Bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi dari Sumut Juga Sudah Disertifikasi

  • Bagikan
Kelapa Genjah Pandan Wangi di Sumatera Utara

Mediatani – Dinas Perkebunan Sumatera Utara (Sumut) menginformasikan bahwa bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi yang dikembangkan di Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai sudah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian.

Sertifikasi itu dilakukan untuk memenuhi aturan Kementerian Pertanian, yakni Undang-undang No. 12 Tahun 1992 yang menjelaskan bahwa benih yang beredar harus berasal dari benih bina (benih yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian).

“Untuk yang menginginkan bibit Kelapa Pandan Wangi di Indonesia sudah bisa menggunakan bibit kami, karena bibit kami sudah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar.

Dinas Perkebunan Sumut mengembangkan pembibitan Kelapa Genjah Pandan Wangi karena dinilai sangat menjanjikan sebab masih belum banyak dibudidayakan di berbagai daerah.

Desa Pantai Cermin Kanan yang melakukan pembibitan Kelapa Genjah Pandan Wangi ini merupakan binaan Dinas Perkebunan Sumut sejak 2016. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka) Manado perlu bekerja sama melakukan evaluasi selama empat tahun untuk bisa mendapatkan sertifikat benih.

Bibit yang dihasilakna itu pun mendapat permintaan dari berbagai daerah, mulai dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Bangkabelitung (Babel). Bahkan Babel telah mengajukan kontrak selama tiga tahun.

“Namun belum bisa kita penuhi, karena kalau semua bibit kita jual ke satu daerah, daerah lain tidak akan kebagian,” terang Lies saat meninjau sekaligus mempelajari budidaya Kelapa Genjah Pandan Wangi di Desa Pantai Cermin Kanan, Rabu, (26/5).

Sementara itu, Sekretaris Daerah Sumatera Utara, R. Sabrina mengungkapkan bahwa Kelapa Genjah Pandan Wangi tersebut sangat potensial untuk dikembangkan di daerah ini. Selain karena produktivitasnya tinggi, masyarakat juga sangat meminati komoditas ini.

Tanaman kelapa pandan wangi, terang Sabrina, rata-rata memiliki umur produktif hingga 15 tahun. Tanaman ini akan mulai berbuah pada umur 2-3 tahun, sejak penanaman bibit.

“Bibit kelapa pandan wangi dapat tumbuh dan berbuah dengan optimal di dataran rendah hingga ketinggian 450 mdpl, sehingga layak dikembangkan di Sumut,” jelasnya.

“Jenis Kelapa Genjah Pandan Wangi ini cukup tinggi peminatnya dan di Sumut baru dijual di beberapa lokasi saja, seperti Berastagi Supermarket dan beberapa restoran mahal. Harga jualnya pun cukup menjanjikan, berkisar Rp25.000 hingga Rp35.000 per buah,” ujar pengelola pembibitan Kelapa Genjah Pandan Wangi, Jasman.

Kelapa Genjah Pandan Wangi

Kelapa Pandan Wangi merupakan salah satu jenis kelapa yang eksotik dengan karakter spesifik pada buahnya. Buah kelapa ini memiliki aroma wangi dan citarasa pandan pada sabut air dan daging buahnya. Kelapa ini aslinya berasal dari Thailand yang biasa disebut ‘Aromatic Nam Hom Coconuts`.

Kelapa ini sebenarnya sudah cukup lama dikembangkan di Sumatera Utara, dimana tanaman tertua yang ada di daerah itu sudah berumur kurang lebih 30 tahun dengan jumlah terbatas.

Tahun 2003, tanaman ini sudah diproduksi dalam jumlah besar. Salah satu populasi yang ada di Pantai Cermin telah berumur 15 dan 8 tahun dengan area seluas 120 ha, dan di Binjai Sebanyak 40 pohon.

Pada umumnya, karakter komponen pada kelapa Pandan Wangi cukup berbeda dengan kelapa tipe Genjah. Volume air buah pandan wangi relatif lebih banyak dibandingkan GKN. Salah satu keunggulannya yaitu air buah yang memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dibandingkan air buah kelapa Genjah unggulan lainnya.

Berbeda dengan tanaman tipe Genjah pada umumnya, Kelapa Genjah Pandan Wangi lebih awal berbuah yaitu 3-5 tahun setelah tanam. Dilihat dari ukuran jarak antar bekas daun yang sempit yaitu hanya 32,50 cm menunjukkan bahwa pertambahan tinggi tanaman kelapa Genjah Pandan hanya 48,75 cm setahun

Selain itu, jumlah daun yang dihasilkan Genjah Pandan selama setahun sebanyak 15 helai, dibandingkan pada kelapa Genjah Kuning Nias dengan jarak antar nodus 5.50 cm, berarti pertambahan tinggi pertahunan sepanjang 82.5 cm.

  • Bagikan