PANGKEP, Mediatani.co – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan (Polipangkep) melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pesisir di Dusun Buttue, Desa Kanaungan, Kecamatan Labbakkang, Kabupaten Pangkep. Melalui program BEM Berdampak 2025, mahasiswa menghadirkan inovasi mesin pengering rumput laut serta pelatihan diversifikasi produk olahan untuk meningkatkan ekonomi kelompok nelayan setempat.
Kegiatan berlangsung pada Rabu–Kamis, 12–13 November 2025, dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Perjalanan menuju lokasi dilakukan melalui jalur laut dengan perahu, menandai tantangan geografis yang kerap dihadapi warga Buttue.
Ketua BEM Polipangkep menjelaskan bahwa mesin pengering rumput laut merupakan solusi bagi nelayan yang selama ini masih mengandalkan penjemuran tradisional. Cara konvensional membuat proses pengeringan sangat bergantung pada cuaca dan memakan waktu lebih lama.
“Dengan mesin pengering inovatif ini, waktu pengeringan bisa dipangkas signifikan dan kualitas pascapanen lebih terjamin, bahkan saat musim hujan,” ujarnya dalam penyerahan mesin pengering.
Dosen pendamping sekaligus penanggung jawab program, Nur Faidah Munir, S.Si., M.Biotech, menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Riset dan Pengembangan serta masyarakat Buttue yang telah mendukung program mahasiswa. Ia berharap keberadaan mesin pengering dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Diharapkan kegiatan ini benar-benar memberi manfaat sosial maupun ekonomi bagi masyarakat Buttue,” ujarnya.
Dorong Nilai Tambah Lewat Diversifikasi Olahan Rumput Laut
Selain inovasi mesin pengering, mahasiswa juga memberikan pelatihan pembuatan aneka produk turunannya, mulai dari dodol, selai, hingga berbagai panganan berbahan rumput laut. Langkah ini ditujukan untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai jual komoditas.
“Dengan diversifikasi ini, kelompok nelayan tidak hanya menjual bahan mentah. Mereka bisa menghasilkan produk turunan yang harganya lebih tinggi,” kata dosen Polipangkep, Ibu Lutfiah.
Komitmen Keberlanjutan Program
Menurut Nur Faidah Munir, kegiatan ini menjadi langkah awal pembangunan kolaborasi jangka panjang antara kampus dan masyarakat.
“Kami berharap program ini tidak berhenti di sini. Mahasiswa Polipangkep akan terus melakukan pendampingan di Buttue pada tahun-tahun berikutnya sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tegasnya.
Dukungan Kemdiktisaintek dan Polipangkep
Ketua BEM Polipangkep, Sulaeman Haris, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang telah mendukung pendanaan program BEM Berdampak 2025. Ia juga mengapresiasi Polipangkep atas fasilitas dan dukungan institusi yang memungkinkan mahasiswa menerapkan inovasi bagi masyarakat pesisir.
“Keberhasilan ini adalah keberhasilan bersama. Mahasiswa, dosen, institusi, dan pemerintah telah bersinergi untuk menggerakkan perekonomian masyarakat nelayan di Pangkep,” ujarnya.










