Berdayakan Petani Kakao, Unsulbar dan Unhas Kolaborasi Alih Teknologi Tepat Guna

  • Bagikan
Tim Kosabangsa Unsulbar dan Unhas Berfoto bersama dengan Kepala LPPM-PM Unsulbar, Kadis Pertanian dan Pangan Polewali Mandar, dan Kepala Desa Pussui
Tim Kosabangsa Unsulbar dan Unhas Berfoto bersama dengan Kepala LPPM-PM Unsulbar, Kadis Pertanian dan Pangan Polewali Mandar, dan Kepala Desa Pussui

Mediatani – Dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam meningkatkan daya saing petani kakao di Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini ditandai melalui acara Kick Off atau Pembukaan Program Kosabangsa 2023 di Desa Pussui, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis, 19 Oktober 2023.

Kegiatan bertema “Teknologi Tepat Guna (TTG) Pasca Panen Kakao: Protokol Fermentasi Kakao dan Teknologi Pengolahan Hilir” ini dikomandoi oleh Dr. Rahmaniah HM., SP., M.Si., selaku ketua tim pelaksana. Sebagai anggota tim, Ikrar Taruna Syah, S.TP., M.Sc. dan Ihsan Arham, S.P., M.Si.. Ketiganya berasal dari Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Sulawesi Barat.

Semantara itu, bertindak sebagai pendamping pelaksana adalah Prof. Dr. Abu Bakar, M.Si. dan Muhammad Asfar, S.TP., M.Si., yang berhombase di Universitas Hasanuddin Makassar.

Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) Tahun 2023 merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.

Ketua Tim Pelaksana, Rahmaniah menjelaskan bahwa kedepan dua kelompok tani mitra di Desa Pussui, Kecamatan Luyo ini akan diberikan pembekalan dan alih teknologi dalam bidang pengelolaan pasca panen kakao.

“ada dua kelompok tani yang menjadi mitra kegiatan, kedepan akan kami bekali dengan pelatihan-pelatihan serta bantuan teknologi untuk mereka gunakan dalam mengelola hasil panen kakao milik mereka”, terang Rahmaniah di sela kegiatan.

Rahmaniah mengungkapkan bahwa capaian dari kegiatan ini adalah petani mampu bersaing dengan mengandalkan produk hasil panen mereka di pasar kakao nasional bahkan internasional.

“sebab melalui program ini, kami latih mulai dari cara pemanenan hingga menghasilkan produk hilir atau produk yang siap dikonsumsi. Hal ini jauh dari kebiasaan petani yang hanya memanen dan menjualnya dalam bentuk biji kering” ungkap Rahmaniah.

Kegiatan Kick off program kosabangsa di Desa Pussui ini turut dihadiri oleh Kepala Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu (LPPM-PM) Unsulbar, Bapak Muhammad Nasir Badu, Ph.D., Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar, Andi Ibrahim Lewa, dan Prof. Abu Bakar Tawali sebagai ketua tim pendamping dari Universitas Hasanuddin.

Kepala LPPM-PM Unsulbar, Muhammad Nasir Badu mengungkapkan kesyukurannya karena pada tahun ini, pihak Unsulbar memiliki empat kelompok tim dosen yang berhasil menerima pendanaan dari program Kosabangsa.

“salah satunya adalah yang sedang kita jalani hari ini, kami berharap semoga kedepan akan lebih banyak manfaat dan penerima manfaat dari program seperti ini. Bukan hanya program Kosabangsa saja, akan tetapi melalui program kerjasama lainnya antara pemerintah desa dengan Unsulbar juga dapat kita lakukan”, terang M. Nasir Badu.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar, Andi Ibrahim Lewa menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini adalah bagian penting untuk mengembalikan kejayaan komoditi kakao di Kabupaten Polewali Mandar.

“komoditi kakao ini adalah komoditi yang menghidupi banyak orang, namun saat ini kita menghadapi banyak tantangan sehingga tak sejaya dulu lagi. Semoga dengan kegiatan ini, semangat petani kembali lagi dan meyakini bahwa komoditi kakao dapat diandalkan dan dibanggakan”, tutur Andi Ibrahim Lewa.

Prof. Abu Bakar dalam sambutannya mengungkapkan bahwa harapan dari kegiatan ini, petani tidak hanya sekedar memanen lagi tetapi juga bisa menikmati bagaimana rasa dari buah kakao yang selama ini ditanamnya.

“Produk yang dihasilkan nanti mungkin rasanya belum seperti merek-merek terkenal, tetapi setidaknya petani kita bisa membuat seperti apa yang ada di pasar, dengan cita rasa khas lokal, bahkan punya keunggulan tersendiri.

Informasi tambahan, peserta dalam kegiatan ini adalah Anggota Kelompok Tani Sukarela, Anggota Kelompok Tani Paraita, sejumlah tokoh masyarakat Desa Pussui, Petugas lapang Dinas Perkebunan Polewali Mandar, Mahasiswa Unsulbar, dan masyarakat pemerhati kakao Polewali Mandar.

  • Bagikan