiram ini karena para peneliti juga telah bekerja sama untuk membuat proyek serupa dengan Jerman dan Belanda.

Perlu diketahuii, tiram datar ini merupakan spesies tiram yang sudah hampir menghilang terutama dari perairan Solent dalam beberapa puluh tahun belakangan.

“Jika kamu melihat kembali ke tahun 1970-an, ada sekitar 15 juta tiram yang diambil dari perikanan setiap tahun,” ungkap Helmer.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di University of Portsmouth, populasi spesies tiram yang terdapat di Eropa secara keseluruhan telah mengalami penurunan hingga 90 persen sejak akhir abad ke-19, bahkan di beberapa perairan sudah jarang ditemukan.

Selain akibat semakin maraknya penangkapan ikan dan pemanenan tiram secara berlebihan, faktor lain yang menyebabkan tiram Inggris ini semakin sulit ditemukan, yakni karena polusi dan introduksi spesies non-asli ke dalam perairan.

Tiram datar yang juga dikenal dengan sebutan “tiram Jepang” ini pertama kali diperkenalkan pada abad lampau untuk mengimbangi terjadinya penurunan jumlah moluska asli. Namun, jenis tiram datar ini justru menjadi spesies utama yang banyak dimanfaatkan di Eropa.

Selain untuk kebutuhan konsumsi, tiram juga ternyata berperan dalam membersihkan lingkungan perairan tempat tinggalnya. Satu tiram mampu menyaring hingga 200 liter air dalam sehari atau sebanyak 4,4 galon.

Tiram juga berperan dalam menjaga dan meningkatkan keanekaragaman hayati terumbu tempat mereka menetap, karena cangkangnya dapat melindungi banyak spesies air lainnya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version