Mediatani – Cara beternak bebek petelur bisa menjadi peluang yang menguntungkan. Ternak hewan satu ini memiliki banyak keuntungan dalam segi bisnis. Selain permintaan daging bebek yang cukup tinggi, telur bebek pula menjadi komoditas peternak bebek yang menjanjikan.
Telur bebek yang kaya akan nutrisi banyak diminati di pasaran. Cara beternak bebek petelur juga dinilai lebih unggul dibanding dengan beternak ayam.
Ini yang kemudian mendasari banyak orang ingin mencoba bagaimana cara beternak bebek petelur. Mengetahui cara beternak bebek petelur juga dapat membantu peternak pemula untuk mendapatkan hasil ternak yang maksimal.
Kiat-kiat beternak bebek petelur perlu disiapkan sebaik mungkin untuk hasil yang memuaskan. Cara beternak bebek petelur ini dimulai dengan menentukan anggaran, mempersiapkan kandang, pemilihan bibit, perawatan, hingga pemanenan.
Nah, berikut ada 7 cara beternak bebek petelur yang dikutip mediatani.co Kamis (25/2/2021) dari situs Liputan6.com yang merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Menentukan anggaran
Cara beternak bebek petelur yang pertama ialah menentukan anggaran. Beternak bebek petelur tentunya memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Anda perlu mencatat anggaran untuk berbagai kebutuhan mulai dari bibit, kandang, pakan, dan perawatan berkala.
Catat analisa modal awal. Modal awal ini meliputi pembelian bibit, pembuatan kandang, sewa lahan (jika bukan lahan milik sendiri) dan harga pakan.
Usai mengetahui jumlah modal awal yang dibutuhkan, kamu bisa menyesuaikannya dengan anggaran yang dimiliki saat itu. Modal bisa kamu dapat dari uang pribadi atau pinjaman.
Setelah menentukan modal awal, kamu bisa menghitung biaya perawatan dan keuntungan yang didapat setelah telur bebek siap panen.
2. Persiapkan tempat untuk beternak
Usai menentukan modal, kamu coba siapkan tempat untuk beternak. Tempat ternak bebek harus berada di lahan yang kering, bersih, dan nyaman untuk bebek. Tempat beternaknya pun harus mendapat pencahayaan yang cukup.
Pastikan lahannya cukup luas dan jauh dari pemukiman warga. Buat kandang yang layak untuk tempat tinggal bebek. Sesuaikan lahan dengan jumlah bebek yang akan di ternak.
Lazimnya, beternak bebek dimulai dengan 100 ekor. Untuk kandang bebek, idealnya memiliki ukuran 1m2 untuk dua ekor bebek.
Biasanya ada tiga jenis kandang yang banyak digunakan untuk ternak bebek ini. Kandang tersebut adalah kandang panggung, kandang litter, dan kandang sistem baterai.
Kandang panggung. Kandang berbentuk seperti panggung dan berada di atas tanah. Ini akan membuat tempat tinggal bebek tetap kering dan terhindar dari penyakit.
Kandang litter. Kandang yang terdiri dari pagar persegi, beserta ruang tertutup dan terbuka. Kandang ini dikenal sebagai kandang yang lebih murah dalam pembuatannya.
Kandang baterai. Sementara untuk kandang baterai, berbentuk mirip kandang panggung namun berbentuk bertingkat antara 3-4 tingkatan. Bagian alasnya dibuat miring 30 derajat ke depan untuk memudahkan menggelindingkan telur yang menetas.
Anda pun bisa memilih jenis kandang sesuai kebutuhan, lahan, dan modal yang dimiliki. Ingat bahwa kandang bebek harus tetap dalam kondisi kering. Dinding utama kandang harus sedikit tertutup agar bebek tak sampai melihat binatang lain yang bisa membuat mereka gelisah.
Suhu yang ideal bagi kandang bebek ada pada angka 35 hingga 40 derajat celsius. Kandang juga harus memiliki tempat pakan dan minum yang bersih. Pastikan bebek memiliki cukup ruang antar satu dengan lainnya.
3. Pemilihan bibit
Cara selanjutnya adalah pemilihan bibit bebek petelur. Nah, biasanya tersedia ketika bebek masih berukuran kecil atau bebek yang sudah siap bertelur. Harganya pun beragam tergantung jenis dan kualitasnya.
Pastikan bahwa untuk memilih bebek, harus bibit yang sehat dan berasal dari bibit unggul. Dalam beternak bebek, bibit bebek juga disebut dengan Day Old Duck (DOD). Bibit ini bisa dibeli sejak umur 1-10 hari setelah menetas.
Ciri bebek yang sehat ialah memiliki bobot antara 38-40 gram, gerakan lincah dan agresif, tak ada kecacatan fisik, paruh mengkilap, suara bagus, dan bulu halus. Untuk bisa menghasilkan telur yang berkualitas, maka bebek petelur perlu diberikan pakan yang sesuai.
4. Pakan bebek
Pakan bebek harus memenuhi kebutuhan protein, energi, dan mineral. Pakan bebek ini pun bisa didapat dari toko dalam bentuk konsentrat.
Pakan bebek dapat juga kamu peroleh dari bahan alami lain seperti sayur, biji-bijian, keong, ikan, limbah ayam, serangga, atau campuran lainnya.
Selain memberi pakan, perawatan bebek berkala juga sangat penting. Semisal, kandang bebek harus dibersihkan setiap saat untuk menjaga kebersihan dan kelembapannya. Pertumbuhan bebek juga bisa berbeda dari satu dengan lainnya.
Jadi kamu perlu mengelompokkan bebek berdasarkan ukurannya, untuk mencegah bebek yang besar menyakiti bebek yang lebih kecil.
Selain itu, memisahkan bebek yang sakit dan mengobatinya juga penting dilakukan. Dan juga, pastikan bahwa kandang bebek mendapat cukup pencahayaan matahari.
Bebek akan mulai bertelur pada usia 5 sampai 7 bulan. Di awal masa-masa ini, jumlah telur mungkin belum stabil. Bebek bakal bertelur setiap hari dan Anda bisa memanennya setiap hari pula.
Pada 5 hingga 7 bulan pertama, dalam 100 ekor, Anda mungkin bisa mendapat 30 hingga 50 butir telur bebek. Jumlahnya itu pun akan semakin bertambah ketika usia bebek mulai lebih produktif.
Telur bebek memiliki nutrisi yang lebih tinggi dari telur ayam. Selain ukurannya yang lebih besar, nutrisi yang dimilikinya juga jauh lebih unggul. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan lebih banyak nutrisi dalam satu telur bebek.
Dalam perbandingan 100 gram telur bebek dan telur ayam misalnya. Telur bebek memiliki 13 gram protein sedangkan telur ayam memiliki 12 gram protein. Telur bebek mampu memenuhi 90% asupan harian vitamin B12 sementara telur ayam hanya memenuhi 23% asupan harian.
Selain daripada itu, kandungan selenium, zat besi, vitamin D, dan kolin pada telur bebek juga lebih tinggi dari telur ayam. Namun, telur bebek juga mengandung jumlah yang lebih besar akan kalori, lemak, dan kolesterol. Jadi penting untuk tetap mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan tidak berlebihan. (*)