5 Fakta Unik Seputar Kacang Bogor dan Cara Menanamnya

  • Bagikan
kacang bogor
Biji kacang bogor setelah dikukus

Mediatani – Pernahkah Sobat Mediatani mendengar seputar kacang Bogor? Mungkin, terdapat beberapa yang belum pernah mendengarnya. Namun, tahukah Sobat Mediatani bahwa kacang ini ternyata memiliki fakta unik, lho.

Untuk mengetahui fakta-fakta unik tersebut, Sobat Mediatani harus membaca artikel ini terlebih dahulu. Selain fakta unik, artikel ini juga menyajikan cara menanamnya bagi yang tertarik untuk menanamnya tanaman ini sendiri.

Fakta Unik Kacang Bogor

Kacang bogor mungkin terdengar asing bagi Sobat Mediatani yang belum pernah berkunjung ke Bogor. Tetapi daripada penasaran, berikut ini adalah penjelasan tentang lima fakta unik dari kacang bogor yang sobat mediatani perlu ketahui.

1. Kacang Ketiga Terpenting di Indonesia

Kacang Bogor menduduki posisi ketiga sebagai tanaman kacang-kacangan terpenting di Indonesia setelah kacang tanah dan kacang tolo. Walaupun cukup populer di Afrika, kacang ini masih belum terlalu populer di Indonesia.

Selain itu, tanaman kacang ini memiliki sistem penyerbukan sendiri sehingga keragamannya cenderung rendah. Padahal, kacang ini memiliki peran dalam program diversifikasi pangan.

2. Berasal dari Benua Afrika

Dilansir dari Department of Agriculture, Forestry and Fishery Republic South Africa pada tahun 2016, kacang Bogor mulanya berasal dari benua Afrika dan disebut dengan kacang Bambara. Kacang ini sudah dibudidayakan selama berabad-abad.

Dibawanya kacang ini ke Madagaskar oleh bangsa Arab menjadi langkah awal penyebaran kacang ini.

Ketika abad ke-17, kacang ini berhasil sampai di Suriname dan Brazil, lalu menyebar hingga ke Filipina. Hingga pada abad ke-20, kacang ini sampai ke Indonesia dan dikenalkan sebagai sumber protein baru.

3. Banyak Ditemukan di Daerah Bogor

Sesuai dengan namanya, kacang ini banyak ditemukan di sekitar Bogor dan daerah Jawa Barat lainnya. Kacang ini dibudidayakan oleh petani secara tradisional.

Di Indonesia, kacang Bogor diolah menjadi kacang rebus atau kacang goreng. Meskipun begitu, kacang ini potensial untuk dikembangkan lagi menjadi produk lain, seperti keju lunak, cookies, donat, roti, susu, pie, donat, yoghurt, dan lain sebagainya.

4. Memiliki Gizi yang Tinggi

Dalam 100 gram kacang Bogor, terkandung protein sebesar 20,6%, serat 6,3%, abu 3,25%, lemak 6,6%, dan karbohidrat 56,61%. Kabar baiknya lagi, lemak yang terkandung pada kacang ini sebagian besar terdiri atas asam lemak yang tak jenuh, sehingga masuk ke kategori makanan sehat.

5. Tahan terhadap Kekeringan

Jika dibandingkan dengan tanaman legum yang lain, kacang ini mampu memproduksi dengan baik saat kondisi kekeringan dan tanah yang kurang subur sekalipun.

Pada umumnya, kacang ini ditanam di dataran tinggi yang lembab dan daerah hutan tropis. Tidak hanya itu, tanaman kacang ini mampu menyumbangkan nitrogen untuk tanah dengan cara melakukan simbiosis dengan bakteri rhizobium.

Cara Menanam Kacang Bogor

Tertarik untuk menanam kacang bogor tetapi tidak memiliki lahan yang cukup luas? Tenang saja! Sobat Mediatani bisa melakukannya di pot atau polybag saja. Silakan ikuti cara-cara di bawah ini:

tanaman kacang bogor
tanaman kacang bogor yang telah dipanen dengan cara dicabut
  1. Pertama-tama, rendam biji kacang bogor (Bambara) dengan air hangat yang matang selama 10 menit. Kemudian tiriskan biji-biji tersebut dan cuci dengan air matang. Setelah itu, biarkan di udara terbuka hingga kering.
  2. Kedua, semai benih pada wadah penyemaian yang telah diberi lubang. Isi wadah penyemaian dengan media semai, lalu masukkan biji kacang ini pada kedalaman 0,7 sampai 1,2 cm.
  3. Tutup media semai dengan plastik bening dan letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jika media semai mengering, buka plastik bening dan semprotkan dengan air. Lakukan penyemaian hingga tumbuhan memiliki 3 sampai 4 helai daun.
  4. Setelah penyemaian selesai, siapkan pot/polybag yang sudah dilubangi, lalu masukkan media tanam ke dalamnya.
  5. Selanjutnya, ambil bibit beserta akarnya dan masukkan ke dalam pot/polybag dengan posisi tegak. Tambahkan tanah di sekitarnya, lalu letakkan pot/polybag di tempat yang terang dan aman dari hujan.
  6. Siram tanaman setiap dua kali sehari, saat pagi dan sore. Selain itu, lakukan penyiangan apabila tumbuh gulma.

Itulah 5 fakta unik kacang Bogor dan cara menanamnya. Menarik, bukan? Mulai saat ini, Sobat Mediatani dapat mengonsumsi komoditas ini untuk alternatif pangan yang sehat.

  • Bagikan