Berbagai Dampak Illegal Fishing, Wajib Tahu!

  • Bagikan
Ilustrasi: Penggunaan bom ikan

Mediatani – Berbagai dampak illegal fishing kini menjadi salah satu perhatian utama pemerintah. Pasalnya, Indonesia adalah negara yang dikelilingi oleh lautan sehingga potensi terjadinya illegal fishing sangat sering terjadi. Hal ini tentu menurunkan kesejahteraan nelayan dan perekonomian warga.

Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari illegal fishing akan meningkatkan kesadaran banyak orang untuk menangkap ikan dengan cara yang aman. Selain itu, hal ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait untuk bisa membuat regulasi cara mengatasi illegal fishing. Cari tahu lebih lanjut, yuk!

Berbagai Dampak Illegal Fishing di Indonesia

Illegal fishing menimbulkan banyak dampak bagi perairan Indonesia, khususnya sektor perikanan. Bahkan, kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini bisa mencapai ratusan triliun setiap tahunnya. Berikut ini adalah beberapa dampak illegal fishing yang Sobat Mediatani harus ketahui:

1. Kerusakan Ekosistem Laut

Tindakan illegal fishing mengakibatkan kerusakan ekosistem maupun sumber hayati yang ada di laut. Penggunaan alat dan bahan yang berbahaya dalam illegal fishing telah banyak merusak dan menghancurkan spesies terumbu karang.

Selain penggunaan alat berbahaya, bahan kimia yang tidak aman untuk lingkungan juga membunuh biota laut. Hal ini bisa mengakibatkan hewan laut lain yang tidak ditangkap ikut mati karena penggunaan alat dan bahan berbahaya tersebut telah mencemari perairan yang ada di lautan.

Aktivitas illegal fishing yang banyak melibatkan penggunaan alat tangkap ikan dalam skala besar juga akan mengurangi populasi ikan yang hidup di dalamnya. Oleh sebab itu, tindakan tak bertanggung jawab ini akan menyebabkan terganggunya kelangsungan hidup berbagai spesies ikan laut.

2. Kerusakan Lingkungan Laut

Kerusakan lingkungan laut juga menjadi dampak dari illegal fishing yang kemungkinan besar akan terjadi. Sebagai contohnya adalah kerusakan yang terjadi pada kawasan hutan rumput laut yang ada di sejumlah perairan di Indonesia.

Hal ini terjadi karena adanya praktik penangkapan biota laut jenis tertentu seperti abalon atau kerang laut. Kondisi ini kemudian menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati di laut dengan cepat, misalnya beberapa spesies ikan yang hidup di zona bentik.

3. Mengurangi Kontribusi Tangkapan Ikan

Kurangnya kontribusi tangkapan ikan di kawasan ZEE juga menjadi salah satu dari berbagai dampak illegal fishing yang marak di Indonesia. Pada tahun 2015 lalu misalnya, hasil tangkapan laut seperti ikan kakap, kerapu, dan udang di Laut Arafura jumlahnya semakin berkurang.

Belum lagi, ukuran biota laut yang berhasil ditangkap oleh nelayan semakin lama akan semakin kecil. Hal ini karena ikan dan biota laut lain berukuran besar telah banyak ditangkap melalui aktivitas illegal fishing.

Tentu hal ini mendatangkan kerugian tersendiri bagi kehidupan para nelayan di pesisir laut Indonesia.

4. Kerugian Ekonomi

Selain kerugian yang berdampak pada lingkungan dan keanekaragaman hayati, kerugian yang ditimbulkan di sektor ekonomi juga tak kalah besarnya. Untuk tindakan illegal fishing yang terjadi di Samudera Pasifik saja kerugian yang ditimbulkan rata-rata mencapai 4 hingga 7 juta ton per tahun.

Jumlah kerugian pada komoditas perikanan tersebut diperkirakan menyumbang kerugian di sektor ekonomi lebih dari seratus miliar setiap tahunnya. Penerbitan regulasi tentu bukan satu-satunya jalan untuk mengatasi masalah ini, namun perlu usaha yang lebih keras agar praktik illegal ini berhenti.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut dengan melakukan proses penangkapan ikan yang aman.

**

Berbagai dampak illegal fishing tak hanya merusak ekosistem dan lingkungan laut, tetapi juga menimbulkan banyak kerugian bagi nelayan dan pemerintah terutama pada sektor perekonomian. Hal ini penting diketahui oleh semua orang, termasuk Sobat Mediatani.

  • Bagikan