Mediatani — Ada banyak produk bermanfaat yang dapat dihasilkan dari kelapa, baik itu untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Salah satu yang kerap digunakan adalah arang tempurung kelapa.
Arang dari tempurung kelapa mengandung karbon aktif yang juga banyak dimanfaatkan dalam industry farmasi. Hal itu membuat arang menjadi produk yang cukup memiliki nilai ekonomi. Meski demikian, masih banyak petani yang tidak mengetahui potensi produk sampingan kelapa ini.
Ada berbagai tahapan yang perlu dilakukan untuk menghasilkan arang yang berkualitas, tidak cukup dengan membakar tempurung kelapa saja hingga berwarna kehitaman. Arang yang berkualitas itu dapat dihasilkan dengan memilih bahan baku yang baik hingga pengemasan. Berikut beberapa langkah membuat arang berkualitas, dilansir Mediatani dari berbagai sumber.
- Keringkan bahan baku tempurung kelapa terlebih dulu agar proses pembakaran bisa berlangsung lebih cepat dan tidak menghasilkan asap yang berlebihan. Sabut, pasir, dan kotoran yang menempel pada tempurung dihilangkan hingga bersih. Tempurung dipotong menjadi 2,5 cm × 2,5 cm sehingga drum bisa terisi lebih banyak dan matang bisa seragam. Kemampuan tamping setiap drum mencapai 80 kg.
- Di tengah drum diletakkan kayu atau bambu dengan ukuran diameter 10 cm dan panjang 1 m untuk menjadi lubang tempat memasukan bahan umpan bakar seperti dedaunan kering, ranting kayu atau minyak tanah. Kemudian, isi drum dengan tempurung kelapa hingga penuh. Cabut kayu yang terdapat di tengah drum secara perlahan.
- Agar api tidak terus menyala besar, drum ditutup dan pasang cerobong asap. Lubang udara yang terdapat di bagian bawah badan drum dibuka sedangkan dua lubang udara di bagian tengah dan atas ditutup menggunakan asbes atau tanah liat.
- Proses pembakaran secara perlahan akan mengurangi bahan baku, maka tambahkan arang melalui bagian atas drum. Pembuatan arang di bagian bawah (dasar drum hingga lubang bawah) selesai ditandai dengan terlihatnya bara merah.
Lubang udara di bagian bawah ditutup dan lubang udara di bagian tengah dibuaka. Selanjutnya bakar bahan baku di bagian tengah. Prosedur ini terus diulangi hingga lubang udara bagian atas yang dibuka untuk membakar bahan baku di bagian atas. - Selesainya proses pengarangan ditandai dengan tidak pekatnya lagi kepulan asap yang keluar dari cerobong. Durasi proses pengarangan ini biasanya berlangsung 6—7 jam tergantung kadar air pada tempurung dan kuat lemahnya tiupan angin. Kemudian semua lubang udara dan cerobong asap ditutup.
- Drum yang dibiarkan dalam kondisi hampa udara ini merupakan proses pendinginan. Hal ini dilakukan agar arang tidak menjadi abu karena api yang terus bekerja. Bagian atas drup ditutup dengan menggunakan tanah atau pasir. Diamkan selama 6 jam.
- Arang yang telah terbentuk dikeluarkan dari drum. Abu yang terdapat pada arang dibersihkan dan pisahkan dengan yang belum matang sempurna. Ciri arang yang telah matang tampak lebih mengilap hitam bersinar jika dipatahkan.