Mediatani – Selama masa pandemi, sebagian besar masyarakat berusaha untuk tetap beraktifitas di rumahnya. Tak jarang dari mereka memilih untuk bercocok tanam di pekarangan atau sekitar rumahnya.
Sebagian dari mereka, memilih untuk bertani karena ingin mengaktualisasi hobi lamanya. Sebagian yang lain, bercocok tanam mungkin saja adalah hobi baru yang baru-baru ini saja ditekuninya.
Bagi anda yang ingin membudidayakan jenis tanaman pangan, ada berbagai jenis tanaman cepat panen yang direkomendasikan untuk pemula.
Hal ini bisa menjadi inspirasi petani pemula yang ingin menjadikan tanaman budidayanya sebagai bisnis, karena dalam waktu yang cukup singkat, kalian sudah bisa memperoleh keuntungan. Disamping memilih tanaman yang lebih cepat panen, anda juga perlu melakukan budidaya dengan tepat.
Budidaya tanaman yang cepat panen harus anda lakukan dengan benar supaya hasil panen yang didapat lebih melimpah. Dalam melakukan budidaya tanaman itu sendiri dibutuhkan pemilihan bibit yang berkualitas, penanaman, pemeliharaan, hingga akhirnya tiba saatnya panen.
Dengan menanam tanaman yang bisa lebih cepat panen, anda tak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa memetik hasilnya. Langsung saja, berikut adalah beberapa jenis tanaman yang cepat panen dan mudah untuk ditanam dari akun resmi Kementerian Pertanian RI.
Kangkung
Budidaya kangkung relatif mudah dan dapat ditanam di musim apa saja. Kangkung sudah bisa dipanen pada umur 3 minggu dari penanaman biji. Terlebih lagi, kangkung bisa ditanam di lahan sempit sekitar rumah anda.
Cara menanamnya pun bervariasi, salah satunya ialah hidroponik. Dengan membudidayakan kangkung secara hidroponik ini, anda akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Bayam
Bayam dapat tumbuh subur pada tempat yang teduh dan berada di bawah sinar matahari. Tak hanya itu saja, bahkan bayam bisa ditanam dalam ruangan yang dekat ambang jendela.
Apabila anda tanam bayam dalam pot, maka sebaiknya anda menggunakan pot dengan ukuran sekitar 6-8 inci. Masa panen juga sekitar 3 minggu.
Selada
Tanaman yang mudah panen selanjutnya ialah selada. Jenis sayuran ini mudah tumbuh dan bisa ditanam baik dengan cara konvensional maupun secara hidropinik.
Budidaya selada keriting bisa dipanen 30 hari setelah bibit ditanam. Jadi, bila dihitung mulai dari penyemaian sampai panen, kira-kira dibutuhkan 40 hari.
Caisim
Daun caisim berbentuk halus, tidak berbulu, dan tidak dapat membuat krop (telur). Sedangkan bentuk dari tangkai daun yaitu panjang, langsing, dan warnanya putih kehijauan.
Caisim tergolong tanaman semusim yang artinya tanaman ini hanya berumur pendek. Caisim sudah dapat dipanen ketika memasuki usia 20-40 hari semenjak bibit semai dipindahkan ke lahan.
Sawi putih
Sawi putih memang termasuk jenis sayuran yang cukup sering dijumpai didalam kehidupan sehari-hari, dimana jenis sayuran ini merupakan primadona sayuran di Indonesia.
Sawi putih atau Petsai yang telah berumur 25-40 hari (tergantung varietas) sudah siap untuk dipanen. Sawi putih/Petsai yang siap panen ini memiliki ciri-ciri: krop kompak dan berukuran besar.
Lobak
Budidaya lobak kini telah dilakukan oleh petani di dunia. Lobak dapat tumbuh di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Asalkan tanah di daerah tersebut harus mengandung pasir yang ringan dan mengandung humus
Hasil tanaman dapat dipanen setelah umbi-umbinya cukup besar, kira-kira setelah tanaman berumur 24-60 hari (2 bulan). Keterlambatan dalam memanen akan menyebabkan umbi menjadi berkayu dan rasanya menjadi tidak enak. Jika hal tersebut terjadi, umbi lobak susah dipasarkan.
Kacang polong
Tanaman polong tumbuh di tempat yang cuacanya sejuk dan banyak sinar matahari, dan dapat ditanam di tempat dengan iklim yang berbeda-beda. Selain sumber protein, vitamin A, B, dan C yang sangat bagus, tanaman ini juga kaya akan serat dan lezat jika dimakan.
Dalam memanen kacang polong atau kacang kapri ini, tidak diperlukan waktu lama, pasalnya hanya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lamanya. Setiap 3 hari sekali, bisa melakukan pemanenan hingga tanaman tidak berbuah lagi.
Tomat
Di Indonesia budidaya tanaman tomat masih di dominasi oleh para petani konvensional yang menanam tomat di lahan sawah dan tegal yang luas dan terbuka. Sedangkan budidaya tomat dalam polybag, tabulampot dan hidroponik dilakukan sebagian kecil orang saja.
Tomat dapat dipanen pada umur 60 hari atau sekitar 2 bulan. Dengan ciri-ciri kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah.