Mediatani – Banyak orang yang beranggapan bahwa menanam cabai gampang-gampang sulit. Beberapa hama dan kondisi lingkungan dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga buah cabai itu sendiri.
Menanam cabai semakin dirasa sulit jika musim penghujan tiba, di mana tanaman cabai dapat mengalami rontok bunga dan busuk akar karena terlalu banyak terkena air hujan.
Walaupun begitu, kamu masih tetap bisa menanam cabai saat musim hujan. Berikut adalah tips menanam cabai saat musim hujan yang dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian RI.
Tinggikan Bedengan
Jika kamu menanam cabai di halaman rumah, buatlah agar gundukan tanah lebih tinggi daripada biasanya di sekitar pohon cabai milikmu. Sebab, genangan air pada parit-parit di sekitar tanaman akan membuat tanah menjadi terlalu lembab dan becek.
Jika dibiarkan, beberapa jenis penyakit dapat berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Pengaturan pH Tanah
Tingkat keasaman atau pH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai, pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.
Adapun pH ideal untuk tanaman cabai adalah sekitar 5,5 hingga 6,5. Kamu dapat melakukan pengecekan pH tanah pada saat melakukan pengolahan lahan. Jika pH rendah, maka taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan.
Kurangi Pemberian Pupuk Nitrogen
Pada musim hujan kandungan nitrogen bebas di udara sangat tinggi. Sebenarnya, Nitrogen sangat baik untuk pertumbuhan daun dan pucuk batang tanaman, namun kandungan nitrogen yang berlebihan dan belum diserap tanaman juga akan menyuburkan jamur penyakit seperti antraknosa.
Sebaiknya jangan gunakan pupuk nitrogen seperti ZA an UREA saat musim hujan. Gunakan pupuk NPK 15-15-15 sebagai pupuk dasar lalu ditambah dengan SP-36 dan KCL. Hal tersebut akan membuat perbandingan unsur Nitrogen menjadi lebih kecil.
Memanfaatkan Jamur Baik
Jamur seperti Trichoderma, Gliocladium, Mikoriza, merupakan jamur antagonis bagi jamur dan bakteri penyakit sehingga dapat dimanfaatkan untuk melindungi tanaman cabai di musim penghujan dari serangan berbagai jamur dan bakteri penyakit.
Bukan hanya itu, jamur Trichoderma dan Mikoriza juga dapat membantu dalam proses pengkomposan zat organik seperti pupuk dasar sehingga dapat lebih mudah diserap akar tanaman.
Atur Jarak Tanaman
Jika kamu memiliki lebih dari satu pohon cabai atau menanam pohon cabai di sebelah tanaman lain, maka berilah jarak kira-kira 50 cm, atau bisa lebih hingga 60-70 cm.
Hal ini dilakukan agar cahaya matahari dapat tersebar merata hingga ke bagian bawah tanaman. Dengan begitu, jamur dan bakteri akan mati.
Selain itu, jarak tanaman yang cukup juga dapat mencegah penularan penyakit antar tanaman.
Tutup Tanah dengan Plastik Mulsa
Penggunaan plastik mulsa dapat dilakukan untuk menutup permukaan tanah. Hal ini bertujuan menghalangi air hujan untuk langsung meresap total ke bedengan. Dengan begitu, air hujan akan jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan.
Plastik mulsa juga akan mengurangi jumlah air yang terlalu banyak pada akar yang memicu jamur dan akar busuk.