Mediatani – Buah pala di Kabupaten Purwakarta ternyata memiliki potensi di pasar internasional. Perkebunan pala yang terletak di Kecamatan Wanayasa ini menjadi salah satu wilayah yang menjadi sentra produk perkebunan pala.
Terkait ini, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan menyebutkan luasan areal pertanaman pala yang ada di wilayahnya yaitu 197,56 ha, salah satunya tersebar di Kecamatan Wanayasa. Menurut Midan, produk buah pala ini hasil sangat menjanjikan dari sisi ekonomi.
“Buah pala itu merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan di Wanayasa. Sejak dulu, banyak diincar pasar internasional,” ujar Midan dilansir dari bisnis.com.
Buah pala ini tidak hanya dijual langsung, tetapi juga dijadikan produk olahan khas seperti olahan makanan, minuman, camilan dan bumbu rempah.
Sejak abad ke 16, Indonesia memang sudah terkenal sebagai penghasil buah pala yang berkualitas. Maka tidak heran ketika bangsa asing saling berlomba untuk menguasai daerah yang menjadi sumber penghasil rempah berkualitas dunia ini.
Midan menyampaikan, warga Purwakarta harus berbangga hati sebab wilayahnya bisa menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi akan komoditi dengan nama latin myristica fragrans ini. Terlebih lagi, buah pala di wilayah kerjanya berdaya saing global.
“Buah pala merupakan rempah asli nusantara yang dikenal dengan aromanya dan merupakan komoditas unggulan ekspor. Sehingga, potensi perkebunan pala masih sangat layak untuk dikembangkan,” tutur Midan.
Menurut Midan, ada beberapa bagian dari buah pala yang bernilai ekonomis tinggi yaitu biji buah dan fulinya. Biji buah dan fulinya ini dimanfaatkan sebagai bahan industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik.
Sementara yang diekspor dalam bentuk fuli, biji pala dan pala glondong. Saat ini, biji pala yang memiliki kualitas digunakan jadi minyak atsiri yang bernilai ekonomis cukup tinggi.
Salah satu pelaku UMKM asal Wanayasa Eulis Supriatiningsih mengungkapkan bahwa selama ini buah pala menjadi salah satu produk olahan khas masyarakat di wilayahnya.
Eulis menjelaskan, produk UMKM yang dikembangkan oleh kelompoknya itu cenderung ke daging buah pala. Sebagian besar diolah menjadi camilan seperti manisan, beberapa juga diolah menjadi sirup.
“Kalau bijinya kan jelas buat rempah. Ada juga yang dijadikan minyak. Kalau bijinya sih kebanyak ada yang mengepul untuk dijual keluar. Kalau dagingnya, biasanya diolah menjadi beragam camilan,” ujar Eulis.
Eksistensi buah pala di wilayahnya, tambah Eulis, sangat melimpah. Masyarakat yang bergelut di UMKM produk olahan buah pala tak merasa kesulitan untuk mencari bahan bakunya. Kabar baiknya, olahan buah pala ini bahkan menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Purwakarta.
“Alhamdulillah, olahan buah pala dari Wanayasa menjadi salah satu oleh-oleh khas Purwakarta. Bagi yang berminat, bisa mengunjungi toko oleh-oleh di sekitar Wanayasa, atau di Galeri Menong di pusat kota,” pungkasnya.