Mediatani – Seorang aktivis lingkungan yang bernama Yudi Amsoni dikabarkan mendapat desakan dari para penambang timah ilegal, di Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur pada Kamis, 6 Januari 2021 lalu. Ia diserbu lantaran protesnya terhadap para penambang liar.
Salah satu anggota Forum Daerah Aliran Sungai (FORDAS) Belitung Timur tersebut pada awalnya mengunggah sebuah kritikan pada para penambang timah ilegal. Karena postingan tersebut, ia mendapatkan serbuan dari 150 penambang liar di daerah tersebut.
Penambang Timah Ilegal Merusak Lingkungan
Aktivitas penambangan liar memang sangat meresahkan. Hal tersebut yang dirasakan oleh Yudi. Menurutnya, para penambang bisa merusak lingkungan sekitar atas tindakan yang dilakukan. Padahal, aktifitas tersebut sudah dilarang.
“Saya posting pernyataan dari Kapolda Bangka Belitung tentang pemberantasan tambang ilegal, terlebih di kawasan hutan lindung dan sungai. Saya pun juga nge-tag Kapolres dan Bupati agar mereka buka mata soal ini,” Katanya.
Setelah dirazia oleh para petugas, ada salah satu oknum penambang liar yang menuduh Yudi sebagai pelapor. Hal tersebut membuat para penambang berbondong-bondong menyerbu rumahnya dan menuduhnya sebagai pelaku pelaporan tersebut.
Meskipun mendapatkan tuduhan dan perlakukan seperti itu, Yudi mengaku tidak takut. Ia akan tetap berjuang untuk kebaikan lingkungan demi masa depan anak cucu kita. Ia merasa jika ini adalah jalan untuk menyuarakan lingkungan yang masih tersisa.
Sehingga, pihak manapun seharusnya juga ikut merasa memiliki lingkungan. Dengan begitu, lingkungan akan dijaga dengan baik dan aktivitas tambang yang ilegal dan berbahaya dihentikan dengan regulasi yang tepat.
Saat ini, dia mengaku sudah menyerahkan pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kubi Belitung Timur untuk proses selanjutnya. Pihak LBH juga mengaku akan terus mendampingi Yudi agar kasus ini bisa diselesaikan dengan lancar. Namun, belum ada langkah nyata yang diambil hingga saat ini.
Kapolres: Penyerbuan Disebabkan Karena Razia Polisi
Kasus yang dialami oleh Yudi tersebut dikatakan oleh Kapolres sebagai dampak dari razia polisi pada pertambangan timah ilegal pada kawasan tersebut. Polisi mengambil langkah tersebut sebab pertambangan yang terjadi sudah cukup masif dan berpotensi merusak alam.
Terlebih, para penambang adalah masyarakat sekitar yang ingin mencari makan untuk hidup. Sehingga, sepintas Yudi terlihat seperti orang yang bekerja sama dengan kepolisian untuk menghentikan aktivitas tambang tersebut. Padahal, Yudi mengaku jika hal tersebut ia lakukan murni karena ingin menjaga lingkungan.
Dia pun juga tidak merasa yang melapor pada polisi. Pihak kepolisian juga memastikan keamanan dari kedua belah pihak. Sehingga tidak ada tindakan anarkis pada proses penyelesaian masalah ini.
Kasus penambang timah ilegal ini akan diselesaikan dengan pihak berwajib. Sehingga urusan bisa selesai tanpa ada pihak yang dirugikan. Mengingat pertambangan ini ilegal, maka keputusan akan dikembalikan oleh penegak hukum dan putusan pengadilan.