Dosen Pertanian Unhas Ajari Santri Jadi Petani Muda

  • Bagikan
Rombongan Fakultas Pertanian yang Tiba di Pesantren Sultan Hasanuddin Gowa dalam rangka kegiatan Bina Desa (21/10/2019)

Mediatani – Salah satu rutinitas Dosen Pertanian Unhas adalah melaksanakan bina desa. Salah satunya adalah bertempat di Pesantren Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Dengan melibatkan 24 mahasiswa Fakultas Pertanian, kegiatan pengabdian masyarakat ini, mengangkat tema “Budidaya Sayuran Organik di Pekarangan Mewujudkan Pesantren yang MAPAN (Mandiri Pangan)”. Bina desa ini, akan rutin dilakukan untuk membina para santri tentang pertanian revolusi industri 4.0.

Kegiatan ini disambut positif oleh Kepala Madrasah Aliyah Pesantren Sultan Hasanuddin Drs. H. Marwan, M.Pd. Dirinya mengharapkan ke depan para santri dapat mengadopsi dan mengembangkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan.

“Para santri dapat memanfaatkan lahan pesantren yang masih cukup luas ini” pungkasnya saat memberi sambutan, Senin (21/10/2019).

Materi dimulai dengan pengenalan petani millenial. Materi ini dibawakan oleh dosen yang lebih dikenal dosen organik. “Mudah, ramah lingkungan dan menyehatkan”. Kata Prof Sylvia saat membawa materi petani millenial. Dosen pertanian ini, sangat menginginkan para santri dapat menjadi petani millenial.

Dosen Pertanian Unhas ini, menggiring mindset santri dari petani itu susah jadi petani millenial. Santri dapat memproduksi sayur sendiri bahkan pemasaran secara digital. Prof. Dr. Ir. Sylvia Sjam, M.Si dan Dr Ir. Rafiuddin, M.P, mengajak para siswa Pesantren, memanfaatkan sumber daya alami yang ada di sekitar pesantren. Dengan memanfaatkan kotoran ternak, sampah-sampah daun dsb, kita dapat membuat kompos yang dapat menyuburkan tanaman sayuran yang bebas zat kimia sintesis.

Sektor pertanian memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap pencapaian target dan tujuan Program Sustainable Development Goals (SDGs) yakni untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi. Peranan pertanian berkaitan langsung dengan target SDGs tahun 2030 yakni memberantas kemiskinan dan kelaparan no poverty dan zero hunger, demikian disampaikan Ibu Novaty Eny Dungga, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, di tengah-tengah aktivitas Bina Desa Mahasiswa Fakultas Pertanian.

“Bina desa ini, akan masih berlanjut membina pesantren untuk mencapai tujuan pengabdian masyarakat PTN”. Senin (21/10). Ujar Novaty.

Lebih lanjut Dr. Ir. Fachirah Ulfa, MSi sebagai ketua pelaksana Bina Desa ini menambahkan, pola hidup sehat yang akrab lingkungan telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non-alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis, dan hormon tumbuh.

“Memanfaatkan olahan limbah organik, seperti air kelapa sebagai hormon tumbuh, tanpa resiko terpapar pencemaran zat-zat kimia sintesis”. Kata Ulfa di sela sela materi yang dibawakan, Senin, (21/10).

Kegiatan hari itu ditutup dengan sosialisasi kemahasiswaan Unhas. Mahasiswa dan Santri, Bina Desa ini diakhiri dengan pengenalan Fakultas Pertanian dan Tanya-jawab seputar kehidupan kampus, yang lebih mengakrabkan Mahasiswa dan adik-adik santri.

“Semoga ke depan para santri dapat berperan penting dalam sektor penyediaan pangan sehat, bukan hanya melayanai kebutuhan sendiri, namun dapat memperkuat barisan wirausaha muda pertanian.” Tutur Ulfa.

  • Bagikan