Mediatani – Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Kota Tangerang mengikuti seminar ketahanan pangan dan gizi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Selasa (11/8/2020). Selain seminar, pada kegiatan tersebut, ASN juga langsung melakukan praktik bercocok tanam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Abduh Surahman mengatakan, tujuan dari seminar dan praktik bercocok tanam itu adalah untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar tempat tinggal ASN.
“Ilmunya nanti dibagikan kepada pegawai lain atau tetangganya, sehingga semua orang bisa menanam di tempat tinggal atau tempat kerja masing-masing,” kata Abduh dalam keterangan tertulis, Selasa (11/8/2020).
Secara singkat, pelatihan tersebut memberikan edukasi cara memanfaatkan lahan terbatas yang ada di rumah dengan berkebun atau menanam tanaman pangan. Tanaman yang bisa ditanam di rumah umumnya adalah tanaman holtikultura seperti kangkung, sawi dan selada air.
“Kalau material bisa menggunakan bahan bekas seperti botol air mineral atau polybag. Untuk media tanamnya bisa pupuk kompos, atau tanah sekitar,” kata Abduh.
Pelatihan yang diikuti oleh 124 ASN itu diharapkan bisa menjadi influencer program ketahanan pangan keluarga di masa pandemi Covid-19. Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah juga sempat menyinggung program ketahanan pangan di masa pandemi untuk siswa-siswi SD dan SMP.
Menurutnya, di masa pandemi ini, siswa SD dan SMP di Kota Tangerang perlu diberikan mata pelajaran berbentuk praktikum untuk memperkuat ketahanan pangan. Program tersebut dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada siswa-siswi di Kota Tangerang pentingnya menjaga ketahanan pangan di masa pandemi.
“Itu (mata pelajaran) bagian dari praktik di rumah,” tutur Arief.
Adapun pelajaran yang diberikan, lanjut Arief, untuk siswa SD diperkenalkan beberapa jenis tanaman pangan yang bisa dimanfaatkan, kemudian diajarkan cara merawat dan menanam pohon di sekitar rumah dan bisa dimanfaatkan untuk bahan pangan.
Selanjutnya, guru akan melakukan pendampingan bagaimana menanam dan membesarkan tanaman tersebut. Sedangkan untuk siswa SMP, tutur Arief, diajarkan untuk berwirausaha agar bisa membantu perekonomian keluarga di masa pandemi.
“Anak-anak ini diberikan pelajaran untuk usaha online di masa pandemi,” kata Arief.
Aula Ismat, pelatih cocok mengatakan untuk pemula yang ingin bercocok tanam, ada berbagai hal yang harus disiapkan. Menurutnya, niat dan mental adalah yang paling penting.
“Kalau untuk materiil bisa menggunakan bahan-bahan bekas seperti botol air mineral atau polybag. Sedangkan untuk media tanamnya bisa pupuk kandang, kompos atau tanah di sekitar,” jelasnya.
Ia menambahkan lahan bukan alasan dan satu penghalang bagi pemula untuk menanam.
“Untuk tanaman yang sangat gampang ditanam ya kangkung, karena kangkung di air aja tumbuh dia juga bisa seperti tanaman rambat jika lahan terbatas,” lanjutnya.