Mediatani – Budisatrio Djiwandono, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) menegaskan bahwa pentingnya Pembangunan pertanian di wilayah perbatasan sebagai batu loncatan menuju swasembada pangan. Pendapatnya, di daerah perbatasan dan pedesaan memiliki potensi besar untuk menuju lumbung pangan nasional.
“Di wilayah-wilayah yang memiliki potensi sangat besar menjadi lumbung pangan nasional yaitu di daerah perbatasan dan pedesaan. Dalam pengembangan Kawasan perlu adanya dasar agar dijadikan pengembangan komunitas-komunitas pertanian yang memiliki daya saing,” ungkap Budisatrio, Senin 01/07/24.
Budisatrio yang juga menduduki posisi sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia (2021-2026) menggandeng seluruh pihak, termasuk pemerintah untuk bisa berani mengambil langkah mempromosikan produk-produk pertanian yang dimiliki oleh petani dalam negeri jika swasembada pangan telah terwujud. Dalam hal itu perlunya di iringi dengan pengendalian impor pangan yang dapat membanjiri pasar domestik.
“Pada saat swasembada ini telah berada didepan mata, maka kita harus berani mengambil langkah yang berani untuk bisa mempromosikan produk-produk pertanian dalam negeri masuk ke dalam pasar-pasar ekspor. Yang menjadi bagian penting adalah dengan mengendalikan impor-impor pangan pada saat membanjiri pasar domestik,” katanya.
Dalam gagasannya menjelaskan terkait visi GERINDRA untuk memperkuat ketahan pangan Nasional. Budiastrio mengungkapkan bahwa dalam melakukan pengembangan pertanian di wilayah perbatasan, yang perlu dilakukan oleh Negara Republik Indonesia bukan hanya dalam sektor ketahan pangan tetapi perlunya juga peningkatan dalam sektor kesejahteraan masyarakat yang terdapat di daerah tersebut.
Menurut pandangannya, wilayah-wilayah yang terdapat di daerah perbatasan mendapatkan perhatian yang sangat kurang padahal memiliki potensi yang sangat besar. Maka dari itu, dalam pengembangan pertanian di daerah perbatasan menjadi titik paling penting dalam agenda Pembangunan Nasional.
“Kawasan yang memiliki potensi sangat besar yaitu berada di daerah perbatasan yang saat ini masih belum optimal tergarap. Dalam proses pengembangan pertanian bukan hanya dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan Nasional tetapi menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat yang berada dalam
Kawasan tersebut,” katanya.
Budisatrio Kembali menyoroti bahwa inovasi dan teknologi memiliki posisi yang sangat penting dalam pengembangan pertanian di wilayah perbatasan. Pendapatnya, dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam produk pertanian.
“Perlunya kita mengintegrasikan inovasi dan teknologi dalam proses pengembangan pertanian. Penerapan teknologi yang tepat dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian menjadikan produk Indonesia bisa bersaing di pasar Internasional,” ungkapnya.
Bukan hanya mengingatkan bahwa keberhasilan dalam swasembada pangan tidak sepenuhnya bergantung dalam produksi tetapi pada distribusi secara efektif. Maka dari itu,
infrastruktur yang memadai sangat perlu untuk mendukung proses distribusi hasil pertanian dari wilayah perbatasan ke seluruh wilayah yang berada dikawasan Indonesia.