Mediatani – Pasca bandir bandang yang melanda kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (19/1/2021), seorang warga yang berada di puncak menemukan ikan berukuran raksasa. Penemuan ikan berukuran jumbo itu membuat kehebohan di warga puncak Bogor.
Dilansir dari TribunnewsBogor, ikan yang berukuran jumbo tersebut ditemukan di Sungai Ciliwung wilayah Cisarua, Bogor. Penemuan ikan itu dibuktikan dengan foto dan video yang dibagikan ke berbagai grup WhatsApp.
Ikan besar yang ditangkap oleh seorang warga itu diduga hanyut terbawa aliran dari luapan sungai saat banjir bandang terjadi. Ikan dengan panjang yang diperkirakan mencapai sekitar 1 meter dan berat sekitar 8 kg itu dianggap merupakan jenis ikan soro
“Bukan hoaks, ikan soro, bukan hoaks ini lihat. Foto Ciliwungnya, ikan om,” kata seorang pria yang memperlihatkan ikan ukuran jumbo dalam sebuah video.
Salah satu warga, Yofri (40) mengatakan bahwa ikan besar itu ditemukan di wilayah Desa Leuwimalang, sekitar Jalan Hankam saat aliran lumpur beserta sampah bambu dan kayu melintasi air Ciliwung pasca banjir bandang di area hulu di Desa Tugu Selatan.
“Dapat ikannya di Hankam,” katanya saat dikonfirmasi.
Meski dibuat heboh, warga lainnya tidak berusaha untuk mencari lagi ikan dengan jenis ini lagi di Sungai Ciliwung kecuali segelintir warga yang mencari ikan untuk disantap.
Dianggap sebagai Ikan Dewa
Bagi masyarakat sekitar atau yang pernah berkunjung ke Kuningan, mungkin pernah terdengar cerita tentang adanya ikan-ikan dewa di sebuah kolam di bilangan Cibulan. Konon, sejumlah ikan di kolam itu merupakan jelmaan prajurit Prabu Siliwangi yang dikutuk karena membelot. Mitos itu kemudian diceritakan secara turun temurun, terutama masyarakat di Jawa Barat.
Ikan soro ini merupakan ikan yang langka karena biasanya hanya hidup di sungai dengan kedalaman tertentu dan sulit ditemukan. Ikan yang menyerupai ikan mas ini, umumnya berukuran besar dan bisa memiliki berat yang mencapai 10 kg.
Uniknya, ikan dewa yang disebut ikan Tor ini ternyata merupakan jenis ikan air tawar khas Indonesia yang jarang dijumpai di negara lain.
Di berbagai daerah di Indonesia, ada empat jenis ikan tor yang biasa ditemui, yakni Tor Tambra, Tor Soro, Tor Tambroides, dan Tor Douronensis. Untuk yang ditemui di Jawa Barat biasanya adalah jenis Tor Soro, termasuk yang terdapat di kolam Cibulan, Kuningan.
Sederet fakta mengenai ikan Tor Soro dari berbagai sumber :
Ikan warisan Indonesia
Selain di Jawa barat, jenis ikan tor lain juga biasa ditemui di Kalimantan dan Sumatera. Umumnya, ikan jenis ini suka hidup di air yang jernih dengan kadar oksigen tinggi, dan keberadaanya lebih dominan di dataran tinggi.
Disebut Java Salmon
Berdasarkan keterangan BRSDMKP Bogor, penamaan Ikan Tor Soro berasal dari relief yang ada di Candi Borrobudur pada 1842. Pada relief yang bernomor O.109 tersebut menggambarkan masyarakat yang sedang memanggul hasil tangkapan ikan.
Sejak dulu, daging ikan ini dikenal sangat empuk seperti ikan salmon. Hal itulah yang membuat Belanda pada abad 18, menangkap ikan tor ini untuk diekspor ke negaranya dan menyebutnya sebagai Java Salmon.
Punya banyak Mitos
Selain mitos tentara Prabu Siliwangi di Jawa Barat, orang Tionghoa juga memiliki mitos tentang ikan ini. Orang Tionghoa menganggap bahwa ikan ini dapat membawa hoki dan bisa membuat umur panjang. Namun, Sebagian orang menilai, mitos tersebut dibuat oleh orang dulu sebagai upaya konservasi agar keberlangsungan hidup ikan ini tetap terjaga.
Selain itu, daerah lain yang dikenal mensakralkan ikan ini adalah Sumatera Utara. Dalam adat batak, ikan ini biasanya disajikan dalam suatu acara adat. Makanan adat yang menggunakan ikan ini pun dipatok dengan harga tak terhingga.
Dibuat jadi Sushi
Setelah dikenal sebagai ‘Salmon Van Java’ atau memiliki daging yang empuk menyerupai salmon, ikan Tor Soro ini menjadi satu-satunya ikan air tawar yang dapat diolah menjadi sushi atau langsung dimakan mentah.
Tor Soro memiliki kandungan albumin yang tak kalah tinggi, bahkan setara dengan ikan gabus. Albumin adalah protein penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, yang diproduksi oleh hati.
Harga Fantastis
Karena kelangkaan dan kandungan albuminnya yang tinggi, wajar saja jika ikan ini dibanderol dengan harga yang cukup fantastis. Ikan ini biasanya memiliki kisaran harga dari Rp700 ribu sampai Rp 1 juta per-kilo. Ikan ini juga sudah masuk ke pasaran China, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.